Strategi Bisnis dibalik Kisah Nabi Nuh 'Alaihissalam

Terkisah Nabi Nuh 'Alaihissalam, yang diuji dengan Ummat yang sukar diajak untuk beriman. Terkabar Ilahi akan hadirnya banjir bandang. Nabi Nuh 'Alaihissalam kemudian membangun kapal diatas gunung nan tinggi. Semua orang mengejek, mencela, bahkan menganggap gila. Tak hanya Ummatnya, anaknya pun tak sanggup ia selamatkan.

Banjir besar pun datang. Menyapu peradaban. Kecuali mereka yang beriman. Yang memilih menaiki bahtera harapan. Itulah sejengkal kisah peradaban. Dihadirkan agar diambil pelajaran.

   READ MORE

Belajar Bisnis Dari Kisah Siti Hajar 'Alaihissalam 
ALUR PERJUANGAN NABI MUSA 'ALAIHISSALAM
INILAH KUNCI AWAL PERTOLONGAN ALLAH AZZA WA JALLA, TERHADAP SITUASI BERAT KAUM MUSLIMIN


Kali ini Saya tidak pada posisi membahas kisah Nabi Nuh 'Alaihis salam sebagai seorang Nabi-Nya. Kerana memang Saya tidak pakar dalam hal tersebut. Namun izinkan hamba nan fakir ilmu ini mengambil 'ibroh bisnis' dari kisah Nabi Nuh'Alaihissalam.

Kisah Nabi Nuh 'Alaihissalam dan kapalnya mengusik fikiran Saya. Bagaimana kisah Nabi Nuh 'Alaihissalam ini berkesuaian dengan apa yang terjadi dalam dunia bisnis sekarang : "disruption atau penggilasan".
*****

Di tahun 1990an, santer/heboh terdengar isu tentang perkembangan dunia telekomunikasi. Isu santer itu bernama
Global System for Mobile-Communication atau yang disingkat dengan #GSM.
Ada isu besar, bahwa ada teknologi yang membuat manusia tak lagi berkomunikasi via kabel. Teknologi ini membuat manusia bisa terhubung secara nir-kabel
(wirelessly/tanpa-wayar).
PT Telkom, sebagai raksasa telekomunikasi Indonesia, sedang menikmati indahnya pembayaran tarif telepon fix line. Dengan bersumber dari pembayaran telepon rumah, Telkom sedikit terbuai-lena, Namun tidak untuk beberapa orang yang meyakini "Banjir Bandang-Flash Floods" akan datang. Banjir Bandang itu bernama GSM.

Sejak tahun 1993, mereka bergerak mendirikan bakal calon anak-perusahaan yang akan berteknologi GSM. Dan di tahun 1995, berdirilah Telkomsel.

Membangun Telkomsel di tahun 1995, ibarat membangun Kapal diatas gunung. Tidak sedikit pesimisme dan cibiran (cercaan/scorn) berdatangan dari mereka yang tidak "mengimani" banjir bandang #GSM. Itulah 'khabar-burung' yang Saya dengar dari para pendiri Telkomsel di generasi pertama. Mereka seakan orang-orang aneh dalam sejarah.

Di tahun awal-awal pendiriannya, Telkomsel cukup terseok menghadirkan layanan. Pelanggan pun masih sangat minim. Maklum, tekonologinya masih belum merata.

Sejarah berlalu, banjir bandang pun terjadi. Arus GSM mengalir keras ke peradaban. Perangkat mobile phone menyesaki saku-saku/pockets penduduk Indonesia. Peradaban telepon rumah seakan ditinggalkan. Sebagian dipertahankan untuk sekedar syarat pencairan kredit bank.

Kini, konon Telkomsel memasok/ supplying majoriti pendapatan Telkom Group. Perusahaan yang dahulu dicibir ini mendadak menjadi "Bahtera Nuh" bagi perusahaan raksasa telekomunikasi Indonesia. Selamat.
*****

Sejalan dengan cerita Nabi Nuh 
'Alaihissalam, teknologi GSM ini hadir bersamaan dengan teknologi internet, surel/email dan kerabatnya. Sebuah perusahaan jasa/khidmat pengiriman nasional yang tak bisa Saya sebutkan namanya, entah bagaimana, tidak begitu "mengimani" khabar hadirnya "Banjir Bandang" Teknologi tersebut.

Kini perusahaan tersebut bertahan walau berat. Andai perusahaan tersebut sempat membangun "Bahtera Nuh"-nya, Saya yakin, keadaan perusahaan tersebut tak akan seperti saat ini.

Aset-aset perusahaan tersebut kini mulai menua dan tak terawat. Model bisnis mereka kini mulai direvolusi menjadi payment gateway dan ekspedisi barang. Walau terseok, mereka tetap bertahan. Persis seperti kampung paska banjir : 'recovery-nya berat'.

Ada beberapa hal yang dapat kita petik ambil pelajaran :

1. Banjir Bandang Pasti Datang
Dalam dunia yang terus bergerak, perubahan adalah hal yang pasti terjadi. Yang jarang disadari adalah... perubahan yang terjadi akan berdampak seperti banjir bandang.

Perhatikan hal berikut ini,
Anda berbisnis di industri kapal feri. Sebuah moda angkutan laut jarak pendek. Biasanya menghubungkan pulau antar selat. Apa yang terjadi jika pemerintah berhasil membangun jembatan atau terowongan bawah laut? Banjir bandang.

Anda berbisnis jualan pulsa/top-up, Bagaimana jika suatu hari dunia terkoneksi internet, sehingga orang tidak perlu lagi membayar pulsa untuk berkomunikasi? Banjir bandang.

Anda memiliki bisnis kursus bahasa Inggeris, Bagaimana jika suatu saat, ada platform edukasi bahasa Inggeris yang tidak lagi membutuhkan kehadiran fisik peserta didik? Banjir bandang.

Bisnis apa pun yang kita lakukan hari ini, tidaklah lepas dari ancaman banjir bandang. Kerana begitulah dunia terus berubah.

2. Bangunlah Bahtera Nuh-mu
Banjir Bandang adalah keniscayaan, namun hal itu bukanlah ancaman ketika Anda berhasil membangun Kapal diatas gunung. Seperti Telkom yang berhasil membangun Telkomsel, Seperti Trans Grup yang berhasil memodifikasi Mall-nya menjadi wahana rekreasi, kerana mereka menyadari.. bahwa orang tidak akan lagi datang ke Mall untuk berbelanja, Namun untuk rekreasi. Dan biarkan impulse buying sebagai trigernya.
Apakah Anda sudah membangun kapal Nuh Anda?

3. Yang menghina hanya akan tenggelam
Lihatlah kisah Nabi Nuh'Alaihissalam, mereka yang menghina akhirnya larut bersama banjir bandang.

Ini persis seperti kesadaran perusahaan Kodak akan 'camera digital'. Mereka mentertawakan konsep camera digital yang tidak memiliki film didalamnya. Kodak mentertawakan kapal Nuh yang dibangun perusahaan Canon. Dan sekarang Kodak tenggelam dalam "kekufurannya"

Begitulah juga syarikat Nokia, yang menertawakan Android, dimana Nokia sangat mengagung-agungkan 'symbian'-nya. Dan akhirnya mereka harus tenggelam bersama kesombongannya.

Begitulah biro-biro Travel yang tidak move-on ke perilaku digital. Mereka harus gigit jari melihat 'Traveloka' melahap hampir seluruh market share penjualan tiket mereka. Mereka tenggelam bersama banjir bandang perubahan.

Semoga Allah melindungi Saya, Anda dan kita semua, dari Banjir Bandang yang tak kuasa kita atasi.
Dan semoga Allah menuntun Saya, Anda dan kita semua, agar mampu membangun Bahtera Nuh yang seharusnya.
Mohon doa dari Sahabat, Semoga Saya diberikan Allah Ta'ala kesehatan, rezeki, kelapangan, kebaikan, ketaatan.
Aamiin Ya,Rabbal 'Alamin
Silahkan copypaste dan forward tulisan ini ke jejaring Sahabat Anda. Semoga bermanfaat,
*****

No comments