BISNIS TUMBUH SEDIKIT, SALAHKAH?

Dalam beberapa hari terakhir ini Saya sedang tertarik pada sebuah ajaran dari Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wasallam. Sebuah ajaran yang menyimpan banyak makna kekuatan manajemen.

Hadist ini terletak didalam kitab Shahih Muslim, no 783.
Dari ’Aisyah –Radhiyallahu ’anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa sallam bersabda,
Ø£َØ­َبُّ الأَعْÙ…َالِ Ø¥ِÙ„َÙ‰ اللَّÙ‡ِ تَعَالَÙ‰ Ø£َدْÙˆَÙ…ُÙ‡َا ÙˆَØ¥ِÙ†ْ Ù‚َÙ„َّ
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit."
"Ahabbul a'mal ilallahi ta'ala" ;Amalan yang paling dicintai Allah Ta'ala.
'Adwamuha" ;sebuah amal yang rutin, yang kontinu, yang terus menerus, yang dawam.
"Wa inqola" ;walau sedikit.
Ulama Hadist kemudian membahas hadist ini kedalam beberapa sub-bahasan.
1. Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa Sallam mendorong ummatnya untuk terus beramal secara rutin, dan bukan sesaat-sesaat.
2. Jumlah tidaklah menjadi masalah. Berapapun, maka usahakan rutin.
Sepintas hadist ini hanya membahas permasalahan amal infaq. Kerana ada kalimat "walau sedikit".
Padahal didalam kalimat tersebut, Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa Sallam menyebutkan bahwa 'ahabbul a'mal ilallahita'ala'. Paling dicintainya amal oleh Allah Ta'ala.
Kerana kata yang dipilih adalah "amal", maka ia adalah perbuatan dalam kerangka syarah yang teramat luas.

Kalimatnya bukan sedekah terbaik adalah... atau infaq terbaik adalah... tetapi 'amal yang paling dicinta. Maka fokus kita harus pada 'AMAL'.

   READ MORE
APAKAH BENAR, KESTABILAN BISNIS ITU HANYA SATU ILUSI?
Memahami Repeat Order
INILAH KUNCI AWAL PERTOLONGAN ALLAH AZZA WA JALLA, TERHADAP SITUASI BERAT KAUM MUSLIMIN


Ketika kita sudah memahami luasnya Hadist diatas, maka bekerja didalam bisnis juga merupakan "AMAL".

Lalu bagaimana merelasikan amal pada Hadist tersebut dengan kalimat "walau sedikit" yang berada di ujung hadist tersebut.

Mari kita baca dengan tenang dan seksama.
Amal yang Allah Azza Wa Jalla paling cintai adalah amal yang RUTIN walau SEDIKIT.

Maka jika Anda berdagang untuk memenuhi keperluan keluarga, lalu hasilnya terasa sedikit, sebenarnya bertahanlah. Asalkan bisa rutin.

Apalagi jika Anda mengalami pertumbuhan yang sangat konsisten. Walau sedikit. Dalam istilah manajemen disebut dengan 'incremental growth'.

Pada bulan pertama produk Anda laku 300 pcs, lalu bulan kedua 500 pcs, lalu pekan ketiga 550 pcs, lalu pekan keempat 650 pcs, dilanjut ke pekan berikutnya 800 pcs.

Anda sedang membuat kenaikan yang KONSISTEN. Anda telah melakukan sesuatu yang rutin. Walau sedikit. Disitulah Allah Ta'ala mencintai Anda.

Apa hubungan Hadist ini dengan kaedah manajemen yang kita sering temui hari ini?

Banyak diantara pengusaha yang tidak terima jika bisnis nya hanya bertumbuh perlahan dan sedikit. Ingin tumbuh lebih cepat dan besar.

Perasaan ini tentu tidak salah, selama memang organisasi bisnis Anda mampu melakukannya.

Menjadi masalah apabila "ketidaksabaran" ini dipaksakan didalam organisasi yang seharusnya bertumbuh perlahan.

Karyawan mulai kaget, pertumbuhan market yang semula organik menjadi teramat sintetis. Dipaksa dengan iklan, voucher, berbagai program promosi, yang dampaknya terkadang sesaat saja, dan bahkan tidak berlanjut.

Proses layanan juga terkejut dengan pelanggan yang tiba-tiba banyak. Servis jadi turun. Lalu kemudian pelanggan loyal/setia malah kecewa.

Polanya selalu sama. Berulang...
Awalnya bagus.
Grafik penjualan naik.
Lalu mulai tak sabar.
Mulai banyak jurus yang aneh-aneh.
Akhirnya pelanggan exit.
Bisnis drop
***
Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa Sallam adalah sosok manusia yang bicaranya dituntun oleh Allah Azza Wa Jalla. Jadi Hadist itu bukan pemikiran bebas Nabiullah yang disampaikan begitu saja ke khalayak.

Hadist yang diriwayatkan sahabat adalah buah dari tuntunan Allah Azza Wa Jalla, yang tentunya sangatlah berharga bagi kehidupan manusia. Pasti ada maksudnya.

Hadist ini adalah ajaran Madrasah Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa Sallam dalam mendidik para Sahabat. Yang dengan pendidikan inilah ISLAM MEMBEBASKAN Persia (Parsi) dan Romawi (Rom). Dalam kurun waktu kurang dari 30 tahun sejak Masjid Nabawi dibangun, Islam sudah membebaskan sepertiga dunia.

Maka inilah software terbaik manajemen yang harusnya diterapkan oleh Pengusaha Muslim hari ini : "Al Quran dan Sunnah". Terbukti berhasil melewati dua peradaban besar seperti Persia (Parsi) dan Romawi (Rom).

Pada tulisan kali ini, kita sudah sama-sama menyimak bagaiman Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa Sallam memberikan arahan tentang pentingnya KEBERTERUSAN walau SEDIKIT.

Hari ini kita melihat bisnis yang bertahan 30 tahun lebih, dalam pertumbuhan yang menurut kita lamban bahkan tak bertumbuh sama sekali.
Hanya 1 outlet.
Hanya 1 titik.
Hanya meluas sedikit demi sedikit.
Disitu-situ saja.

Namun bisnis tersebut eksis puluhan tahun. Sang pengusaha pun berhasil menjadi pengusaha terpandang di kota tersebut. Puluhan tahun membangun 'asset' dan 'traffic market', Tentulah bukan hal biasa. Ini prestasi.

Dan sebaliknya! Hari ini kita melihat banyak pengusaha Muslim yang "akrobat" menaikkan skala bisnis dengan cepat, tetapi hanya terdengar setahun, dua tahun, tiga tahun, lalu hilang ditelan kebangkrutan.
***
Semua kembali kepada pilihan kita masing-masing.

Namun berbahagialah yang berkenan nyaman dan tenang dengan ajaran dari Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa Sallam,
"Adwamuha" ; rutin. "Wa inqolla" ;walau sedikit.

Sabar saja.
Selama grafiknya tumbuh, pertahankan.
Jaga hati, jaga syahwat negatif diri, sabar dan tekun melangkah.

Adaptasi dari threads #URS - Prophetic Management Serial
IG @ustadzrendy
Ditulis khusus untuk grup WA URS Biz Notes Rabu, [4 Mac 2020]
*******
Silahkan copypaste dan forward tulisan ini ke jejaring Sahabat Anda. Semoga bermanfaat,

No comments