PUISI : "Bila Kau Tak Mau Bersuara"
PUISI : "Bila Kau Tak Mau Bersuara"
( Dedikasi khas untuk Datuk Seri Najib Razak)*puisi by helmyzainuddin
Sudah dua belas purnama berlalu
ketuk palu tirani
menghunjam jantungnya
tangisan sendu tak bersuara
dibalik tirai besi
kini, dia bersendirian
berselimut dinginnya malam
Di dini hari nan sepi
dia, menanti sinar mentari pagi
untuk menembusi jendela tirai besi
sirna waktu senja bertukar malam
semakin hening dan sunyi
Aku terjaga dari tidur nan resah,
ketika angin menjatuhkan dedaun
mereka bersenandung tentang :
tentang dia yang terpenjara
kala helah tipu daya..
sang penguasa, politikus, oligarki
bersidang membencinya..
Angin menggoyangkan dedaun
lantas dia berbisik lagi :
Bila kau tak mau lagi bersuara,
Bila kau tak mau lagi bertanya,
“Di negeri ini masih adakah keadilan?”
Tunggu tikus - tikus
Menggerogoti tenggorokanmu
Tunggu cicit - cicit tikus
Mengutukmu menjadi sampah
Aku, kalian dimana,
Aku tetap meneriakkan keadilan
hingga tenggorokan sirna teriakannya.
Biarkan aku, bicara, menulis
puisi mereka - mereka yang
tertindas, terlupakan, terzalimi
pada kisah-kisah episod nestapa
yang entah di halaman berapa.
Namun, pada akhirnya.
Bersama Negeri ini.
[HSZ]
***
Disclaimer, Puisi ini karya penulis (romymantovani) Jika ada penulis/blogger mahu menulis ulang atau mencetak/membukukan dipersilahkan ! Asalkan tidak merobah bait - kalimat puisi dan menyertakan nama penulis dan website ini fortuna media
Follow me at;⭐
twitter.com/romymantovani
facebook.com/romyschneider
linkedin.com/in/RyanSchneider
pinterest.com/helmynetwork
RELATED POST
PUISI, Memory Bersama Buya Hamka
PUISI, Di antara Sampah-sampah
PUISI : Aku Pulang Ke Masa Silam
No comments
Post a Comment