Cerpen: "Petang di Pasar Setan-3"

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="Cerpen: "Petang di Pasar Setan-3">

  Cerpen: "Petang di Pasar Setan-3"

  Siri 3: "Barang Terlarang, Cinta Terikat"

  • Sinopsis: Pada siri Petang di Pasar Setan-2  muncul sosok bernama Azzar, yang menawarkan kalung dengan liontin batu akik merah darah pada Dara. Azzar ini misterius -- romantis. Dan seperti punya masa lalu dengan Dara—mungkin dari kehidupan sebelumnya atau dari dunia gaib.

  • Lalu di Siri 3: "Barang Terlarang, Cinta Terikat" ini, mengapa muncul pula sosok bernama Senjana -- yang juga mengalungkan liontin batu merah delima kepada Dara.

  • Nah, dua (2) kemungkinan tafsir naratif dari pembaca yang mungkin bisa saya gunakan di sini, tergantung gaya cerita yang selanjutnya

  • Pertama : Azzar dan Senjana adalah tokoh yang sama. Kedua: Senjana adalah nama samaran atau rupa lain dari Azzar. Kerana kisah di Pasar Setan itu -- identiti bisa berubah tergantung waktu, perasaan -- atau panah sihir pasar itu sendiri.

  • Ini akan menambah misteri: Dara tidak pernah benar-benar tahu siapa Azzar/Senjana sesungguhnya—apakah kekasih lamanya -- roh penjaga pasar-- atau hanya cermin dari hasrat terdalamnya.

    Cerpen ini lanjutan dari siri -1 & 2: 

FORTUNA MEDIA -- Petang itu, kabut turun lebih cepat. Dara -- yang semula hanya ingin mencari kain batik lawas -- terpikat pada sebuah kalung tua--liontin berbandul batu merah delima. Si penjual tidak berkata banyak -- hanya tersenyum miring dan berkata,

"Kalung ini hanya memilih tuannya sendiri."

  Sesaat setelah memakainya -- aura hawa di sekitarnya berubah dingin. Seorang lelaki muda dengan sorot mata menembus jiwa muncul di hadapannya. Wajahnya asing. Namun terasa dekat—seperti kenangan masa lalu yang tertimbun debu waktu.

  Namanya Senjana. Ia tak pernah terlihat oleh orang lain. Hanya muncul saat Dara mengenakan kalung itu. Kata-katanya lirih namun menghantui:

"Kau telah memilihku, dan aku telah lama menunggumu..."

  Semakin sering Dara memakainya -- semakin dalam ikatan itu tumbuh. Tetapi pasar seakan hidup dan memperhatikan setiap gerak-gerik mereka. Orang-orang mulai berbisik -- tubuh Dara mulai sering menggigil. Dan malam-malamnya dipenuhi bisikan.

***

  Siri 4: "Kutukan Lelaki di Mimpi"

  Dara mulai bermimpi aneh. Dalam tidurnya -- Senjana membawanya ke lorong-lorong gelap penuh cermin. Di mana ia melihat dirinya sendiri—Tetapi dengan mata orang lain. Kadang ia melihat dirinya memegang pisau -- kadang tubuhnya berlumur d4rah dan tertawa.

  Senjana menjelma semakin nyata. Tangannya bisa disentuh -- bibirnya bisa dirasa. Tetapi setiap pelukan membawa dingin menusuk tulang. Dan setiap ciuman meninggalkan bekas biru keunguan di leher Dara.

   Dara--Ia mulai mempertanyakan: apakah ini cinta? Ataukah perangkap dari dunia gaib?

  Mendekat seorang Dukun tua memperingatkan:

"Kalung itu bukan sekadar barang. Ia penjara. Dan lelaki itu... bukan manusia lagi."

  Dara ingin melepasnya. Tetapi saat ia mencoba-- kalung itu mencengkeram lehernya sendiri. Senjana muncul di cermin dan berkata,

"Lepaskan aku, maka hatimu akan hilang untuk selamanya."

*** 

   Siri 5: "Jantung di Bawah Pasar"

   Dara menemukan buku tua yang tersembunyi di balik lantai pasar -- berisi peta rahasia menuju “ruang jantung”—sebuah tempat mistik di bawah tanah Pasar Setan -- tempat ritual pengikat jiwa dilakukan.

  Ditemani suara-suara bisikan dan aroma darah kering -- ia turun sendirian. Di sana -- ia menemukan patung-patung batu dengan wajah orang-orang yang hilang dari pasar. Dan sebuah meja batu tempat jantung manusia pernah diletakkan sebagai “mahar cinta”.

  Untuk membebaskan diri. Dara harus mengorbankan sesuatu—baik kalung... atau jantungnya sendiri.

  Saat darah pertama menetes di meja, Senjana muncul -- kali ini menangis:

"Jangan lepaskan aku. Jika kau pergi -- aku akan lenyap... Tapi jika kau tetap disini -- kau takkan pernah hidup lagi."

Dengan tangan gemetar dan pisau berlumur dar4h. Dara harus memilih: "Cinta dalam kematian -- atau hidup dalam kehampaan".  [HSZ]

 To be Continued.....

Disclaimer,

Cerpen ini karya penulis [romy mantovani] Jika ada penulis/blogger mahu menulis ulang atau mencetak/membukukan--Mohon izin sang penulis dahulu! Dan tidak akan merobah bait - kalimat cerpen dan menyertakan nama penulis dan website ini fortuna media

Follow me at;
twitter.com/romymantovani
facebook.com/helmyzainuddin
pinterest.com/hsyamz

   Untuk Anda yang belum baca siri ini yang sebelumnya.

Anda boleh baca disini : Misteri Nusantara

 TAGS : Misteri Nusantara,  Novel Collection,  KISAH SUFI, SANG KYAI 


No comments