KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [84]
KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [84]
- KISAH RASULULLAH ﷺ صل الله عليه و سلم
- Bagian-84
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد
"Allahumma Shalli 'Ala Muhammad"
- Berbagai Operasi Ke-Tenteraan Antara Badar dan Uhud
FORTUNA MEDIA - Peperangan Badar merupakan awal pertarungan bersenjata antara kaum Muslimin dan kaum Musyrikin, dan merupakan peperangan yang menentukan, kaum Muslimin memperoleh kemenangan besar yang diakui oleh seluruh orang Arab. Orang yang menyesali akibat perang tersebut adalah mereka yang secara langsung memperoleh kerugian berat, yaitu kaum Musyrikin atau orang-orang yang memandang kemuliaan dan kemenangan kaum Muslimin merupakan 'pukulan telak' (heavy blow) terhadap eksistensi keagamaan dan perekonomian mereka yaitu kaum Yahudi.
Sejak kaum Muslimin meraih kemenangan dalam Perang Badar. Dua kelompok(kaum Musyrikin dan Yahudi tersebut menyimpan amarah terhadap kaum Muslimin.
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا ۖ وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُمْ مَوَدَّةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ قَالُوا إِنَّا نَصَارَىٰ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيسِينَ وَرُهْبَانًا وَأَنَّهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ
"...Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang Musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: Sesungguhnya kami ini orang Nasrani. Yang demikian itu disebabkan kerana di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib (ahli ibadat), (juga) dan kerana mereka tidak berlaku sombong".
Al-Qur'an, Surah Al-Ma'idah (5:82)
Di Kota Madinah terdapat para pendukung dua kelompok tersebut, dan mereka berpura-pura masuk Islam tatkala tidak ada tempat lagi untuk meraih kewibawaan mereka. Mereka adalah Abdullah bin Ubay dan teman-temannya, kelompok ketiga ini lebih besar lagi kemarahannya daripada dua kelompok di atas.
Di samping itu terdapat kelompok ke-empat. Mereka adalah orang-orang Baduy yang tinggal di sekitar Madinah. Masalah kekufuran dan keimanan mereka, tidaklah menjadi perhatian bagi mereka. Tetapi mereka, adalah para per4mpok dan perampas. Mereka mulai goncang kerana kemenangan yang diraih kaum Muslimin. Mereka khawatir akan tertegak di Madinah suatu Negara yang kuat, yang akan menghalangi mereka untuk meraih kesuksesan atau kekuatan melalui per4mpokan dan perampasan. Sehingga mereka pun membenci kaum Muslimin dan menjadi musuh mereka.
"Perang Bani Sulaim"
Berita pertama yang disampaikan oleh utusan dari Madinah kepada Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam setelah Perang Badar adalah Bani Sulaim. Bani Sulaim ini berasal dari kabilah Ghathafan. Mereka menggalang kekuatannya untuk menyerang Madinah.
Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam dengan pasukan kavaleri yang berkekuatan 200 personel mendatangi kabilah tersebut di perkampungannya. Sesampainya beliau di wilayah mereka di Daerah al-Kudr, Bani Sulaim melarikan diri dan meninggalkan 500 ekor unta. Mereka meninggalkan untanya di suatu lembah yang dikuasai oleh pasukan Madinah.
Unta-unta tersebut diambil seperlimanya oleh Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam membagikan unta-unta tersebut kepada para Sahabatnya. Setiap orang mempunyai dua ekor unta.
Baginda Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga mendapatkan seorang budak yang bernama Yasar yang kemudian dibebaskan.
Di perkampungan Bani Sulaim tersebut Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam, tinggal selama tiga hari. Kemudian baginda kembali ke Madinah.
Peperangan tersebut terjadi pada bulan Syawal tahun kedua Hijriyah 7 hari setelah pulang dari Perang Badar. Dalam peperangan tersebut Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyerahkan urusan Madinah kepada Siba' bin Arfatah.
"Persekongkolan untuk MembVnuh Nabi Muhammad ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam"
Kekalahan kaum Musyrikin dalam Perang Badar menimbulkan dampak yang mendalam. Kaum Quraisy di Makkah menjadi marah dan mulai meluap-luap emosinya terhadap Nabi Muhammad ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Ada dua orang tokoh Quraisy yang melakukan persekongkolan untuk membunuh Nabi Muhammadﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Tidak beberapa lama seusai Perang Badar, Umair bin Wahab Al jami' dan Safwan Bin Umayyah duduk bersama di sebuah batu. Umair adalah salah seorang "Syaithan" Quraisy yang selalu menyakiti Nabi Muhammad ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan para Sahabat beliau ketika masih berada di Makkah. Sedangkan anaknya yang bernama Wahab bin Umair menjadi tawanan perang Badar. Umair menyebutkan para tokoh korban perang Badar, lalu Sofwan berkata,
"Sesungguhnya setelah kematian mereka akan datang kehidupan yang baik."
Umair bin Wahab Al-Jami' berkata kepadanya,
"Sungguh, kamu benar. Demi Allah, seandainya aku tidak mempunyai tanggungan hutang, dan tidak khawatir terlantar setelah aku mati, pasti aku akan mendatangi Muhammad dan membunuhnya. Aku mempunyai alasan yaitu, anakku yang menjadi tawanan mereka."
Safwan Bin Umayyah pun menjawab,
"Hutangmu aku tanggung, aku yang akan melunasinya, dan keluargamu bersama keluargaku selama mereka masih hidup. Hal itu tidak berat bagiku".
Umair bin Wahab Al-Jami' kemudian berkata,
"Rahasiakanlah persoalan ini, Akan kulakukan,"
Selanjutnya Umair bin Wahab Al-Jami' mengambil pedangnya, lalu dia berangkat ke Madinah. Ketika sudah sampai di pintu Masjid dia menderumkan untanya. Terlihat olehnya Umar Ibnul Khattab Radhiallahu 'Anhu yang sedang berbincang-bincang dengan beberapa orang dari kaum Muslimin tentang kemenangan perang Badr.
Maka Umar Ibnul Khattab Radhiallahu 'Anhu berkata,
"Ini musuh Allah."
"Umair tidaklah datang kecuali untuk maksud jahat."
Kemudian Umar Ibnul Khattab Radhiallahu 'Anhu masuk mendatangi Nabi Muhammad ﷺShallallahu 'Alaihi Wasallam seraya berkata,
"Wahai Nabi Allah, Umair musuh Allah telah datang dengan menyandang pedangnya."
Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjawab,
"Suruhlah masuk menemui Aku."
Umar Ibnul Khattab Radhiallahu 'Anhu pun menemui Umair bin Wahab Al-Jami', Dan sambil menarik tali pedang Umair bin Wahab Al-Jami' ia (Umar Ibnul Khattab Radhiallahu 'Anhu) berkata kepada beberapa orang dari kaum Anshar,
"Masuklah, temui Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan duduklah di sisi beliau, serta jagalah beliau dari orang jahat ini, kerana dia perlu diwaspadai." [HSZ]
Shallu 'alan Nabi...
💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah 'Azza Wa Jalla.
آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك
Untuk Anda yang belum baca siri ini yang sebelumnya,
Anda boleh baca disini ; The Story of The Prophet Muhammad SAW
Editor ; Helmy Network
Ilustrasi Image, Doc, Helmy Network
#kisahrasulullah, #nabimuhammadSAW, #risalahkenabian, #sirahrasulullah,
Misteri Nusantara
Novel Collection
KISAH SUFI, SANG KYAI
No comments
Post a Comment