Tahukah Anda Tentang 'Concept of Suspended Coffees'

<img src="fazryan87.blogspot.com.jpg" alt=" Tahukah Anda Tentang 'Concept of Suspended Coffees'">

Tahukah Anda Tentang 'Concept of Suspended Coffees'

SUSPENDED COFFEES-KOPI YANG DITANGGUHKAN

Memberi tak selalu harus berhadapan. 
Memberi pun tak musti tahu siapa yang akan diberi, dan siapa yang akan memberi.
Ikhlas memberi tak akan mensyaratkan apapun.
Tak menawar siapa dan bagaimana. 

Seperti kisah di bawah ini :

Di sebuah kota, seorang pemuda datang bersama temannya ke kedai kopi kecil.
Mereka menuju ke meja cashier-juruwang untuk memesan kopi dan cake. 
Setelah itu mereka pergi ke meja dan mulai mengobrol.

Di tengah asyik berbincang, matanya melihat dua orang yang menuju ke counter dan berkata kepada pegawai di sana. 

“Kami pesan lima kopi. Dua untuk kami,
tiga tolong ditangguhkan, suspended Coffes".

Mereka membayar pesanan dan membawa dua kopi pesanannya lalu pergi.

   READ MORE

Kisah Tukang Becak, Yang Membuat Nazir Masjid Jogokaryan Menangis Haru
Bagaimana Cara Anda Jadi Pembawa Berita Gembira Bukan Gosip: Tips Membina Kemahiran Bersosial
Suasana kedai yang cukup hening, membuat pemuda tadi bisa mendengar percakapan mereka. 
Ia lalu bertanya kepada rakan di sampingnya, “Apa itu suspended coffee?”.

Temannya mengulas senyum dan mengangkat bahunya dan berkata,
“Tunggu dan lihat saja”.

Sang Pemuda menjadi semakin penasaran.

Tak beberapa lama, datang lagi pengunjung lain. 
Dua orang gadis datang. Masing-masing memesan satu kopi, membayar di cashier lalu pergi. 

Antrian berikutnya, tiga orang berbaju smart, dugaan sang pemuda, ketiganya adalah pengacara, 
memesan tujuh gelas kopi dan cake.

Tiga untuk mereka dan yang empat ditangguhkan.

Pemuda makin penasaran, ia menebak-nebak dalam hati. 
"Apa yang dimaksud dengan transaksi kopi ditangguhkan itu"?

Tak berapa kemudian, datang seseorang dengan pakaian lusuh. 

Ia pengemis, atau mungkin Tuna Wisma (Homeless)
Ia berdiri sejenak di depan pintu kedai lalu masuk.

Dengan sangat sopan ia menghampiri penjaga toko dan bertanya, 

“Apakah Anda punya kopi yang ditangguhkan?”.

Sang pelayan tersenyum dan mengangukkan kepala. 
“Apakah Anda ingin dibungkus atau minum di sini?” tanya sang pelayan.

“O, terima kasih, saya bungkus saja”.

“Baiklah, tunggu sebentar”. 
Sang Pelayan dengan cekatan segera membungkus kopi yang ditangguhkan dan dua potong cake.

Sang tuna wisma menerimanya dengan senyum berbinar.

Setelah mengucapkan terima kasih ia membungkukkan badannya dan berlalu dari kedai tersebut.

Pemuda itu terpana, tenggorokannya terasa tersekat. 
Kisah memberi yang sederhana.

Seseorang membayar di muka pesanan kopinya, kemudian diniatkan untuk membantu orang yang tidak mampu membeli minuman hangat.

Tradisi 'Concept of Suspended Coffees' atau "Kopi ditangguhkan" ini dimulai di Kota Naples, Italy. Dan sekarang telah menyebar ke seluruh dunia, bahkan di beberapa Negara kita dapat memesan tidak hanya kopi ditangguhkan, tetapi juga sandwich atau makanan kecil lainnya.

Alangkah indahnya,

Bila pemilik kedai kopi atau toko di setiap kota melakukan hal ini sehingga mereka yang kurang beruntung dapat menemukan rasa kebersamaan dan perhatian dari orang-orang di sekitarnya. 
Sekali pun tidak dikenal sama sekali.

Semua boleh dimulai dari sebuah "Suspended Coffees - Kopi yang Ditangguhkan" [] 
Semoga bermanfaat 😇👍
Editor; HSZ/FortunaNetworks.Com
Kredit Ilustrasi Image; 
pinterest.com/pin
Follow me at;
 
twitter.com/helmysyamza

No comments