Bagaimana Donald Trump Boleh Mengakui Bahawa Pejuang Gāzā Adalah Orang yang Bijak?
Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ )) رَوَاهُ التِّرْمِذِي وَقَالَ: (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ ))، وَفِي رِوَايَةِ غَيْرِ التِّرْمِذِيِّ: (( اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ أَمَامَكَ، تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ، وَاعْلَمْ أَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَكَ، وَمَا أَصَابَكَ لَم يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ، وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الفَرَجَ مَعَ الكَرْبِ، وَأَنَّ مَعَ العُسْرِ يُسْراً
..."Ketahuilah apabila semua umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak bisa memberikan manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan seandainya mereka pun berkumpul untuk menimpakan bahaya kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak dapat membahayakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena-pena (pencatat takdir) telah diangkat dan lembaran-lembaran (catatan takdir) telah kering.’”
(Hadits Riwayat. Tirmidzi, beliau berkata hadits ini hasan shahih).
Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
لَا يَزَالُ مِنْ أُمَّتِي أُمَّةٌ قَائِمَةٌ بِأَمْرِ اللَّهِ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ وَلَا مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ عَلَى ذَلِكَ
...“Akan senantiasa ada dari umatku yang senantiasa menegakkan perintah Allah. Tidak dapat mencelakai mereka orang yang menghinanya dan juga yang menyelisihinya, hingga Allah datangkan kepada mereka perkaranya sedangkan mereka tetap kondisi seperti itu.”
(Hadits Riwayat. Al-Bukhari dan Muslim)
Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
لَا تَزَالُ عِصَابَةٌ مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُونَ عَلَى أَمْرِ اللَّهِ قَاهِرِينَ لِعَدُوِّهِمْ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى تَأْتِيَهُمْ السَّاعَةُ وَهُمْ عَلَى ذَلِكَ
...“Akan senantiasa ada sekelompok orang dari kalangan umatku yang berperang berdasarkan urusan Allah yang mengalahkan musuh mereka. Orang yang menyelisihi mereka tidak membahayakan mereka sampai datang kiamat kepada mereka dan mereka tetap dalam keadaan seperti itu.” (Hadits Riwayat. Muslim)
CAKRAWALA NEWS -- Bagaimana Bisa Donald Trump Mengakui Bahwa Pejuang Gāzā Adalah Orang-orang Cerdas?
Dalam salah satu wawancara yang diliput televisi Al-Arabiya pada 11 Oktober 2025, Donald Trump menyatakan dengan fair di hadapan pers internasional bahwa pejuang Gāzā--Pālësṭīne adalah "kelompok yang sangat tangguh, cerdas, dan merupakan negosiator/perunding yang baik."
Bagaimana bisa, dan apa alasan yang membuat Trump berkata seperti itu? Entah, ini hanya demi diplomasi atau tidak, banyak penulis dan aktivis Islamic yang mengatakan bahwa; → "salah satu kesaksian paling apa adanya, adalah kesaksian musuh."
Penjajah masih belum faham mental para pejuang
Kawan, beberapa hari lalu ada artikel yang mencoba mengulas lebih detail mengapa para pejuang Gāzā disebut memiliki mentaliti yang di atas rata-rata (purata).
Seorang pakar dalam perang penjajah Z10N1$T Isrāhell Laknatullah "Alaihim dan penulis buku The Cursed Strip, Dr. Or Lavi, mengatakan bahwa Z10N1$T Isrāhell masih tidak mampu memahami mentaliti rakyat dan pejuang-pejuang Gāzā. Dr Or Lavi menulis sendiri, "Bahkan rencana Trump pun tidak dan tidak akan mampu menyelesaikan masalah yang telah kita derita selama hampir 80 tahun.”
Strategi terencana yang menimbulkan goncangan di masyarakat penjajah
Dr Or Lavi, pakar perang penjajah Z10N1$T Isrāhell Laknatullah "Alaihim itu juga menjelaskan bahwa kejutan yang dilakukan oleh pejuang Gāzā tidak hanya terbatas pada serangan yang terjadi pada 7 Oktober 2023, tetapi juga mencakupi strategi militer yang sangat terencana dalam pelaksanaannya.
Ia menambahkan bahwa serangan tersebut menimbulkan goncangan dalam masyarakat penjajah Z10N1$T Isrāhell Laknatullah "Alaihim yang belum pernah terlihat sejak berdirinya negara itu. Semua ini menandakan bahwa cara berfikir pejuang Gāzā, Pālësṭīne memang sulit dimengerti oleh musuh-musuhnya.
Itulah yang membuat Presiden USA, Donald Trump akhirnya mahu, dalam sejarah Amerika yang panjang, untuk duduk mendengarkan apa kata dan proposal pejuang-pejuang Gāzā.
Donald Trump tentu menyadari ini, saat ia berkata pada Netanyahu, "kita tidak bisa melawan seluruh dunia", Trump tahu bahwa masyarakat Gāzā dan pejuang-pejuangnya bukan hanya lihai/mahir dalam operasi lapangan, tapi terbukti bisa mematahkan naratif penjajah Z10N1$T Isrāhell Laknatullah "Alaihim.
Pejuang Gāzā punya anak-anak muda brilian yang mahir dalam menciptakan naratif adil dan dokumentasi sangat apik/bagus yang menuntun simpati dunia.
Pejuang memadukan keteguhan aqidah dan kelihaian/kemahiran berpolitik...
Beginilah cara sederhana menggambarkan kecerdasan sekaligus keimanan pejuang: → mereka mempraktikkan apa yang bisa disebut “realisme beriman”, sebuah perpaduan unik antara keteguhan aqidah dan kelihaian/kemahiran berpolitik.
Mereka mengetahui bahwa berunding bukanlah kelemahan, melainkan babak lain dari konflik, yang dijalankan dengan alat berbeza yang tidak kalah kuat dibanding p3luru di medan p3erang. Hal ini benar-benar mereka fahami dengan baik kerana pengalaman yang panjang dan matang.
Said Ziyad seorang analis politik berkata,
"Sejak awal tampak jelas bahwa pejuang Gāzā, Pālësṭīne berbicara dengan bahasa 'negara yang melawan', bukan dengan bahasa 'kelompok terkurung.'
Ini seni memegang tali tipis antara prinsip dan realisme; → sebuah madrasah langka (rare) di dunia Islam, yang dikuasai oleh tokoh-tokoh macam Khaled Meshaal, Mousa Abu Marzouk, Ismail Haniyeh, dan Yahya Assinwar —para lelaki yang menggabungkan semangat lapangan dengan bahasa diplomasi."
Pejuang-pejuang Gāzā adalah madrasah buat kita, → para aktivis dan Da'i Muslim dan Muslimah di zaman ini.
Ini pelajaran penting bagi kaum Muslimin di zaman kebingungan:→ Jangan jadikan politik sebagai musuh agama. Dan jangan jadikan alasan mempertahankan prinsip sebagai pembenaran bagi terhentinya akal fikiran.
Mari memahami bahwa perjuangan tidak hanya dijalankan dengan emosi, melainkan dengan perhitungan cermat yang memadukan kematangan, → Iman dan Visi jauh.
📌 Catatan Editor: Artikel ini di adaptasi dan dengan izin di publish untuk website ini--dari gensaberilmu.com• Media Berteraskan Islam untuk Dakwah Sejarah Islamiyah dan Ke-Pālësṭīnean• "Learn History, Repeat Victory"• [HSZ] ✨🌵
👉 CTA (Call To Action):
💬 Bagaimana menurut Anda, apakah artikel ini bagus dan bermanfaat? Sampaikan pandangan Anda di kolom komentar dan jangan lupa bagikan/share artikel ini agar semakin banyak orang peduli dengan Sejarah Islamiyah dan kisah-kisah para Nabi-Nabi عَلَيْهِ السَلاَمُ Radhiallahu 'Anhum 🤲🤲 InsyaAllah 😘 Aamiin Ya Rabbal 'Alamin🤲🤲🤲
Editor: Helmy El-Syamza
Follow me at;⭐
facebook.com/helmyzainuddin
CAKRAWALA NEWS:
https://t.me/cakranews
www.tiktok.com/@romymantovani
twitter.com/romymantovani








No comments:
Post a Comment