Memahami Repeat Order


Sebagai pebisnis start up/pemula, terkadang kita berfokus pada penjualan pertama atas barang yang kita tawarkan. Hal itu wajar, kerana kita memang harus berusaha keras agar dagangan kita laku di awal, atau dengan bahasa yang lain : "agar kita bisa memiliki cashflow untuk tetap survive". Atau lebih jauh dari hal itu, kita memerlukan dana untuk modal kerja berikutnya.
"Diantara kita, jarang ada yang menyadari bagaimana suasana batin pembeli saat membeli untuk pertama kali"
Waktu mereka membeli untuk pertama kali, berarti dia sedang mencoba untuk merasakan produk kita. Dengan kata lain, pembeli masih mengukur, "Apakah wang yang dia keluarkan sebanding dengan dia dapatkan"?
"Apakah produk yang dia beli sesuai harapan yang ia bayangkan"?
"Apakah yang Anda janjikan sesuai dengan kenyataan"?

Jika ternyata produk yang kita jual tidak sesuai yang pembeli harapkan, maka pembeli tidak akan melakukan pembelian ulang atau 'repeat purchase'. Kita sering membahasakannya dengan bahasa/istilah 'repeat order'.

Ketidak-puasan terhadap produk juga dapat mendorong pembeli untuk melakukan "negative campaign" terhadap produk kita. Ini lebih mengerikan lagi, kita mengubah pembeli menjadi team kampanye negatif yang akan terus menyudutkan produk kita.

Berbeda jika pembeli merasa puas dengan produk kita, pembeli akan sangat berbahagia untuk melakukan pembelian berulang atas produk kita. Pembeli kemudian akan terus melakukan pembelian sehingga ia berubah menjadi pelanggan.
Dan disanalah harapan dari sebuah bisnis :
'Sebuah continuity/kesinambungan dari cashflow'.
'Sebuah keberterusan dari pemasukan/income'.

Dan lebih jauh dari itu, pembeli akan berubah menjadi pembela/pendukung produk kita. Dari sekedar market, seorang pembeli lalu berubah menjadi marketer.


Maka, cobalah maknai/fahami pembelian ulang yang terjadi pada bisnis kita :

Pembelian ulang bermakna bahwa,
1. Pembeli merasa puas atas produk yang kita jual.
2. Pembeli bersepakat bahwa harga yang Anda tetapkan adalah sebanding dengan apa yang ia dapatkan.
3. Pembeli merasa nyaman atas servis yang Anda tawarkan.
4. Pembeli memiliki keperluan yang kontinu atas barang yang Anda jual.
5. Bisnis Anda telah melewati tahap validasi value, atau dengan kata lain, nilai dari produk Anda telah diakui oleh market. Buktinya mereka membeli terus menerus. Itu bukti valid jika produk Anda benar.
*****
Dari pemahaman diatas, Saya ingin mengajak Anda GELISAH, jika Anda tidak mengalami pembelian ulang.

Saya ingin mengajak Anda GELISAH, jika Anda harus selalu mencari pelanggan baru terus menerus.

Walau produk yang Anda jual relatif tidak untuk dibeli ulang - misalkan 'Buku Ensiklopedia Anak/Kanak-kanak - , tetap Saja Anda harus berhati-hati pada negative campaign yang ada. Anda harus pastikan orang puas pada produk Anda.

Mari kita check produk kita hari ini, apakah pembelian ulang terjadi?
Selamat ber-muhasabah...
Jika tulisan ini bermanfaat, jangan lupa share ya..
Silahkan copypaste dan forward tulisan ini ke jejaring Sahabat Anda. Semoga bermanfaat,

No comments