PUISI, 'Tirai Rahasia Politisi Borjuis dan Oligarki Mafia Bisnis'

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="PUISI, 'Tirai Rahasia Politisi Borjuis dan Oligarki Mafia Bisnis'">
Ilustrasi Image by pinterest.com

 PUISI, 'Tirai Rahasia Politisi Borjuis dan Oligarki Mafia Bisnis'

   Di balik tirai megah di gedung penuh gema

   Terjalin erat kerjasama rahasia

   Politisi borjuis, dalam busana elok

   Berjumpa sang oligarki, bertahta kokoh


   Di meja marmar, tinta emas menari

   Mengukir kesepakatan, dua pihak berseri

   Mereka tertawa, bersulang penuh janji

   Dalam bayang bayang malam, tak bersaksi


   Politisi, dengan tutur kata teratur nan halus

   Memoles kebijakan, membalut tipu muslihat tulus

   Oligarki, dengan kantong tebal dan kejam

   Menyokong segala langkah, menyusun strategi diam diam.


   Mereka mengatur dunia, seperti bidak catur

   Rakyat hanyalah pion, tak berhak membantah

   Suara rakyat kecil, terkubur dalam sunyi

   Ditelan oleh hiruk pikuk pesta dan gemerlap harta


   Korupsi merajalela, bak lumut di atas batu

   Menggerogoti keadilan, menelan mimpi bersatu

   Dibalik senyum palsu, tersembunyi nafsu kuasa

   Kerjasama ini, seperti malam tanpa fajar


   Namun di setiap malam kelam, ada mata terjaga

   Rakyat yang sadar, mulai bangkit dari dera

   Mereka mencatat setiap dosa, setiap luka yang menganga

   Menunggu saat tepat, untuk mengguncang singgasana

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="PUISI, 'Tirai Rahasia Politisi Borjuis dan Oligarki Mafia Bisnis'">

   Politisi borjuis dan oligarki mafia bisnis

   Kerjasama kalian takkan abadi dalam liris

   Sejarah mencatat, rakyat menuntut balas

   Hingga tiba hari, keadilan bersuara keras


   Di ujung hari, saat semua usai terbuka

   Kerjasama kotor ini akan menjadi cerita

   Rakyat akan bersorak, di bawah langit merdeka

   Politisi dan oligarki akan teringat dosa


   Begitu cerita bergulir, dari masa ke masa

   Kerjasama licik ini, hanya tinggal noda

   Di langit kebebasan, rakyat tegak berdiri

   Menjemput masa depan, yang penuh janji suci. [HZ/CG]

   CATATAN: Untuk penulisan karya kesusasteraan semisal, puisi  mahupun dalam penggunaan bahasa Melayu dan Indonesia pada umumnya, kata yang lebih sesuai adalah "politisi." berbanding "politikus".  Meskipun, kalimat "politikus" juga benar secara tata - bahasa dan sering digunakan. Kalimat "politisi" lebih umum dan sering dianggap lebih sesuai dalam konteks formal dan sastra.  Jadi, dalam penulisan puisi, kata yang lebih tepat adalah "politisi." Terima Kasih.

Puisi by Helmy Zainuddin

Al-Kahfi Valley – Isnin, 20 May 2024
Kredit Image by pinterest.com

Follow me at;
twitter.com/romymantovani
facebook.com/helmyzainuddin
pinterest.com/hsyamz


Disclaimer, Puisi ini karya penulis (romymantovani) Jika ada penulis/blogger mahu menulis ulang atau mencetak/membukukan dipersilahkan ! Asalkan tidak merobah bait - kalimat puisi dan menyertakan nama penulis dan website ini fortuna media

Be Smart, Read More,




No comments