PUISI | Portrait Rohingya, Terhanyut Jelajah Samudera Benua Impian
PUISI | Portrait Rohingya, Terhanyut Jelajah Samudera Benua Impian
Karya; Helmy Zainuddin
Dalam bulan yang penuh keberkahan ini
Akan kuceritakan kepada kalian
Sebuah cerita duka menyayat hati
Dari sebuah negeri nan indah
Elok mata memandang
Bagaikan mutiara yang terpendam
Hamparannya luas seumpama zamrud khatulistiwa
Tak kalah indah dengan bumi Malaysia
Dunia menggelar namanya Myanmar
Di Negeri itu ada suatu kaum yang terluka
Menangis... merintih... luka, nanar berdarah
Tertindas, terasing, terbuang terkubur tanpa nama
Terjajah pada sebuah kekuasaan
Demokrasi kebrutalan.
Dunia memanggilnya kaum Rohingya
Arakan tempat mereka berteduh
Dikala kerajaan Islam membawa rahmat dan kedamaian
Namun sejak tanah Nusa Bangsa direnggut penjajah durjana
Dikuasai oleh penguasa sadis bernama Ne Win
Ditebarnya pula operasi Raja Naga
Maka darah terus mengalir diantara jeritan.
Satu per satu nyawa dibabat habis
Bukan sedetik waktu....
Bertahun bahkan berabad lamanya...
Kanak-kanak, orang dewasa,
Orang tak berupaya hingga anak gadis dan wanita
Diperkosa tanpa tangisan lagi
Disembelih bagaikan haiwan buruan
Ditembak, ditawan bahkan dibakar
Entah apa dosa musababnya
Mungkin kah kerana Aqidah yang dicinta lagi dijunjung..!
Rohingya... kaum yang tertindas..
Dibantai oleh militer junta
Disiksa lagi tak berperasaan
Menjerit nestapa pada dunia
Berlari, terhanyut menjelajah benua samudra
Demi selamatnya sebuah nyawa dan aqidah.
Dimana seorang Aung San Suu Kyi
ketika ditanya soal Rohingya,
menjawab acuh - Saya tak tahu - katanya,
Seorang peraih Nobel Prize, pejuang demokrasi Burma
tak berani tertunduk lesu menyikapi demokrasi yang terluka
Wahai pemimpin dunia bukalah mata
Tidakkah kalian lihat tangisan darah kemanusiaan
Buka telinga, nurani dan hati
Jerit kemanusiaan menyayat jiwa..!
Ratusan ribu nyawa telah hilang
Kenapa kalian bungkam bagai pecundang
Dimana suara demokrasi.!
Dimana bendera jihad.!
Dimana...dimana kalian.!
Aku malu... pada sekawan singa yang saling menjaga
Berkorban memberi sepenuh hati
Aku malu... pada sekawan manusia di Negeri Syria sana
Di tengah derita masih sergap ikhlas berbagi,
Aku salut...pada sekawan manusia di Negeri Mesir sana
Ditengah perjuangan saling bergandingan tangan
Lalu..dimana kita...
Saat bangsa se-agama menadah uluran tangan
Biarlah kita bertanya..mengetuk nurani kita
Untuk Muslim Rohingya yang kita kasihani..
Juga Islam dan keadilan yang kita perjuangkan.
READ MORE
* PUISI "Negeriku Sedang Dilahap Rayap"
* PUISI, Portrait Rohingya Dibalik Tangisan, Tertindas Dan Terasing
* PUISI "Pelangi Impian"
Author. Helmy Zainuddin
Kuala Lumpur, Sat, 20 Feb,2021
Kredit Image,pinterest.com/pin
Artikel ini telah disiarkan oleh Website FortunaNetwork.Com
pada August 06, 2012 (17 Ramadhan 1433 H)
No comments
Post a Comment