Tazkiyatun Nafs, Terjemahan [3]

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="Tazkiyatun Nafs, Terjemahan[3]">

Tazkiyatun Nafs, Terjemahan [3]

Pembahasan Bagian -3

Taqwa

 FORTUNA MEDIA - Menurut kaidah bahasa, taqwa berasal dari bahasa Arab yang berarti memelihara diri dari siksaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, yaitu dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya ("Imtitsalu awamirillah wajtinabu nawahihi").

Taqwa (takwa) berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang artinya memelihara, yakni menjaga diri agar selamat dunia dan akhirat.

Kata Waqa juga bermakna melindungi sesuatu, yakni melindunginya dari berbagai hal yang membahayakan dan merugikan.

  BACA JUGA.

10 Kaedah Tazkiyatun Nafs
Tazkiyatun Nafs, Terjemahan [1]

Pengertian Taqwa Menurut Istilah 

Taqwa menurut istilah, kita dapatkan di banyak literatur, termasuk Al-Qur'an, Hadits, dan pendapat para Sahabat serta para Ulama. Semua pengertian taqwa itu mengarah pada satu konsep: yakni melaksanakan semua perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala, menjauhi larangannya, dan menjaga diri agar terhindari dari api neraka atau murka Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Ibn Abbas Radhiallahu 'Anhu, mendefinisikan takwa sebagai "takut berbuat syirik kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dan selalu mengerjakan ketaatan kepada-Nya" (Tafsir Ibn Katsir).

Ketika Abu Dzarr Al-Ghifari meminta nasihat kepada baginda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, maka pesan paling pertama dan utama yang beliau sampaikan kepada sahabatnya itu adalah taqwa. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, bersabda: "Saya wasiatkan kepadamu, bertaqwalah engkau kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, kerana taqwa itu adalah pokok dari segala perkara."
(Tanbihul Ghofilin, Abi Laits As-Samarkindi).

Imam Qurthubi mengutip pendapat Abu Yazid al-Bustami, bahwa orang yang bertaqwa itu adalah: "Orang yang apabila berkata, berkata kerana Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dan apabila berbuat, berbuat dan beramal karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala."

Abu Sulaiman Ad-Dardani menyebutkan: "Orang-orang yang bertaqwa adalah orang-orang yang kecintaan terhadap hawa nafsunya dicabut dari hatinya oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala."

Abu Sulaiman Ad-Dardani menyebutkan: "Orang-orang yang bertaqwa adalah orang-orang yang kecintaan terhadap hawa nafsunya dicabut dari hatinya oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala."

Ibn Qayyim al-Jauziyyah menegaskan, bahwa hakikat taqwa adalah taqwa hati, bukan taqwa anggota badan." (Al-Fawaid).

  BACA JUGA,

Tazkiyatun Nafs, Terjemahan [2]

Pengertian Taqwa Menurut Al-Qur'an dan Hadits

Pengertian taqwa menurut sahabat Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, dan Ulama di atas tentu saja merujuk pada Ai-Qur'an dan Hadits.

Al-Qur'an menyebutkan, taqwa itu adalah beriman kepada hal ghaib (Yang Mahagaib: Allah Subhanahu Wa Ta'ala), Hari Akhir, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, beriman pada kitab-kitab Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dengan menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman dalam menjalankan hidupnya (Al-Qur'an Surah. Al-Baqarah:2-7).

Menurut Hadits Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, pengertian taqwa berintikan pelaksanaan perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala atau kewajiban agama.

"Laksanakan segala apa yang diwajibkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala , niscaya kamu menjadi orang yang paling bertakwa".
(Hadits Riwayat-HR. Ath-Thabrani).

Orang bertaqwa senantiasa meluangkan waktu untuk beribadah dalam pengertian ibadah mahdhoh--kewajiban utama seperti shalat dan zakat, serta puasa Ramadhan dan haji bagi yang mampu.

Allah Azza Wajalla juga berfirman dala Hadits Qudsi): "Hai anak Adam, luangkan waktu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan dan Aku menghindarkan kamu dari kemelaratan. Kalau tidak, Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan kerja dan Aku tidak menghindarkan kamu dari kemelaratan."
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah). Wallahu a'lam bish-shawab.[HSZ]

Adapted from article by islamiques.net

Editor Helmy Network

Ilustrasi Image, Doc, Helmy Network

 #featured, #books, #analysis, #books, #downloadthebookoftazkiyatunnafspdf, #reviewbook, 

VIDEO ;

Syeikh Asy-Syahid Prof.Dr.Ramadhan Al- Buthi ; Wasiat Rasulullah SAW Tidak Terucap Atau Tertulis

No comments