Rencana Penistaan Al-Aqsha Inilah Yang Menyebabkan Thufan Al-Aqsha Meletus!
Rencana Penistaan Al-Aqsha Inilah Yang Menyebabkan Thufan Al-Aqsha Meletus!
"Dua tahun setelah Taufan Al-Aqsha, dunia masih mencari arti dari keadilan dan kemanusiaan. Tapi di Gāzā-Pālësṭīne, mereka tidak menunggu lagi — sebab mereka tahu, meski dunia bisu, Allah Ta'ala tetap mendengar".
Dua Tahun Thufan Al-Aqsha: Dari Bara Gāzā - Pālësṭīne ke Kesadaran Dunia
- Dua tahun sudah berlalu sejak bumi Gāzā -- Pālësṭīne terbakar oleh badai yang dinamakan Thufan (Taufan) Al-Aqsha.
-
Tarikh 7 Oktober bukan sekadar penanda waktu → melainkan luka terbuka dalam sejarah modern umat manusia.
-
Pada hari itu, dunia terjaga dari tidurnya → menyaksikan bahwa di balik dinding-dinding beton dan blokade. Ada bangsa yang menolak tunduk. Dan ada jiwa-jiwa yang memilih mati terhormat daripada hidup terhina.
- Taufan itu bukan sekadar serangan; → ia adalah jeritan kemarahan yang menumpuk selama 75 tahun penjajahan.
-
Ia adalah tangisan Ibu-Ibu di Deir Yassin→ d4rah yang membasahi Sabra dan Shatila. Dan teriakan anak-anak di Gāzā - Pālësṭīne yang lahir tanpa pernah mengenal arti damai.
-
Dan ketika badai itu datang→ ia membawa pesan yang mengguncang dunia:
“Kami masih ada. Kami belum m4ti. Dan kami akan melawan sampai akhir.”
- Dua tahun setelahnya, Gāzā--Pālësṭīne bukan lagi sekadar wilayah — ia telah menjelma menjadi simbol perlawanan global.
CAKRAWALA NEWS -- KUALA LUMPUR -- Ini adalah hari ke-730 sejak meletusnya Thufan Al-Aqsha (Taufan Al-Aqsha) → Sebuah peristiwa yang mengubah wajah dunia selama-lamanya. momentum yang membuat Amsterdam, Netherland dan London, UK melakukan pawai membela (parade to defend) Pālësṭīne.
Momentum yang membuat presentase (percentage/peratusan) masuk memeluk Agama Islam di Barat meningkat 400%. Sebuah titik sejarah yang kata Syaikh Ahmad Yusuf disebut sebagai “zaman at tahawwulat al kubra”, → Era transformasi besar-besaran. Namun tahukah Anda mengapa Thufan Al Aqsha meletus?

BACA JUGA:
Mengapa Rasulullah ﷺ Menyifatkan Umat di Akhir Zaman Ini Bagai Buih di Lautan?
Untold Legend: Kesultanan Mamluk— 'Dynasty yang Tuntaskan Pembebasan Pālësṭīne'
Rancangan Pembagian Al-Aqsha
Thufan Al Aqsha muncul di 7 Oktober 2023, dan salah satu alasan terbesar terjadinya peristiwa itu adalah rancangan undang-undang yang sedang dibahas di Knesset (parlimen Isrāhell Laknatullahi "Alaihim) → yang menyerukan pembagian Masjid Al-Aqsha secara wilayah antara Umat Muslim dan Yahudi.
Rencana yang sebenarnya sudah terwacana lama ini → penjajah Z10N1$ Isrāhell Laknatullahi "Alaihim angkat sebagai draft hukum yang sangt berbahaya.
Yahudisasi Baitul Maqdis...Gagasan pembagian Masjid Al-Aqsha secara wilayah adalah idea yang mendapat sokongan majoriti di kalangan anggota parlimen penjajah Z10N1$ Isrāhell Laknatullahi "Alaihim, serta disokong oleh koalisi pemerintahan dan parti-parti sayap kanan, yang dalam campaign politiknya berfokus pada upaya/usaha “Tahwidul Quds” (Yahudisasi Jerusalem/Judaization of Jerusalem), perebutan/ perampasan Al-Aqsha. Dan gagasan pembangunan kembali “Bait Suci” yang mereka klaim.
Tahukah Anda bila Kau draft rancangan ini dibuat? iaitu pada Juni 2023, → yang artinya 4 bulan sebelum meletusnya Thufan Al-Aqsha.
Seiring dan bersamaan dengan penistaan yang dilakukan penjajah Z10N1$ Isrāhell Laknatullahi "Alaihim pada kaum Muslimin yang semakin tidak karuan/kelam kabut → mereka merasa bahwa umat Islam sudah kehilangan taringnya. Sehingga mungkin inilah saat mencaplok/merampas Al-Aqsha.
Itulah mengapa? → Rakyat Gāzā Pālësṭīne bergerak. Menamakan perjuangannya bukan Thufan Ghazzah -- bukan pula Thufan Filisthin; → Tetapi Thufan Al-Aqsha. Badai banjir bandang/banjir kilat Al-Aqsha.
Bagaimana rencana pembagian yang difikirkan penjajah Z10N1$ Isrāhell Laknatullahi "Alaihim pada Al-Aqsha?
Rancangan undang-undang tersebut disusun oleh Amit Halevi, anggota Knesset dari Parti Likud yang berkuasa dan dipimpin oleh Perdana Menteri Z10N1$ Isrāhell Laknatullahi "Alaihim, Benjamin Netanyahu.
Amit Halevi menyarankan mengubah definisi Masjid Al-Aqsha secara ke-Islaman, dengan menetapkan bahwa yang disebut “Masjid Al-Aqsha” hanyalah bangunan Masjid Al-Qibli saja, Sedangkan seluruh area halaman kompleks (Sahat Al-Haram) selain itu tidak dianggap suci secara Islam.
Itu artinya, Amit Halevi ingin Masjid Al Aqsha hanya 30% yang diperuntukkan bagi kaum Muslimin. Sementara 70% dimiliki oleh penjajah Z10N1$ Isrāhell Laknatullahi "Alaihim.
Menurut websites “Zman Yisrael” pada hari bulan June 2023, rancangan undang-undang tersebut menetapkan bahwa area di sekitar Masjid Al-Qibli di bagian selatan akan dikhususkan bagi umat Islam. Sementara area Kubah Batu (Dome of the Rock) akan dikhususkan bagi orang-orang Yahudi. Dan akan diubah menjadi “Bait Suci” yang mereka klaim → meliputi sesuatu kawasan/area hingga batas utara halaman kompleks suci itu. Bahaya.!
730 hari inilah persembahan masyarakat Gāzā--Pālësṭīne untuk menjaga Masjidku-- Masjidmu -- Masjid kita semua yang telah menjadi saksi Isra' Mi’rajnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
730 hari inilah → yang telah membuat kita tahu apa arti keteguhan -- apa makna keberanian -- apa arti sejati dari kepahlawanan.
Sejak awal→ yang diperjuangkan oleh rakyat Gāzā -- Pālësṭīne adalah untuk menyelamatkan Masjid Al-Aqsha. Maka mereka memanggil kita. Namun panggilan itu belum benar-benar kita sambut. Kini, semoga gencatan s3njata yang akan terjadi mampu membuat mereka bernafas. Dan mampu membuat kita mengukur diri:→ Apa yang telah kamu lakukan untuk Al-Aqsha, kawan-kawan?
📌 Catatan Editor: Artikel ini di adaptasi dan dengan izin di publish untuk website ini--dari gensaberilmu.com• Media Berteraskan Islam untuk Dakwah Sejarah Islamiyah dan Ke-Pālësṭīnean• "Learn History, Repeat Victory"• [HSZ] ✨🌵
👉 CTA (Call To Action):
💬 Bagaimana menurut Anda, apakah artikel ini bagus dan bermanfaat? Sampaikan pandangan Anda di kolom komentar dan jangan lupa bagikan/share artikel ini agar semakin banyak orang peduli dengan Sejarah Islamiyah dan kisah-kisah para Nabi-Nabi عَلَيْهِ السَلاَمُ Radhiallahu 'Anhum 🤲🤲 InsyaAllah 😘 Aamiin Ya Rabbal 'Alamin🤲🤲🤲
Editor: Helmy El-Syamza
Follow me at;⭐
facebook.com/helmyzainuddin
CAKRAWALA NEWS:
https://t.me/cakranews
www.tiktok.com/@romymantovani
twitter.com/romymantovani
TAGS : Kisah Rasulullah International, Islamic World,
No comments
Post a Comment