KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [97]
KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [97]
- KISAH RASULULLAH ﷺ صل الله عليه و سلم
- Bagian-97
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد
"Allahumma Shalli 'Ala Muhammad"
- PADA siri bagian 96 Diriwayatkan, Hindun berteriak-teriak memberi semangat dan berusaha mencegah orang-orang yang mundur.
- Pasukan Kaum Quraisy sudah tidak ingat lagi, bahwa mereka dikerumuni para wanita. Sudah tidak peduli lagi melihat berhala-berhala yang mereka bawa agar memberikan restunya, tetapi malah terjatuh dari atas unta.
- Pasukan Kaum Quraisy tidak lagi memusingkan kenyataan bahwa wanita-wanita mereka akan tertawan dan harta benda mereka yang jumlahnya melimpah itu akan dirampas musuh.
- Semua dihantui rasa takut, Mundur! Mundur! Selamatkan diri ke tempat aman. Hanya itu yang mereka fikirkan.
- Sayang sekali, Justru pada saat itulah pasukan Kaum Muslimin melakukan kesalahan sangat fatal.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد
"Allahumma Shalli 'Ala Muhammad"
- PADA siri bagian 96 Diriwayatkan, Hindun berteriak-teriak memberi semangat dan berusaha mencegah orang-orang yang mundur.
- Pasukan Kaum Quraisy sudah tidak ingat lagi, bahwa mereka dikerumuni para wanita. Sudah tidak peduli lagi melihat berhala-berhala yang mereka bawa agar memberikan restunya, tetapi malah terjatuh dari atas unta.
- Pasukan Kaum Quraisy tidak lagi memusingkan kenyataan bahwa wanita-wanita mereka akan tertawan dan harta benda mereka yang jumlahnya melimpah itu akan dirampas musuh.
- Semua dihantui rasa takut, Mundur! Mundur! Selamatkan diri ke tempat aman. Hanya itu yang mereka fikirkan.
- Sayang sekali, Justru pada saat itulah pasukan Kaum Muslimin melakukan kesalahan sangat fatal.
Lasykar Muslimin Tergiur Harta Perang
FORTUNA MEDIA - Lasykar Kaum Muslimin terus mengejar musuh ke mana pun sampai mereka meletakkan senjata.
Harta benda dan rampasan berserakan di medan pertempuran.
Kuda-kuda yang tangguh, Baju besi, unta-unta tanpa tuan, berkeliaran penuh muatan. Setumpuk makanan lazat, dan perhiasan-perhiasan mahal,
Belum lagi para wanita Kaum Quraisy yang dengan mudah dapat mereka tawan. Harta sebanyak itu dalam sekejap saja membuat silau mata pasukan Muslimin.
Harta yang berserakan itu membuat mereka lupa bahwa sesuai dengan perintah Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam, mereka harus terus mengejar musuh sampai kekuatan lawan benar-benar tercerai-berai sehingga tidak mampu berkumpul lagi untuk balas menyerang.
Semua ini terlihat oleh pasukan panah di lereng gunung.
Mereka tidak dapat lagi menahan keinginan untuk juga merebut harta rampasan yang bergeletakan di mana-mana.
"Mengapa kita masih tinggal di sini, kita tidak akan mendapatkan apa-apa ?" tanya salah seorang.
"Allah telah menghancurkan musuh kita, mereka, saudara-saudara kita juga sudah merebut markas musuh.
Ke sanalah juga kita ikut mengambil rampasan itu."
BACA JUGA
PUISI, Portrait Rohingya Dibalik Tangisan, Tertindas dan Terasing
PUISI | Portrait Rohingya, Terhanyut Jelajah Samudera Benua Impian
Namun salah seorang membentak :
"Bukankah Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam sudah berpesan "Jangan meninggalkan tempat kita ini ?"
"sekali pun kami diserang, janganlah kami dibantu !"
Bukankah demikian kata beliau ?"
"Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak menghendaki kita tinggal di sini terus menerus setelah Allah menghancurkan kaum musyrik itu."
Abdullah bin Jubair maju untuk menengahi perdebatan itu.
Ia berpidato agar mereka itu jangan melanggar perintah Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Akan tetapi ada sebagian besar pasukannya tidak mahu patuh.
Mereka pun kemudian turun dari lereng gunung yang masih tinggi.
Yang masih tinggal hanya beberapa orang saja.
Pasukan yang bergegas turun itu bergabung dengan pasukan Muslimin yang lain. Dan ikut memperebutkan harta rampasan.
Jadi sebagian besar pasukan panah sekarang sudah melupakan disiplin.
Mereka lupa kalau kedisiplinan dan keimanan lah yang membuat mereka mampu memukul musuh.
Kini mereka tengah melupakan iman dan memperebutkan harta dunia.
Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh seorang pemimpin Quraisy yang terkenal lihai dan gagah.
Bencana
Khalid bin Walid yang sampai saat itu telah menjaga pasukannya agar tidak bentrok dalam pertempuran, kini melihat kesempatan baik itu.
Ia mengerti bahwa saatnya tiba untuk bergerak.
Khalid bergerak sekuat-kuatnya memberi Komando.
Pasukan berkudanya pun mulai bergerak. Semakin cepat dan semakin cepat.
Mereka memutari Gunung uhud yang kini tidak dijaga lagi oleh pasukan pemanah.
Dengan ganas pasukan kavaleri Khalid menyerang pasukan Muslimin dari belakang.
Mendengar teriakan gendang perang Khalid bin Walid, pasukan kaum Quraisy yang telah berlarian mundur kini kembali lagi.
Mereka melihat kesempatan untuk menyerang balik saat itu.
Mereka ingat untuk tidak membiarkan harta dan kaum wanita mereka direbut pasukan Muslimin.
Kini keadaan jadi berbalik, giliran pasukan Muslimin yang mendapat pukulan sangat hebat.
Begitu tahu mereka diserang dari depan dan belakang, setiap pasukan Muslimin melemparkan harta yang telah mereka kumpulkan, dan kembali mencabut pedang.
Namun sayang, sayang sekali ! Barisan pasukan Muslimin sudah pontang-panting.
Komandan-komandan kesatuan Muslimin sudah tidak lagi melihat pasukannya, ada di dekat mereka.
Pasukan Muslimin yang tadinya berjuang untuk menyelamatkan Iman, kini berjuang tercerai-berai untuk menyelamatkan diri.
Tadinya mereka berjuang di bawah satu pemimpin yang kuat, kini berjuang tanpa pemimpin lagi.
Begitu paniknya keadaan pasukan Muslimin sampai beberapa dari mereka malah menghantam saudaranya sendiri dengan pedang.
Keadaan tambah mengguncangkan Iman ketika mendengar ada yang berteriak-teriak,
"Rasulullah telah terbunuh, Rasulullah telah terbunuh !"
Hampir setiap orang pasukan Muslimin sekarang berusaha melepaskan diri dari kepungan di tempat aman.
Kecuali beberapa sahabat yang tetap berjuang dengan Istiqomah dari awal, seperti Ali bin Abi Thalib dan beberapa orang lainnya.
**Di kemudian hari, Khalid bin Walid akan masuk Islam pada zaman Khalifah Sayidina Abu Bakar Radhiallahu 'Anhu pada saat terjadi pemberontakan di mana-mana.
Sayidina Abu Bakar Radhiallahu 'Anhu mengangkat Khalid bin Walid menjadi Panglima seraya berkata,
"Aku pernah mendengar Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda bahwa sebaik-baik hamba Allah dan Kawan sepergaulan ialah Khalid bin Walid, sebilah pedang di antara pedang-pedang Allah yang ditembuskan kepada orang-orang kafir dan munafik".[HSZ]
Shallu 'alan Nabi...
💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah 'Azza Wa Jalla.
آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك
Untuk Anda yang belum baca siri ini yang sebelumnya,
Anda boleh baca disini ; The Story of The Prophet Muhammad SAW
Editor ; Helmy Network
Ilustrasi Image, Doc, Helmy Network
#kisahrasulullah, #nabimuhammadSAW, #risalahkenabian, #sirahrasulullah,
RELATED POST
ETNIK ROHINGYA BANGSA YANG SELFISH DAN TIDAK TAHU BERSYUKUR
Malaysia Negeri Impian, Pengungsi Rohingya kabur dari Indonesia ke Malaysia: 'Berani bayar 6.000 Ringgit Malaysia'
MALAYSIA JADI NEGARA IMPIAN DAN TEMPAT LAMBAKAN PELARIAN 5O NEGARA
No comments
Post a Comment