KETIKA ALLAH SWT MENUNTUT KITA BERIKHTIAR

Hampir sebagian isi Al Qur'an adalah kisah dan begitu juga ketika kita mempelajari Sunnah Nabi Shallallhu'Alaihi Wassalam, kita akan bertemu dengan rentetan kisah yang menjadi sebab turunnya sebuah Ayat atau kisah yang melatarbelakangi sebuah Hadist. Kerana dari kisahlah manusia dapat mudah mengambil makna dan pelajaran.

Salah seorang guru yang pandai berkisah adalah Ustadzuna Iwan Kurniawan. Presiden GENPRO yang juga pengusaha Fashion ini kemudian sangat banyak berturur tentang kisah dalam berbagai kesempatan. Tulisan tersebut terinspirasi dari bahasan beliau akan potongan Surah Maryam.
   READ MORE
BISNIS TUMBUH SEDIKIT, SALAHKAH?
Strategi Bisnis Dibalik Kisah Nabi Nuh 'Alaihissalam
Serial Kebangkitan Ekonomi Kaum Muslimin [Part 1]


Pada Al-Qur'an Surah Maryam ayat 23 sd 25, kita akan membaca sebuah rentetan kisah tentang bagaimana perjuangan seorang Maryam dalam melahirkan Isa 'Alaihissalam. Seorang wanita suci yang beri'tikaf di Masjid kemudian harus mengalami kehamilan dan difitnah atas kejadian itu. Maryam pun diusir hingga melahirkan dalam kesendirian.

Kehebatan cobaan bagi seorang Maryam dirakam Allah Subhanahu Wa Ta'ala pada ayat 23 : "Alangkah baiknya aku mati sebelum ini..." menandakan sebuah titik nadir dalam jiwa yang hampir menyentuh lantai dasar keimanan Maryam. Namun kemudian Malaikat Jibril menghiburnya, dan melalui Jibril, Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberi petunjuk kepada Maryam 'AlaihisSalam:
"Goyangkanlah pangkal pohon kurma ke arahmu.."

Mari kita simak keunikan rangkaian ketiga ayat ini. Awalnya Maryam 'Alaihissalam sudah menunjukkan perasaan putus asa yang luar biasa, tetapi di titik nadir perasaannya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala masih menuntutnya untuk melakukan sesuatu : "Goyangkanlah pangkal kurma..."

Seorang wanita yang telah hamil besar, yang sedang terusir dari kampungnya, yang sedang berat hatinya dalam kecamuk fitnah, yang sendirian dalam masa akan melahirkan, harus lagi dituntut untuk menggoyang pangkal kurma. Dimana belas kasih Allah?

Padahal disaat Maryam 'AlaihisSalam sehat dalam i'tikafnya, makanan turun terhidang lazat tanpa usaha yang signifikan.

Disinilah rahasia dan pelajaran yang kita harus perhatikan, hadirnya makanan di mihrab adalah jalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala memperkenalkan dirinya, bahwa Dialah Allah Azza Wa Jalla yang berkuasa atas segala sesuatu, yang mudah bagi Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk melakukan apa yang Dia kehendaki.

Tetapi ketika Maryam 'AlaihisSalam diuji dengan cobaan keimanan, Allah Subhanahu Wa Ta'ala mendidik Maryam untuk menjalani takdirnya sebagai manusia. Manusia yang dituntut untuk selalu berikhtiar. Manusia 'AlaihisSalam yang selalu harus melawan keputus asaannya. Manusia yang selalu harus bergerak, entah seperti apa perasannya saat itu, Dalam kondisi apapun.

Maka ikhtiar atau usaha menjadi sebuah rukun-gerak yang harus ditunaikan. Tidak pantas bagi seorang Muslim untuk kemudian berharap keajaiban, tanpa diiringi dengan ikhtiar dan usaha maksimal.
*****
Didalam proses bisnis, akan ada suatu masa dimana kita akan merasakan apa yang dirasakan oleh Maryam 'AlaihisSalam. Rasanya ingin "sudahan saja". Dan itu adalah Sunnatullah yang akan dihadapi oleh setiap orang yang memang benar-benar memilih bisnis sebagai jalan hidup.

Maka rukun kebangkitan yang harus dilakukan oleh seorang pebisnis adalah berusaha. Seperti Maryam 'AlaihisSalam yang harus menggoyang pangkal kurma, seperti Nabi Musa 'AlaihisSalam yang harus memukulkan tongkat ke lautan, seperti Nabi Muhammad Shallallhu'alaihi Wasallam yang harus menggali parit khandaq atau seperti Al Fatih yang harus menjalankan 80 kapal keatas Bukit Galata. Semua sosok tersebut mengalami pertolongan langsung dari Allah Azza Wa Jalla, namun semuanya diawali dengan usaha yang serius. Mendekati memaksimalkan usahanya hingga mendekati batas-batas insaniyah mereka.
Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat. Semoga kita tidak termasuk para pebisnis yang hanya duduk menunggu keajaiban. Tetapi terus bergerak menunjukkan keseriusan di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, semoga setelah semua usaha sudah dikerahkan, Allah Subhanahu WaTa'ala berkenan menolong dan menghadirkan keajaiban, yang tidak bisa dijangkau oleh logika insani. InsyaAllah.

Silahkan copypaste dan forward tulisan ini ke jejaring Sahabat Anda. Semoga bermanfaat,

No comments