PELAJARAN DARI BETAPA PENTINGNYA URGENSY KECEPATAN

Perjalanan pasukan Kaum Muslimin di perang Hunain terlampau lamban. Hanya untuk menempuh 20 km menuju Hunain, 12.000 pasukan harus menempuh sekitaran 3-4 hari. Berangkat 6 Syawal dan baru sampai 10 Syawal di sore hari.

Sementara saat perjalanan Fathu Makkah, 10.000 pasukan Kaum Muslimin cukup menghabiskan waktu 10 hari. Kecepatan rata-rata 50 km/hari.

Akibat dari lambannya pergerakan ini, Bani Tsaqif dan Bani Hawazin lebih dahulu sampai ke medan tempur. Mereka menguasai lebih dulu posisi yang lebih menguntungkan.

Kedua Bani Tsaqif dan Bani Hawazin ini terkenal dengan para pemanahnya. Hari ini mungkin setara dengan snipe*. Pemanah unggul. Tepat sasaran. Mereka ditempatkan diatas Lembah Hunain. Mengambil posisi bersembunyi dibalik gundukan (seperti bukit-bukit kecil).
Tak terlihat.


Hal ini yang tidak diantisipasi oleh Kaum Muslimin. Ketika 12.000 pasukan Kaum Muslimin menuruni lembah Hunain, sontak saja Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wa Sallam dan para pasukan dihujani panah dari berbagai arah.

   READ MORE
PELAJARAN DARI EUPHORIA ANGKA LASYKAR KAUM MUSLIMIN SAAT PERANG HUNAIN
Serial Kebangkitan Ekonomi Kaum Muslimin [Part 1]


Inilah yang diabadikan Allah Azza Wa Jalla didalam Al Qur'an surah At Taubah ayat 25.
... Ùˆَضَاقَتۡ عَÙ„َÙŠۡÙƒُÙ…ُ ٱلۡØ£َرۡضُ بِÙ…َا رَØ­ُبَتۡ Ø«ُÙ…َّ ÙˆَÙ„َّÙŠۡتُÙ… Ù…ُّدۡبِرِينَ
... dan bumi yang luas itu terasa sempit bagimu, kemudian kamu berbalik ke belakang dan lari tunggang-langgang.
 [Al-Qur'an- Surah At-Taubah, Ayah 25]

Gempuran ini membuat semuanya kocar kacir. Al Qur'an merekam susasana batin pasukan Muslimin : 'Bumi yang luas terasa sempit. Al Qur'an juga memberikan dua kata yang bermakna mundur berlari. Tsumma wallaytum mudbirin'.

Tawalla artinya bisa positif. Mundur untuk mengambil strategi lain. Mundur untuk siasat. Tetapi 'Mudbirin', menjelaskan hal yang lebih jelas : 'Mundur kerana memang tercerai berai. Artinya negatif. Mundur kocar-kacir'.

Tentang bagaimana nantinya pasukan ini terkonsolidasi kembali, InsyaAllah akan kita bahas pada serial tulisan berikutnya.
*****
'Kecepatan' - 'Speed'. Inilah yang terkadang kita tidak abaikan. Hari ini semua strategi bisnis terbuka lebar. Dunia telekomunikasi terbuka dan makin sejajar. Tidak ada hambatan untuk mengakses sebuah ilmu. Maka, semuanya tinggal masalah eksekusi.

Pengetahun, wawasan, ilmu, strategi, rencana, tidak akan ada manfaatnya tanpa eksekusi. Dan eksekusi menjadi tidak juga berarti ketika langkah pasukan bisnis kita lebih lambat dari pada "tetangga".

Terlalu cepat juga bisa membunuhmu. Namun terlalu lamban juga menjadi masalah.


Rata-rata kecepatan pasukan berjalan adalah 50 km per hari. Panglima Perang Khalid ibn Walid dengan pasukan khususnya biasa bergerak dengan kecepatan 100 km per hari.
Pada perang Hunain, kecepatan Kaum Muslimin 20 km dalam 3,5 hari. Jelas ini masalah. Teramat lambat. Teramat santai.
*****
Dunia penjualan sudah bergerak ke digital. Anda tidak perlu lagi toko, tidak perlu lagi 'team pramuniaga/salesman-girl' yang berjualan. Beberapa perusahaan sudah bergerak ke web-landing page penjualan.

Cukup menyediakan website, langsung melakukan interaksi, langsung memilih produk, check out, lalu bayar, selesai.

Mengurangi beban manusia, mengurangi waktu proses, dan sudah jelas mengurangi biaya.

Lalu siapa yang sampai terlebih dahulu di medan "landing page" ? Pasukan Anda, atau pasukan orang lain?

Sesiapa yang sudah sampai lebih dahulu, pasti memiliki waktu untuk mempelajari semuanya. Mereka bisa mempelajari medan lebih seksama.
*****
Seorang pengusaha muda yang mungkin juga Anda kenal. Telah memasuki sistem penjualan secara digital sejak 5 tahun yang lalu. Mengubah cara main sejak zaman BlackBerry.

Beliau mengumpulkan data base. Membangun Broadcast Message. Hingga zaman berubah ke email list, ke Telegram, ke WhatsApp, ke Youtube, ke Grup FB. Semua beliau ikuti.

Khabar intelejen burung Hud-Hud, setidaknya 1 juta database UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) telah beliau kantungi. Hari ini database itu digerakkan menjadi mesin penjualan buku, kosmetik, fashion, produk digital, workshop hingga kripik pisang. Ha ha ha...

Speed. Itu yang beliau miliki. Semua orang bisa jualan pisang, tapi dengan penguasaan medan yang seksama sedari awal, ber ton-ton pisang ludes dalam satuan hari. Ini masalah penguasaan lembah Hunain. Ini masalah siapa yang sampai lebih dahulu.
*****
Jika tulisan ini sampai kepada Anda, semoga tulisan ini dapat menjadi bahan renungan untuk Anda.

Apalagi jika Anda adalah pemimpin perusahaan besar yang sudah merasakan indikasi perlambatan usaha.
Sales turun.
Orang-orang terbaik memutuskan resign.
Suasana kerja mendadak kelam.

Bisa jadi ada ruh kecepatan eksekusi yang hilang dari pasukan Anda.
Bergeraklah 50 km per hari, bukan 20 km 4 hari.

Semoga kita bisa belajar banyak dari Perang Hunain.
Belajar dari 'Shirah Nabawiyah'. Belajar dari tarbiyah Al Qur'an.

Silahkan copypaste dan forward tulisan ini ke jejaring sahabat Anda. Semoga bermanfaat,
=====

No comments