Kisah Shalahuddin Al-Ayyubi dan Impiannya Untuk Menunaikan Haji ke Baitullah

Sinopsis: Jika sekiranya hari ini Shalahuddin Al-Ayyubi masih hidup -- mungkin beliau merasa hairan; Bagaimana bisa kapal-kapal bantuan untuk Gāzzā -- Pālësṭīne malah berlayar dari Negeri-negeri yang dulu menjajah Al-Aqsha.

Tetapi mungkin Shalahuddin Al-Ayyubi tersenyum -- kerana impian besarnya akhirnya terjadi: saat Eropah mulai belajar Islam melalui Gāzzā -- Pālësṭīne.
Kita sedang menyaksikan roda sejarah digerakkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan megahnya. —Edgar Hā∆mā§

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="Kisah Shalahuddin Al-Ayyubi dan Impiannya Untuk Menunaikan Haji ke Baitullah">

CAKRAWALA NEWS -- Shalahuddin Al-Ayyubi, nama itu kita kenang dengan megah dan indah di hati. Sosok pahlawan yang terkenal dengan kalimatnya, "bagaimana bisa aku tersenyum, sementara Al-Quds terjajah?"

Namun kali ini ada sebuah kisah tentang beliau yang jarang kita dengar.
Kisah tentang azamnya untuk menunaikan haji ke Baitullah Makkah Al-Mukarramah -- yang tertunda sebab kondisi kewangan pribadinya tidak mengizinkan untuk berangkat menunaikan haji . Begini kisahnya...

Setelah melakukan perjuangan panjang membebaskan setiap jengkal bumi suci Pālësṭīne, Shalahuddin Al-Ayyubi memutuskan untuk melakukan perjalanan haji.

Beliau berniat menunaikan haji di tahun 588 Hijriah (1192 M), bertepatan setelah menyepakati gencatan s3njata antara beliau dan King Richard The Lionheart of England.

Gencatan s3njata itu bernama perjanjian Ramla. Dan kandungan perjanjian adalah kesepakatan bahwa Baitul Maqdis tetap berada di tangan Kaum Muslimin.
Tetapi Umat Kristian diizinkan untuk menziarahinya.

Kemudian yang kedua; Tentara salib (The crusaders) akan tetap mempertahankan pantai Syria dari Tyre sampai ke Jaffa.

Perjanjian itu telah disepakati -- dan niat Shalahuddin Al-Ayyubi untuk menunaikan haji pun semakin meninggi. Namun kondisi kewangan pribadinya ternyata tak memungkinkannya untuk berangkat.

Para menteri dan orang-orang dekat Shalahuddin Al-Ayyubi memberi tahu bahwa wang tunai pribadi (personal cash) Shalahuddin Al-Ayyubi telah sampai ke status di bawah garis kemiskinan. Perbendaharaan negara juga berkurangan, kerana banyak sekali yang digunakan untuk berjihad melawan pasukan Salib.

Akhirnya, para penasihat Shalahuddin Al-Ayyubi memberi saran untuk menunda menunaikan haji tahun depannya lagi. Setidaknya ada 2 pertimbangan mengapa niat menunaikan haji itu perlu ditunda:

Pertama, supaya Shalahuddin Al-Ayyubi dan kafilah yang dipimpinnya bisa datang menunaikan haji ke Makkah sekaligus menyantuni para faqir di kota suci.

Yang kedua, adalah kerana King Richard The Lionheart of England —pemimpin pasukan Salib— dikhawatirkan akan menyerang Baitul Maqdis selagi Shalahuddin Al-Ayyubi berangkat menunaikan haji.

Akhirnya Shalahuddin Al-Ayyubi menunda niat hajinya meski rindu telah berbuncah (meluap-luap) ingin bertamu ke Baitullah dan berziarah ke maqam Rasulullah ﷺ di Kota madinah Al-Munawarah.

Namun, beliau tetap melakukan tugasnya sebagai ketua negara: melepas jama'ah haji pada bulan Dzulqae'dah 588 Hijriah. Dan menyambut mereka lagi setelah pulang menunaikan haji pada bulan Shafar di tahun yang sama.

Namun titah Allah Subhanahu Wa Ta'ala berkata lain. Allah Ta'ala telah menyiapkan takdir yang berbeza bagi impian Shalahuddin Al-Ayyubi.

Di bulan Shafar, setelah menyambut kedatangan jama'ah haji-- Shalahuddin Al-Ayyubi jatuh sakit.

Di akhir bulan Shafar tarikh 588 Hijriah-- Shalahuddin Al-Ayyubi menghembuskan nafasnya yang terakhir. Beliau wafat dalam keadaan tidak ada wang yang cukup bahkan untuk dibelikan kain kafan. Maka orang-orang saling berinfaq untuk memenuhi keperluan jenazahnya.

Bayangkan-- Sahabat fillahku, Shalahuddin Al-Ayyubi -- nama itu megah dan gagah, dikagumi musuh dan dicintai sahabat. Namun, Shalahuddin Al-Ayyubi -- Raja Negeri kaya Mesir dan Negeri Syam itu -- wafat dalam keadaan telah mendermakan dunianya sepenuhnya di jalan Allah Azza Wa Jalla.

Impiannya untuk bertamu ke Baitullah, dibalas Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan kesyahidan yang indah untuk langsung menghadap-Nya, berbaris bersama para syuhada dan pejuang kebenaran. Rahimahullah Rahmatal Abraar.🤲🤲🤲

📌 Catatan Editor: Artikel ini di adaptasi dan dengan izin di publish untuk website ini--dari gensaberilmu.com• Media Berteraskan Islam untuk Dakwah Sejarah Islamiyah dan Ke-Pālësṭīnean• "Learn History, Repeat Victory"• [HSZ] ✨🌵

👉 CTA (Call To Action):
💬 Bagaimana menurut Anda, apakah artikel ini bagus dan bermanfaat? Sampaikan pandangan Anda di kolom komentar dan jangan lupa bagikan/share artikel ini agar semakin banyak orang peduli dengan Sejarah Islamiyah dan kisah-kisah para Nabi-Nabi عَلَيْهِ السَلاَمُ Radhiallahu 'Anhum 🤲🤲 InsyaAllah 😘 Aamiin Ya Rabbal 'Alamin🤲🤲🤲

Editor: Helmy El-Syamza

Follow me at;⭐
facebook.com/helmyzainuddin
CAKRAWALA NEWS:
https://t.me/cakranews
www.tiktok.com/@romymantovani
twitter.com/romymantovani

Kisah Shalahuddin Al-Ayyubi dan Impiannya Untuk Menunaikan Haji ke Baitullah