INILAH KUNCI AWAL PERTOLONGAN ALLAH AZZA WA JALLA, TERHADAP SITUASI BERAT KAUM MUSLIMIN
Kejadiannya 10 Syawal tahun 8 Hijriyah. 12.000 pasukan Kaum Muslimin yang menuruni Lembah Hunain harus kocar-kacir atas serangan lawan. Bani Tsaqif dan Bani Hawazin sudah menguasai posisi yang lebih strategik. Pemanah handal mereka mencerai beraikan pasukan Kaum Muslimin.
Peristiwa ini yang kemudian menjadi konteks asbab dari Surah At-Taubah Ayat 25 ;
لَقَدۡ نَصَرَكُمُ ٱللَّهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٖ وَيَوۡمَ حُنَيۡنٍ إِذۡ أَعۡجَبَتۡكُمۡ كَثۡرَتُكُمۡ فَلَمۡ تُغۡنِ عَنكُمۡ شَيۡـٔٗا وَضَاقَتۡ عَلَيۡكُمُ ٱلۡأَرۡضُ بِمَا رَحُبَتۡ ثُمَّ وَلَّيۡتُم مُّدۡبِرِينَ
..."Sungguh, Allah telah menolong kamu (mukminin) di banyak medan perang, dan (ingatlah) Perang Hunain, ketika jumlahmu yang besar itu membanggakan kamu, tetapi (jumlah yang banyak itu) sama sekali tidak berguna bagimu, dan bumi yang luas itu terasa sempit bagimu, kemudian kamu berbalik ke belakang dan lari tunggang-langgang..".
Seketika itu Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wasallam tetap memilih untuk berada di front terdepan. Baginda dan beberapa puluh para Sahabat utama tetap bertahan di medan perang. Hingga akhirnya pasukan Kaum Muslimin kembali terkonsolidasi oleh panggilan Abbas ibn Abdul Muthollib.
Itulah yang diceritakan oleh ayat berikutnya, Surah At-Taubah ayat ke-26 ;
ثُمَّ أَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِينَتَهُۥ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَعَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَأَنزَلَ جُنُودٗا لَّمۡ تَرَوۡهَا وَعَذَّبَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْۚ وَذَٰلِكَ جَزَآءُ ٱلۡكَٰفِرِينَ
.."Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Dia menurunkan bala tentara (para malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menimpakan azab kepada orang-orang kafir. Itulah balasan bagi orang-orang kafir.."
Allah Azza Wa Jalla menurunkan ketenangan. Ketenangan atas Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wasallam, bahwa pasukan Kaum Muslimin akan kembali lagi. Dan juga ketenangan ke kedalam hati Kaum Muslimin, bahwa Allah Azza Wa Jalla akan membersamai peperangan.
Itulah kunci awal pertolongan terhadap situasi berat Kaum Muslimin saat itu : "hadirnya ketenangan".
Untuk memahami kisah selanjutnya Anda perlu baca postingan sebelum ini;
PELAJARAN DARI EUPHORIA ANGKA LASYKAR KAUM MUSLIMIN SAAT PERANG HUNAIN
PELAJARAN DARI BETAPA PENTINGNYA URGENSY KECEPATAN
Mengapa Terjadi Elemen Perlambatan Pergerakan Pasukan Kaum Muslimin
PANGGILAN KONSOLIDASI RASULULLAH SAW, DI PERANG HUNAIN
Sakinah, ketenangan, ketentraman di hati. Hampir semua ayat yang berkenaan dengan turunnya pertolongan Allah Azza Wa Jalla, selalu diawali dengan hadirnya ketenangan.
Hadirlah 'Junudallam Tarauha', tentara Allah Azza Wa Jalla yang tak bisa dilihat oleh kasat mata. Adalah sebuah rekam peristiwa pertolongan dari langit, namun sebelum pertolongan itu datang, sakinah selalu hadir lebih dahulu.
Pelajaran yang kemudian dapat diambil ada pada beberapa sisi,
Di sisi pertama, ciri-ciri akan hadirnya pertolongan Allah Azza Wa Jalla, adalah hadirnya sakinah. Jika hati sudah tenang, jiwa sudah optimis, fikiran sudah fokus, maka pertolongan Allah Azza Wa Jalla dapat dipastikan akan hadir.
Begitu pun sebaliknya, jika kegelisahan demi kegelisahan terus mendera. Fikiran selalu menyangka yang tidak-tidak, maka nampaknya pertolongan masih teramat jauh.
Pada sisi kedua, guna menghadirkan pertolongan, maka alangkah bijaknya apabila kita menghadirkan sakinah terlebih dahulu. Berbanding berfokus mencari solusi teknis didalam kemelut kegelisahan, ada baiknya kita berfokus mencipta suasana sakinah di hati.
Disinilah perlunya seseorang atau organisasi melakukan sebab-sebab hadirnya sakinah. Mulailah mendekat kepada Allah Azza Wa Jalla, mulailah membangun zikir yang rutin, mulailah menceritakan banyak kisah iman di hati.
*****
Perjalanan Bisnis adalah perjalanan dari suatu masalah ke masalah berikutnya. Bisnis yang substansi artinya adalah "urusan", bermakna mengurusi masalah orang lain. Menyelesaikan masalah market dengan produk yang ditawarkan.
Belum lagi permasalahan lingkungan bisnis yang begitu cepat berubah, mood pasar yang sangat labil, hingga kompetisi lapangan yang mengejutkan. Semua membawa banyak pebisnis ke masalah yang kompleks.
Maka kuncinya menjadi sederhana : "tenang dulu"
Membangun ketenangan dalam menghadapi masalah terkadang luput dari perbahasan manajemen. Adapun yang ada biasanya adalah kepanikan. Dan tidak ada kebijakan dan langkah positif dalam situasi panik.
Ketenangan membuat seluruh team di organisasi dapat melihat dengan jelas. Kolam yang keruh tidak akan terlihat dasarnya. Berbeda dengan kolam yang jernih, maka apapun yang ada didalam kolam pun akan terlihat jelas. Itulah makna ketenangan didalam organisasi : "menjernihkan situasi, membuat jelas banyak hal".
Ketenangan dan optimisme juga berkaitan. Hati yang tenang, biasanya kemudian beranjak menjadi optimis. Ada ketenangan dibersamai Allah Azza Wa Jalla, ada ketenangan dijamin oleh Allah Azza Wa Jalla, ada ketenangan dalam menghadapi setiap persoalan. Itulah yang kemudian melahirkan optimisme.
Inilah pelajaran manajemen Qur'ani dari Surah At-Taubah ayat 25 dan 26. Pelajaran tentang pentingnya menghadirkan sakinah kedalam jiwa, ke setiap jiwa anggota organisasi bisnis yang kita pimpin. Semoga. InsyaAllah
Silahkan copypaste dan forward tulisan ini ke jejaring Sahabat Anda. Semoga bermanfaat,
#URS - #SulaimanInstitute #QuranicManagement
*****
Courtesy artikel to Rendy Saputra (Sulaiman Institute)
Editor ; HSZ/FortunaNetworks.Com
Kredit Ilustrasi Image; Doc; FortunaNetworks.Com
twitter.com/helmysyamza
Editor ; HSZ/FortunaNetworks.Com
Kredit Ilustrasi Image; Doc; FortunaNetworks.Com
Follow me at;
No comments
Post a Comment