Mengenang Kemenangan: Emiriah Islam Afghanistan sebagai Contoh Perjuangan Islam

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="Mengenang Kemenangan: Emiriah Islam Afghanistan sebagai Contoh Perjuangan Islam">

Mengenang Kemenangan: 
Emiriah Islam Afghanistan sebagai Contoh Perjuangan Islam

بسم الله الرحمن الرحيم
  • Synopsis -- Make Islam great again! -- Presiden AS, Donald Trump akhirnya mengirimkan sebuah delegasi Amerika ke Kabul-Afghanistan. 

  • Delegasi itu tampak jelas dengan tanda-tanda kehinaan dan kerendahan, duduk berhadapan dengan para pemimpin Emiriah Islam Afghanistan (Islamic Emirate of Afghanistan), dengan tujuan meminta pembebasan seorang tawanan Amerika.

  • Delegasi itu mewakili Amerika yang konon “super power”. Namun telah dipermalukan oleh para pejuang Allah Azza Wa Jalla di Afghanistan.

  • Mereka datang tunduk kepada syarat-syarat yang ditetapkan oleh pimpinan Emiriah Islam Afghanistan yang menang. Sesuai dengan prinsip dan adab mereka dalam memperlakukan penjajah yang kalah. Tidak ada bendera yang boleh berkibar kecuali bendera Emiriah Islam Afghanistan, dan tidak ada kata yang berlaku kecuali kalimat tauhid.

  • Inilah kemuliaan Islam -- keagungan kerana agama. Dan kebanggaan terhadap Aqidah. Di negeri itu, orang Amerika tidak boleh mengucapkan sepatah kata pun kecuali dengan izin dan cara yang dikehendaki oleh para pemimpin jihad Emiriah Islam Afghanistan.


CAKRAWALA NEWS --  Momen/Detik berundurnya tentara Amerika yang terakhir dari bandara Kabul-Afghanistan -- bukan sekadar adegan yang lewat dalam ingatan bangsa-bangsa;  Itu adalah lembaran baru yang ditulis dengan tinta jihad -- kesabaran-- dan perjuangan → sebuah bukti nyata bahwa umat masih bernyawa. Dan bahwa Islam mampu menjadi dasar pemerintahan-- pembangunan. Dan tata kelola negara tanpa meniru pengalaman bangsa-bangsa yang gagal atau tunduk pada kehendak kekuatan tirani.

Emiriah Islam Afghanistan bukan sekedar negeri yang mengusir penjajah;  Hari ini ia tampil sebagai model Islamic yang paling jelas dan berani di zaman moden:   perjuangan tanpa kompromi, pemerintahan tanpa perubahan ideologi -- kebangkitan tanpa kekufuran. Dan kesetiaan terhadap aqidah tanpa penyimpangan.

Regime Barat bermaksud menjadikan Afghanistan semacam laboratorium untuk membentuk kembali identiti umat:  Mereka bawa klaim demokrasi -- globalisasi yang merusak. Dan projek-projek pembangunan ala Barat yang sarat riba -- kebebasan moral-- kesetaraan gender-- sekularisasi. Serta pelecehan terhadap syariat. Tetapi mereka terkejut ketika mengetahui bahwa tanah ini Afghanistan berbeza;   ketika penduduknya melangkah di jalan jihad -- mereka tidak mundur dan tidak berkompromi.

Selama 20 tahun, Emiriah Islam Afghanistan melawan penjajah Amerika;  Mereka tidak terjerumus ke dalam konflik sektarian (konflik mazhab) -- tidak tergoda oleh perjanjian damai yang palsu-- tidak ikut dalam hiruk-pikuk pemilu/elections atau perebutan kerusi kekuasaan. Mereka teguh pada baiat yang sah-- panji perjuangan yang jelas. Dan tujuan sejak hari-hari pertama:   mengusir penjajah dan menegakkan hukum/undang-undang Allah Subhanahu Wa Ta'ala di muka bumi.

Ketika Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberi kemenangan dan menaklukkan bandar Kabul-- dunia menyaksikan pemandangan yang jarang terjadi dalam sejarah kontemporer:   Ibu kota diambil alih tanpa kekacauan -- tanpa pertumpahan darah -- tanpa balas dendam atau penyelesaian hitung-hitungan (calculation solution)
Sebaliknya-- terbit pidato nasional yang menegaskan pengampunan-- keyakinan total pada janji Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dan keteguhan yang tidak tergoyahkan pada projek Islamik yang kaffah.
Kabul bukan tujuan akhir;  ia permulaan perjuangan.

Sejak hari itu bergulir bab pembangunan negara Islam kontemporer yang dijalankan berdasarkan syariat-- dikelola dengan hikmah, Dan dibangun atas kerja keras rakyatnya sendiri — bukan bergantung pada bantuan penjajah.

Di bidang keamanan, Emiriah Islam Afghanistan berubah dari kawasan yang liar dan ganas kerana jaringan agen penjajah  menjadi salah satu negara paling stabil dan aman di Asia.

Penghalang dihapus -- pasar kembali hidup -- perempuan bergerak di jalan tanpa takut b0m atau penangkapan — setelah negeri ini dibersihkan dari kekacauan keamanan yang ditanam intelijen Barat. Senjata kelompok-kelompok dikumpulkan, perbatasan dijaga. Dan wibawa negara ditegakkan dengan keseimbangan antara ketegasan dan keadilan.

Di sektor ekonomi --  Emiriah Islam Afghanistan mengejutkan musuhnya bahkan sebelum mengejutkan para pengikutnya:  Mengandalkan/bergantung sumber daya sendiri-- membangun basis/pangkalan produksi domestik. Puluhan projek pertanian dan industri diluncurkan; tercapai kemandirian di sektor-sektor penting seperti semen-- baja-- kismis --dan suku cadang (spare parts). 

Projek-projek strategik pembangkit tenaga letrik direncanakan hingga kapasiti 10.000 MW -- eksport dimulai ke lebih dari seratus negara. Dan pasar/market dibuka untuk perdagangan yang bersih dengan negara tetangga — tanpa riba -- tanpa ketergantungan -- melainkan kontrak-kontrak yang sesuai prinsip fiqh mu‘āmalāt.

Di sektor pemerintahan -- Emiriah Islam Afghanistan memerangi korupsi yang merusak regime sebelumnya:  Menghapus pegawai fiktif-- menegakkan disiplin birokrasi-- memangkas pemborosan. Dan menerapkan prinsip kompetensi (prinsip kecekapan) bukan kroni-- mewujudkan kesetiaan/loyalitas kepada syariat bukan kepada etnik/suku. Meski didera blokade finansial (sekatan kewangan) berat, negara tetap berdiri: Mampu membayar gaji pegawai-- membiayai projek. Dan memberikan layanan publik tanpa mengemis atau menghinakan diri.

Dalam sektor politik luar negeri-- Emiriah Islam Afghanistan berhasil membangun jaringan hubungan seimbang dengan sejumlah negara — termasuk China, Rusia, Kazakhstan, Turki, dan Qatar — tanpa mengorbankan syariat atau terjerat aliansi/pakatan yang merugikan. Meski belum mendapat pengakuan PBB, keberadaan dan ketangguhan mereka memaksa banyak pihak mengakui kemampuan bertahan dan stabiliti yang nyata.

Mereka tidak berkiblat pada nilai-nilai globalisasi  Tidak membuka kedutaan bagi musuh. Dan tidak menukar pengakuan dengan merombak kurikulum-- membuka pintu kesetaraan gender-- atau memberi ruang bagi para sekuler. Yang ditakuti Barat kini bukan masa lalu Taliban, melainkan realiti Afghanistan hari ini: → Sebuah negara yang stabil -- maju --dan berkelanjutan.

Barat melihat Emiriah Islam Afghanistan bukan sebagai sekedar gerakan garis keras -- melainkan sebagai sebuah projek negara yang utuh dan dapat ditiru — sebuah pengalaman Islam yang matang yang mampu membangun tanpa mengorbankan identitinya. Mereka khawatir Emiriah Islam Afghanistan menjadi kiblat bagi siapa pun yang ingin menegakkan hukum Allah Ta'ala tanpa kekacauan-- tanpa ketergantungan.

Mereka takut pengalaman ini diajarkan -- diteladani-- dan ditiru di tempat lain  Sehingga runtuhlah monopoli gagasan negara moden ala mereka dan terungkap kebohongan “moderniti kemasan” (“packaging modernity”) yang dieksport ke dunia Islam.

Emiriah Islam Afghanistan hari ini adalah contoh paling nyata dari pengalaman Islam:   Memadukan kemurnian aqidah -- kedewasaan politik -- kecekapan administratif-- tangan yang cekap-- keadilan keamanan -- kemandirian keputusan, dan keteguhan identiti.

Saatnya bagi umat memahami bahwa model inilah jalan yang benar  bukan praktek-praktek wah yang tampak di Ibu-kota yang tunduk:  gedung-gedung kedutaan musuh -- pasar amoral -- undang-undang yang meruntuhkan nilai --pendidikan yang asing dari identiti. Dan pelecehan syariat atas nama pembangunan serta kebebasan.

Apa yang terjadi di Emiriah Islam Afghanistan bukan akhir perjuangan-- melainkan awal lembaran baru bagi umat:  fasa yang menyatakan kepada dunia — ya, Islam bisa berkuasa lagi;  Ya, umat bisa bangkit tanpa melepaskan agama;  Ya, negara Muslim dapat mandiri-- aman-- produktif. Dan berpengaruh jika dibangun dengan keikhlasan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala-- kesetiaan pada aqidah-- tawakkal --dan kerja keras. Kemenangan adalah milik Allah Ta'ala semata.

Berdiri bersama Emiriah Islam Afghanistan hari ini bukan sekadar empati kepada Negeri Muslim yang baru saja keluar dari perang panjang-- atau nostalgia atas luka perang masa lalu. Ia adalah sikap strategik dan sah secara syariat-- kerana yang kini dibangun di Kabul bukan sekadar regime nasional   melainkan model Islam kaffah yang jarang ditemui dan sangat berpengaruh pada kesadaran serta masa depan Umat.

Yang membuat geram musuh saat ini bukan jenggot-- bukan bendera-- bukan sejarah — melainkan kemampuan luar biasa negeri itu mencapai stabiliti-- pengelolaan. Dan pembangunan berlandaskan syariat-- tanpa menyerah pada Asing-- dan tanpa mengemis.

Mendukung Emiriah Islam Afghanistan kini berarti mendukung model yang mungkin ditiru di negeri-negeri lain:  Bukti bahwa Islam masih relevan untuk pemerintahan; bahwa syariat sanggup mewujudkan keadilan-- keamanan-- ekonomi, Dan hubungan internasional tanpa harus terpaksa meniru Barat.

Ini adalah pembelaan atas hak umat untuk berdaulat berdasarkan agamanya — pembelaan terhadap pengalaman perjuangan sejati yang lahir bukan dari kotak suara atau sponsor Barat
 melainkan dari kesabaran para mujahid-- keteguhan para Ulama. Dan amal orang-orang ikhlas yang yakin bahwa penegakkan syariat tidaklah dibangun melalui PBB-- melainkan melalui jihad --kesabaran --doa --dan amal.

Tekanan ekonomi-- pencemaran citra-- dan isolasi politik yang dikenakan sekarang tidak hanya menyerang Emiriah Islam Afghanistan semata;   ia bertujuan mematahkan harapan Umat agar tidak meneladani pengalaman ini.

🔹 Allah Mahaperkasa atas urusan-Nya. Namun kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.[]

📌 Catatan Editor: Artikel ini di adaptasi dan dengan izin di publish untuk website ini--dari Abdurrahman Asy-Syarif  Media Berteraskan Islam untuk Dakwah Sejarah Islamiyah dan Ke-Pālësṭīnean• "Learn History, Repeat Victory"• [HSZ] ✨🌵  




👉  CTA (Call To Action):

 💬 Bagaimana menurut Anda, apakah artikel ini bagus dan bermanfaat? Sampaikan pandangan Anda di kolom komentar dan jangan lupa bagikan/share artikel ini agar semakin banyak orang peduli dengan Sejarah Islamiyah dan kisah-kisah para Nabi-Nabi عَلَيْهِ السَلاَمُ Radhiallahu 'Anhum 🤲🤲 InsyaAllah 😘 Aamiin Ya Rabbal 'Alamin🤲🤲🤲


No comments

Cakrawala News Logo