Cerpen: "Petang Di Pasar Setan-19"
SIRI:19 -"Perjanjian Ibu: Dara atau Dunia?"
- Pada SIRI:18 Ibu Tanah: Darah yang Membuka Gerbang- Dikisahkan: "Ibu Tanah" menunjuk ke dada Dara—terdapat bekas luka halus -- menyerupai akar menjalar. Luka itu berdenyut. Dan dari situlah gerbang ke dunia 'Pasar Setan' terbuka. Selama ini -- pintu bukan terletak di tanah……melainkan di dalam darah Dara sendiri.
Dara menggigil.
“Kenapa aku…?”
“Kenapa bukan mereka…?”
"Ibu Tanah" menjawab dengan suara retak:
“Kerana mereka membuangmu. Dan tanah menerimamu. Darahmu kini menebus kutukan kami—dagingmu membuka jalan. Dan jiwamu adalah umpan.”
FORTUNA MEDIA -- SIRI:19 -"Perjanjian Ibu: Dara atau Dunia?"
- Kali ini kita buat SIRI:19 jadi paling ritualis-- horror -- dan penuh plot twist!
- Bersiaplah -- kerana kisah ini akan menguji batas antara cinta -- kutukan -- dan pengkhianatan.
Malam itu -- tanah berdenyut. Angin diam. Bulan tak berani menampakkan wajahnya.
Di tengah lingkaran akar dan batu megalit kuno. Dara berdiri sendirian—dalam tubuhnya, darah mulai mendidih -- seakan mengenali takdir yang menunggu.
"Ibu Tanah" muncul perlahan dari tanah—separuh tubuhnya menyatu dengan akar dunia -- separuh lainnya berbentuk perempuan tua yang lelah menanggung dendam para roh buangan.
Di sekeliling mereka -- para bayang-bayang berkumpul.
Makhluk dari "Pasar Setan" -- dari lorong-lorong neraka kecil -- dari sisa ritual manusia yang gagal—semuanya hadir.
"Ibu Tanah" berkata:
"Hari ini -- gerbang harus dipilih: terbuka selamanya… atau disegel (dimeteraikan/sealed) dengan nyawa penjaganya."
Dara harus memilih:
1. Menjadi Penjaga Gerbang -- tidak pernah mati -- tidak pernah hidup sepenuhnya—membiarkan roh-roh tersesat -- kutukan dan dendam terus mengalir,
Atau,
2. Menutup gerbang selamanya -- menyelamatkan dunia nyata…dengan mengorbankan dirinya sendiri dalam ritual penyegelan darah kuno.
Dara menatap langit -- lalu tanah… lalu "Ibu Tanah".
“Kalau aku tutup gerbang ini… apa aku mati?”
"Ibu Tanah" terdiam.
Lalu ia menjawab dengan suara rendah:
“Bukan mati… tapi dilupakan. Bahkan oleh dunia. Tidak ada makam. Tidak ada nama. Kau akan hilang dari sejarah.”
Dara menunduk.
Tetapi sebelum ia menjawab… sesuatu terjadi.
Dari balik kerumunan bayang -- muncul Mak Dara—Ibunya yang dulu ia lihat hilang ketika kecil. Matanya berlinang. Tapi tubuhnya… setengah manusia -- setengah roh hitam.
“Anakku… jangan percaya pada 'Ibu Tanah'.
"Kaulah korban, bukan kunci.”
Tiba-tiba -- Ibu Tanah meraung marah:
“Dia pengkhianat! Dia yang menyerahkanmu dulu -- menukar darahmu untuk menutup gerbang sementara!”
Dara terguncang. Mak Dara menangis:
“Aku... aku hanya Ibu miskin. Mereka memaksaku. Aku hanya ingin selamatkan kampung… Tak kusangka anakku dijadikan tumbal…”
Plot twist menghantam Dara: "Ia bukan ditakdirkan menjadi penjaga. Ia dijual".
Seluruh ritual ini…Adalah perjanjian lama yang batal. Kini -- gerbang menagih bayaran ulang. Dan ia… bukan lagi satu-satunya pilihan.
Penutup Siri 19: 'Tanah mulai retak'.
Suara-suara dari "Pasar Setan" mulai menjerit:
“Pilih! Dara atau Dunia! Atau biarkan semua binasa!”
Maka Dara berkata:
“Aku akan tutup gerbang ini…”
Semua terdiam. Lalu ia lanjutkan:
“…Tetapi bukan aku yang akan jadi tumbalnya.”
“Hari ini, biarlah perjanjian lama lunas… dengan darah orang yang menulisnya.”
Dara menatap Ibunya.
Dan menyadari: "Cinta kadang adalah kutukan yang diturunkan dengan air mata palsu". 🔥☠️ [HSZ]
To be Continued.....
Disclaimer,
Cerpen ini karya penulis [romy mantovani] Jika ada penulis/blogger mahu menulis ulang atau mencetak/membukukan--Mohon izin sang penulis dahulu! Dan tidak akan merobah bait - kalimat cerpen dan menyertakan nama penulis dan website ini fortuna media
Follow me at;⭐
twitter.com/romymantovani
facebook.com/helmyzainuddin
pinterest.com/hsyamz
Untuk Anda yang belum baca siri ini yang sebelumnya.
Anda boleh baca disini : Misteri Nusantara

- Cerpen ini lanjutan dari siri :
- Cerpen: "Petang di Pasar Setan"
- Cerpen: "Petang di Pasar Setan-8
- Cerpen: "Petang di Pasar Setan-9/10
- Cerpen: "Petang di Pasar Setan-11/12"
- Cerpen "Petang Di Pasar Setan-13/14"
- Cerpen "Petang Di Pasar Setan-15"
- Cerpen: "Petang Di Pasar Setan-16"
Cerpen: "Petang Di Pasar Setan-17/18"
No comments:
Post a Comment