PUISI; Dalam Epilog Cinta Terlarang
Dikala angin senja bertiup
ku rasa sangat dingin
saat menepis wajah ku
hujan telah turun sepanjang hari
Angin senja seperti berbisik pada ku
membuat ku teringat
bayangan tubuhmu
bayangan tubuhmu
Ku coba bagun dari tidur tak lena
aku coba menahan diri
untuk tidak mengingati mu lagi
Mengapa aku merindu mu selalu,
bayangan wajahmu, tubuhmu itu
bagaikan mengikutiku,
meruntun kalbuku
meruntun kalbuku
ingin rasanya aku memelukmu
melampiaskan tangisan rindu ini
Duhai, kekasih ku,
mengapa kau siksa aku
hanya bayangan wajahmu, tubuhmu
Entahlah, akan ku ingat madahmu
yang telah terpahat hingga esok hari,
"sahabat awak, hormati pendirian saya ya"
"kalau awak mau juga, tunggu saya jadi gila ya"
Aku terbangun, dari jeritan kata-katamu
Sejatinya, aku sadar hanya mimpi
Dalam epilog "Cinta Terlarang"
"gubuk sepi" (Poetry Edited)
Sun, Mac 6/2016.5:15AM
puisi by helmyzainuddin
Be Smart, Read More,
puisi by helmyzainuddin
Illustration Image by pinterest.com.
Be Smart, Read More,
- PUISI, Kibarkan Panji - Panji Anak -Bangsa Merdeka!
Disclaimer, Puisi ini karya penulis (romymantovani) Jika ada penulis/blogger mahu menulis ulang atau mencetak/membukukan dipersilahkan! Asalkan tidak merobah bait - kalimat puisi dan menyertakan nama penulis dan website ini fortuna media
No comments
Post a Comment