Kisah Aldi Adilang,Nelayan Wori Minut yang Hanyut dari Ternate Hingga Ditemukan di Perairan Guam,Japan
FORTUNA LIFESTYLE.COM | "Bagaimana ya, rasanya terdampar di tengah lautan selama berbulan-bulan seorang diri di atas rumah rakit? " Ini yang dialami Novel Adilang, 19 tahun, asal Wori, Minahasa Utara.
Kabupaten (Daerah )Minahasa Utara (sering disingkat Minut) dengan pusat pemerintahan dan ibukota di Airmadidi, terletak di Provinsi Sulawesi Utara.
Pagi hari itu di pertengahan bulan July, Aldi, nama panjangnya Aldi Novel Adilang, Aldi seharusnya sudah menikmati hasil tangkapan ikan di Pulau Doi, Ternate.Fyi, sebagian penduduk Daerah Minut (Minahasa Utara) masih nelayan kerana dekat dengan laut. Apalagi banyak orang keturunan etnik Sangihe yang dari sananya terkenal sebagai pelaut.
Aldi ini ada di dalam rumah rakit. Di dalamnya sebenarnya sudah ada perlengkapan untuk bertahan hidup, misalnya generator, HT, beras, baju, dan kelengkapan dapur lainnya.
Namun ternyata, angin kencang yang bertiup pagi itu malah membuat tali rakitnya lepas akibat gosokan tali yang kuat pada bantalan rakit temannya.Eh iya, rumah rakit ini biasanya buat tempat istirahat sesudah menangkap ikan.
Dan Aldi ini juga tugasnya sebagai penjaga lampu biar nelayan mudah untuk mencari patokan (panduan arah). Rakit terus menjauh, Aldi menghubungi temannya melalui HT, namun beberapa kapal penangkap ikan yang sudah menunggu rakit Aldi tetap tak berhasil menemukannya. Sejak itu, Aldi dinyatakan hilang.
READ MORE
Misteri Pulau Sabira Pulau Terpencil Nan Indah Yang Jarang Dikunjungi Wisatawan [1]
Misteri Pulau Sabira Pulau Terpencil Nan Indah Yang Jarang Dikunjungi Wisatawan [2]
(Ini sesaat setelah Aldi ditolong.Via,Natanel Anastasye @naztaaa )
Aldi menghubungi temannya lewat HT untuk beritahu kalau rakitnya lepas. Beberapa
kapal penangkap ikan langsung mencari tapi tidak ketemu. Namanya juga nelayan tradisional, jadi nelayan ikut generasi terdahulu, jadi bila ke laut jadi pasti tak bisa
baca/tentukan koordinat. Mahu memberi patokan juga bingung kerana semua
laut.
Ya, kalau dilaut-kan bukan ada papan petunjuk seperti didaratan. Ini sejauh mata memandang air saja bagaimana mahu memberitahu lokasi. Makanya ada yang disebut Kapten kerana memang bisa baca posisi walau tidak ada Kompas atau GPS.
Ya, kalau dilaut-kan bukan ada papan petunjuk seperti didaratan. Ini sejauh mata memandang air saja bagaimana mahu memberitahu lokasi. Makanya ada yang disebut Kapten kerana memang bisa baca posisi walau tidak ada Kompas atau GPS.
(Aldi lagi sedang diperiksa kesehatannya Via,Natanel Anastasye)
Selama berhari-hari hanyut, dilakukan pencaharian tapi hasilnya nihil.
Terus si Aldi bukannya tidak mencari pertolongan, tetap berusaha tapi
kapal yang melintas tidak menggubris atau mungkin tidak kelihatan.
Dengan mengandalkan tabung gas, generator, HT, lampu, tenaga surya antena, baju, beras dan kelengkapan dapur, serta Alkitab, Aldi bisa bertahan hidup.
Namun, hal tersebut tak bertahan lama, signal HT-nya mulai putus-putus di hari ketiga dan menghilang setelah seminggu ia di lautan. Persediaan bahan makanannya pun habis perlahan, tapi Aldi tak putus asa. Ia mengail ikan, membakarnya di atas papan rakit dengan gas. Saat tak tampak ada kapal yang lewat, Aldi mematikan lampu.
Dengan mengandalkan tabung gas, generator, HT, lampu, tenaga surya antena, baju, beras dan kelengkapan dapur, serta Alkitab, Aldi bisa bertahan hidup.
Namun, hal tersebut tak bertahan lama, signal HT-nya mulai putus-putus di hari ketiga dan menghilang setelah seminggu ia di lautan. Persediaan bahan makanannya pun habis perlahan, tapi Aldi tak putus asa. Ia mengail ikan, membakarnya di atas papan rakit dengan gas. Saat tak tampak ada kapal yang lewat, Aldi mematikan lampu.
Tragedi Ini bagaikan Pengalaman Pahit Baginya Sejak Jadi Nelayan
Hari berganti minggu. Tetap Aldi hanya terombang ambing di tengah lautan. Persediaan makanan sudah mahu habis. Jadi biar survive dia mesti makan ikan mentah dan minum air laut. Aldi bahkan harus berjuang selamat dari kejaran ikan buas. The struggle is real.Masuk minggu ketiga, Aldi melihat sirip ikan hiu yang mengitari rakitnya. Seperti di film-kan ya, mitosnya Ikan Hiu bisa muncul kerana merasakan ketakutan gitu,.
Selama seharian itu Hiu mengitari rakitnya. Setelah Hiu tersebut pergi, "Eehh, nongol Ikan Raksasa segede gaban tapi cuma nongol separuh badan".
"Ibarat habis lolos dari Hiu eehh, muncul Megalodon".
READ MORE
Misteri Wujud Hantu Orang Belanda Di Mercusuar Pulau Sabira
Mysterious Tribes; Suku Mante, The Real Hobbit or Dwarf from Aceh,Sumatera( Inilah Kapten Kapal yang menemukannya, Via, Natanel Anastasye )
Aldi berusaha menenangkan diri. Banyak berdoa. Tapi tidak bisa dibawa tidur. Siapa juga bisa tidur di situasi semacam begitu ya,.
Minggu berganti bulan. Aldi bertahan di lautan, Tiba keajaiban dari Allah SWT terjadi, setelah satu bulan lebih tepatnya pada hari ke 46, tarikh 31 Agustus 2018, dini hari di Perairan Guam, sebuah Kapal berbendera Panama MV Arpegio (Kapal Laut Amerika, ABK Filipina) muncul menjadi penyelamatnya. Berkat SOS-‘help’ yang ia suarakan melalui HT, Kapal ini sudah melepasi rakit Aldi sejauh 1 mil.berputar arah dan melakukan penyelamatan.
"Melalui HT Aldi berusaha melakukan kontak. Kapten kapal bingung, lah kok, ada signal kecil di tengah lautan luas".(Aldi dijemput keluarganya dan saat ini sudah kembali ke Wori dengan keadaan sehat)
Kapten kapal begitu terkejut, saat melihat ada rakit kecil mengapung dilautan. Sang kapten langsung menyuruh anak buahnya untuk menolongnya. Aldi langsung diberi makan, diganti bajunya baru diinterview oleh kapten kapal. Ini posisinya sudah ada di Perairan Guam.Lautan Pacifik.
Besok harinya sang kapten berbaik hati menghubungi kedutaan Indonesia terdekat. Setelah koordinasi, mereka diizinkan membawa Aldi berlabuh di Japan.
Pada hari keempat setelah diselamatkan, Kedutaan Indonesia meminta izin pemerintah Japan agar bisa ke daratan. Setelah kapal bersandar, pada 6 September, Aldi dijemput oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka di Tokuyama, Prefektur Yamaguchi, Japan. Izin kepulangan ke Indonesia sendiri diurus dari Otoriti Imigrasi Japan. Pada 8 September, pihak KJRI Osaka telah mendampingi kepulangan Aldi ke Manado dengan Garuda Indonesia melalui Tokyo, seperti yang dilansir dari detik.com.
Peristiwa ini sudah diupload oleh akaun Facabook@Indonesian Consulate General Osaka pada 14 September 2018 lalu. Apa yang dialami oleh Aldi bisa dikategorikan sebagai keajaiban tersendiri. Saat ini Aldi sudah kembali berkumpul dengan keluarganya di Wori, Manado, dalam keadaan sehat.[]
___________________
Adaptasi via status,
~ Twitter/Natanel Anastasye @naztaaa~ www.boombastis.com
No comments
Post a Comment