KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [83]
KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [83]
- KISAH RASULULLAH ﷺ صل الله عليه و سلم
- Bagian-83
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد
"Allahumma Shalli 'Ala Muhammad"
- Pada siri ke-82 diriwayatkan, Salah seorang tawanan perang Badar adalah Abul Ash bin Rabi. Ia adalah menantu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Kerana ia menikahi Putri beliau, Zainab, untuk menebus Suaminya, Zainab mengirimkan Seuntai kalung peninggalan Bundanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Ketika melihat kalung milik Khadijah Radhiallahu 'Anha itu, Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam amat terharu, air mata pun menetes di pipi baginda.
- Melihat duka Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam, para Sahabat setuju untuk membebaskan Abul Ash bin Rabi tanpa harus membayar tebusan. Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengembalikan kalung Khadijah Radhiallahu 'Anha kepada Abul Ash dan meminta agar Abul Ash menceraikan Zainab.
- Menurut hukum Islam, seorang wanita Mukmin memang tidak boleh menikahi lelaki kafir. Abul Ash menyetujui permintaan itu.
FORTUNA MEDIA - Ketika kembali ke Makkah, keluarganya Abul 'Ash berkata,
"Biarlah engkau menceraikan Istri mu itu, dan kami akan mencarikan bagimu gadis yang jauh lebih cantik daripada nya".
Namun Abul 'Ash amat mencintai Siti Zainab Radhiallahu 'Anha sehingga ia berkata,
"Di Suku Quraisy tidak ada gadis yang dapat menandingi Istriku,"
Walau dihalang-halangi orang Quraisy, Abul 'Ash melepaskan Siti Zainab Radhiallahu 'Anha ke Madinah. Di tengah jalan beberapa orang Quraisy mengganggu unta Siti Zainab Radhiallahu 'Anha. Sehingga Putri Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang sedang hamil itu jatuh. Ketika itulah Siti Zainab Radhiallahu 'Anha mengalami keguguran kandungannya.
Beberapa waktu kemudian, Abul 'Ash pergi membawa barang-barang dagangan Quraisy. Namun saat tiba di dekat Kota Madinah, sebuah pasukan patroli Muslim memergokinya. Mereka pun menyita semua barang bawaan.
Abul 'Ash diam-diam berlindung dalam gelapnya malam. Abul 'Ash masuk ke Kota Madinah dan meminta perlindungan kepada Zaenab. Zainab pun melindunginya.
Mengetahui hal itu kaum Muslimin mengembalikan barang-barang dagangan yang dibawa Abul 'Ash, dia pun segera pulang ke Kota Makkah dan mengembalikan semua barang itu, kemudian berkata,
"Masyarakat Quraisy! Masih adakah dari kamu yang belum mengambil barangnya?"
"Tidak ada," jawab mereka.
"Engkau ternyata orang jujur dan murah hati."
Ketika itu Abul 'Ash pun memeluk Islam dan kembali ke Kota Madinah. Dengan bahagia Rasulullah ﷺShallallahu 'Alaihi Wasallam mengembalikan Siti Zainab Radhiallahu 'Anha kepada Abul 'Ash sebagai seorang Istri."Al Qur'an Berbicara Seputar Peperangan"
Berkenaan dengan peperangan tersebut turunlah surah Al Anfal. Surah ini merupakan "komentar firman Ilahi" terhadap peperangan tersebut. Komentar tersebut sangat berbeda dengan komentar-komentar yang dikemukakan oleh para raja dan panglima perang setelah meraih kemenangan.
Pertama, Allah Subhanahu Wa Ta'ala, mengalihkan pandangan kaum Muslimin untuk melihat segala kekurangan akhlak yang masih ada pada diri mereka dan sebagainya, agar mereka berupaya untuk menyempurnakan jiwa mereka dan membersihkannya dari kekurangan kekurangan tersebut.
Kemudian, Allah Subhanahu Wa Ta'ala, memuji segala hal yang ada dalam kemenangan tersebut berupa Pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta'ala secara ghaib kepada kaum Muslimin. Hal itu dikemukakan kepada mereka agar mereka tidak terpedaya dengan keberanian mereka. Sehingga jiwa mereka menjadi sombong. Bahkan agar mereka bertawakkal kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala , mentaati-Nya dan mentaati Rasulullah ﷺShallallahu 'Alaihi Wasallam.
Kemudian, Allah Subhanahu Wa Ta'ala, menjelaskan tujuan mulia yang melandasi Rasulullah ﷺShallallahu 'Alaihi Wasallam terjun dalam peperangan berdarah tersebut. Dan menunjukkan kepada mereka sifat-sifat dan akhlak yang dapat menyebabkan kemenangan dalam peperangan.
Kemudian, berbicara kepada kaum Musyrikin, orang-orang Munafik, orang-orang Yahudi, dan para tawanan perang. Dia menasehati mereka secara baik, dan membimbing mereka untuk tunduk kepada kebenaran. Selanjutnya, berbicara kepada kaum Muslimin seputar masalah perampasan barang dan menetapkan prinsip-prinsip masalah tersebut kepada mereka.
Setelah itu Dia menjelaskan dan menetapkan undang-undang peperangan dan perdamaian yang sangat mereka perlukan setelah dakwah Islam memasuki fase tersebut. Sehingga peperangan kaum Muslimin berbeda dengan peperangan orang-orang Jahiliyah. Kaum Muslimin memiliki kelebihan dalam hal akhlak dan nilai dan menegaskan kepada dunia bahwa Islam bukan sekedar teori namun juga mendidik penganutnya secara praktis di atas asas dan prinsip yang diserukan oleh-Nya.
Kemudian menetapkan beberapa ketentuan dari Undang-Undang Negara Islam yang menjelaskan tentang perbedaan antara kaum Muslimin yang tinggal di dalam batas negara Islam dan kaum Muslimin yang tinggal di luar batas negara Islam.
Pada tahun kedua Hijriah diwajibkan Shaum Ramadhan, diwajibkan zakat fitrah dan dijelaskan nisab-nisab zakat yang lain. Diwajibkannya zakat fitrah, serta meringankan beban yang dipikul oleh sejumlah besar kaum Muhajirin, kerana mereka adalah kaum fuqara yang tidak dapat memenuhi keperluan hidupnya.
Di antara peristiwa yang terindah adalah Hari Raya pertama bagi kaum Muslimin jatuh pada bulan Syawal tahun kedua Hijriyah setelah meraih kemenangan dalam Perang Badar.
Alangkah indahnya Hari Raya yang membahagiakan itu, yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikan kepada mereka setelah mereka meraih kemenangan dan kemuliaan. Alangkah indahnya pemandangan sholat Ied yang mereka lakukan setelah mereka keluar dari rumah-rumah mereka sambil mengumandangkan Takbir, Tauhid, dan Tahmid.
Hati mereka penuh dengan harapan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, rindu kepada rahmat dan keredhaan-Nya.
Setelah Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikan berbagai nikmat kepada mereka dan didukung dengan pertolongan-Nya. Hal itu diingatkan kepada mereka dengan firman-Nya:
Al-Qur'an surah Al-Anfal (الأنفال) / 8:26
وَ اذۡکُرُوۡۤا اِذۡ اَنۡتُمۡ قَلِیۡلٌ مُّسۡتَضۡعَفُوۡنَ فِی الۡاَرۡضِ تَخَافُوۡنَ اَنۡ یَّتَخَطَّفَکُمُ النَّاسُ فَاٰوٰىکُمۡ وَ اَیَّدَکُمۡ بِنَصۡرِہٖ وَ رَزَقَکُمۡ مِّنَ الطَّیِّبٰتِ لَعَلَّکُمۡ تَشۡکُرُوۡنَ
"Dan ingatlah para Muhajirin ketika kamu masih berjumlah sedikit lagi tertindas di muka bumi (Makkah) kamu takut orang-orang Makkah akan menculik kamu maka Allah memberikan kamu tempat menetap (Madinah), mendukung kamu dengan pertolongan-Nya dan memberi rezeki kamu dari yang baik-baik agar kamu bersyukur. [HSZ]
Shallu 'alan Nabi...
💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah 'Azza Wa Jalla.
آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك
Untuk Anda yang belum baca siri ini yang sebelumnya,
Anda boleh baca disini ; The Story of The Prophet Muhammad SAW
Editor ; Helmy Network
Ilustrasi Image, Doc, Helmy Network
#kisahrasulullah, #nabimuhammadSAW, #risalahkenabian, #sirahrasulullah,
Hypocrisy Paradox Kafirun - Belum Muslim VS RIP
ETNIK ROHINGYA BANGSA YANG SELFISH DAN TIDAK TAHU BERSYUKUR
Historical Islam, Syeikh Ahmad Izzah Al-Andalusy, Kisah 'Sang Algojo' Yang Jadi Ulama Besar
No comments
Post a Comment