KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [127]


<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [127]">
Image illustration; Persian Emperor; The Emperor Cyrus of Persia after the Conquest of Babylon by pinterest.com

KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [127]

  • KISAH RASULULLAH ﷺ صل الله عليه و سلم
  • Bagian-127

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ  وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد

  •  Pada artikel siri ke-126 Diriwayatkan, surat Rasulullah صلى الله عليه وسلم kepada Muqauqis, Raja Mesir: Selain kepada kedua kerajaan besar itu RASULULLAH صلى الله عليه وسلم juga menulis surat kepada para penguasa yang lain. Sahabat Hatib bin Abi Balta'ah Radhiallahu 'Anhu diperintahkan RASULULLAH صلى الله عليه وسلم untuk menyampaikan surat beliau kepada Juraij bin Mata, penguasa Negeri Mesir dengan gelaran Muqauqis.

  • Juraij bin Mata, penguasa Negeri Mesir dengan gelaran Muqauqis menjawab surat dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم 

  • "Memang aku telah memperhatikan agama Nabi ini dan kutahu bahwa beliau tidak memerintahkan untuk menghindari agama Al-Masih, tidak pula seperti tukang sihir yang sesat atau dukun yang suka berdusta. Kulihat dia membawa tanda kenabian dengan mengeluarkan yang tersembunyi dan mengabarkan yang rahasia. Aku akan mempertimbangkannya."

  •  Kemudian, Muqauqis menulis surat yang isinya, "Bismillahirrahmanirrahim, Kepada Muhammad bin Abdullah dari Muqauqis, pemimpin Qibti. Kesejahteraan bagi Tuan. Amma Ba'd. Saya telah membaca surat tuan dan bisa memahami isinya, serta apa yang tuan serukan. Saya sudah tahu bahwa ada seorang Nabi yang masih tersisa. Menurut perkiraan saya dia akan muncul dari Negeri Syam. Saya hormati utusan tuan dan kini kukirim 2 gadis yang mempunyai kedudukan terhormat di Masyarakat Qibti, dan beberapa lembar kain. Saya hadiahkan pula seekor baghal agar dapat tuan pergunakan sebagai tunggangan. Salam sejahtera bagi Tuan". 

  • Nah, dua gadis itu adalah Maria dan Shirin. Maria kemudian menjadi Istri RASULULLAH صلى الله عليه وسلم dan Shirin menikah dengan Hasan bin Tsabit al-Anshari. 

     Surat Rasulullah صلى الله عليه وسل kepada Najasyi, Raja Habasyah

       FORTUNA MEDIA -- Selain itu Rasulullah صلى الله عليه وسل juga menulis surat kepada Najasyi, Raja Habasyah yang menerima kaum Muslimin yang mengungsi ke negerinya. Sahabat Amir bin Umayyah adh Dhamri Radhiallahu 'Anhu menyampaikan surat Rasulullah صلى الله عليه وسلﷺ yang berbunyi,

      Bismillahirahmanirahim,

      Dari Muhammad Rasulullah صلى الله عليه وسل  kepada Najasyi pemimpin Habasyah (Habsyi). Kesejahteraan bagi siapa pun yang mengikuti petunjuk, Amma ba'd. Aku memuji bagi Tuan kepada Allah yang tiada ilah selain Nya. Dialah Penguasa Yang Maha Suci, yang memberi kesejahteraan memberi perlindungan dan yang berkuasa. Aku bersaksi bahwa Isa bin Maryam adalah roh Allah (Ruhullah)dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam yang perawan suci, baik, dan menjaga kehormatan diri lalu dia mengandungkan Isa dari roh-Nya dan tiupan-Nya sebagaimana Dia menciptakan Adam dengan tangan-Nya.

     Aku menyeru kepada Allah semata, yang tiada sekutu bagi-Nya dan senantiasa mentaati-Nya, dan hendaklah Tuan mengikuti Aku, beriman kepada apa yang diberikan kepadaku. Sesungguhnya Aku adalah utusan Allah dan Aku menyeru Tuan dan pasukan Tuan kepada Allah Azza wa Jalla. Aku sudah mengajak dan memberi nasihat maka terimalah nasihatku. Kesejahteraan bagi siapa pun yang mengikuti petunjuk.

     Begitu Raja Najasyi menerima surat Rasulullah ﷺصلى الله عليه وسل, beliau langsung mengangkat surat itu dan meletakkannya di depan matanya. Beliau turun ke lantai dari singgasananya, lalu masuk Islam di hadapan Sahabat Ja'far bin Abu Thalib Radhiallahu 'Anhu yang masih berada di sana bersama para pengungsi Muslimin.

     Raja Najasyi membalas surat Rasulullah ﷺصلى الله عليه وسل yang menyetujui bahwa Nabi Isa 'Alaihis Salam memang benar seorang utusan Allah yang lahir dari Maryam Alaihis Salam yang suci. Najasyi juga menyatakan bahwa beliau memeluk Islam dan menyatakan, sumpah setia kepada Rasulullah ﷺصلى الله عليه وسل

     Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga meminta Najasyi agar mengirim pulang Ja'far bin Abi Thalib ke Madinah. Najasyi pun menyediakan dua perahu. Turut pula dalam rombongan itu Amir bin Umayyah Radhiallahu 'Anhu sang pembawa surat.

      Raja Najasyi wafat pada bulan Rajab tahun ketujuh Hijriyah. Rasulullah ﷺصلى الله عليه وسل bersedih hati atas kematiannya dan menyelenggarakan shalat ghaib. Rasulullah ﷺصلى الله عليه وسل pun mengirim surat yang sama isinya kepada pengganti Najasyi. Akan tetapi sejarah tidak mencatat apakah penggantinya juga memeluk Islam atau tidak.

     Perang Khaibar

    Setelah Kaum Quraisy setuju untuk berdamai, kini ada satu musuh yang tidak kalah berbahaya. Mereka adalah orang-orang Yahudi yang kini berkumpul di Khaibar, Kota Benteng yang sangat kuat.

     Para penghuni Khaibar inilah yang dulu menghasut pasukan Quraisy untuk menyerang Madinah dalam Perang Khandaq.

     Rasulullah ﷺصلى الله عليه وسل mengetahui bahwa jika dibiarkan mereka akan menempuh cara yang lebih berbahaya untuk membasmi Kaum Muslimin. Maka Rasulullah ﷺصلى الله عليه وسل pun menyiapkan pasukannya. Namun beliau faham bahwa pertempuran yang mereka hadapi akan sangat berat. Kerana itu yang boleh bergabung hanya orang-orang yang benar-benar siap berjihad. Maka berkumpulah orang-orang yang gagah berani yang terdiri atas 1400 pasukan berjalan kaki dan 100 penunggang kuda.

     Secara diam-diam Abdullah bin Ubay mengirim pesan kepada orang-orang Khaibar, "Muhammad hendak mendatangi kalian. Bersiap siagalah dan kalian tak perlu takut. Jumlah dan kekuatan kalian sangat banyak sementara kaum Muhammad hanya sedikit dengan persenjataan terbatas".

    Rasulullah ﷺصلى الله عليه وسل meminta dua petunjuk jalan. Keduanya menunjukkan empat jalan yang dapat ditempuh kaum Muslimin agar kedatangan mereka tidak diketahui orang-orang Yahudi di Khaibar. Jalan-jalan itu bernama Syasy (kacau), Hathib (sial), Huzn (kesedihan), Marhab (selamat datang). Maka Rasulullah ﷺصلى الله عليه وسل pun memilih melewati jalan Marhab.

    Setelah shalat Ashar Rasulullah ﷺصلى الله عليه وسل meminta bekal makanan. Kerana hanya sedikit, beliau disuguhi tepung gandum yang tidak seberapa banyak. Rasulullah ﷺصلى الله عليه وسل kemudian mengolah tepung itu sehingga menjadi cukup buat beliau dan semua orang.

    Seorang penyair bernama Amir bin Akwa melantunkan karyanya,

   "Kalau bukan kerana Engkau Ya Allah,

   Kami tidak akan mendapatkan hidayah. Tidak pula sholat dan bersedekah.

   Ampunilah dosa kami sebagai tebusan selagi kami tegar dalam ketaqwaan,

   Teguhkanlah pendirian kami dalam peperangan. Berikanlah kepada kami ketentraman hati. 

   Kami tidak ingin hidup jika musuh mengalahkan kami".

   Mendengar syair itu Rasulullah ﷺصلى الله عليه وسل bersabda, "Allah merahmatinya."

    Para Sahabat hafal bahwa jika Rasulullah ﷺصلى الله عليه وسل memohon ampunan bagi seseorang, orang itu akan mati syahid. demikianlah yang terjadi pada Amir bin al Akwa Radhiallahu 'Anhu dalam pertempuran ini. [HSZ] 

Shallu 'alan Nabi...

💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah 'Azza Wa Jalla.

آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك

Untuk Anda yang belum baca siri ini yang sebelumnya,

Anda boleh baca disini ; The Story of The Prophet Muhammad SAW

Editor ; Helmy Network
Ilustrasi Image, Doc, Helmy Network


No comments