Antara Ghāzzāh dan Sumatera; Jauh Dekat Kita Bantu Tanpa Whataboutism
Jauh di tepi Laut Tengah / Mediterranean , Ghāzzāh terus berd4rah tanpa jeda. Ribuan kilometer dari sana, Sumatera pun tidak pernah benar-benar pulih dari luka panjangnya sendiri, mulai dari banjir, gempa hingga kemiskinan yang diwariskan turun-temurun. Dua wilayah berbeza, dua derita berbeza, tapi anehnya selalu ada yang mencoba mempertentangkan keduanya. Seolah 'empati harus antre' (empathy must queue) seperti nombor giliran di kantor pos. Tulisan ini mencoba mengingatkan: kita tidak perlu memilih salah satu. Peduli tidak harus eksklusif, dan bantuan tidak perlu diukur dengan “siapa yang paling parah.”
Bantu Ghāzzāh tidak berarti lupa Sumatera, dan peduli Sumatera tidak mengurangi cinta pada Ghāzzāh. Tidak semua hal/perkara itu versus. Kadang dua-duanya memerlukan kita dalam diam yang lapar.
Kalau orang lain sibuk mencari siapa yang paling parah, Anda jadilah suara yang berkata: “Tidak ada luka yang harus dikalahkan untuk diobati.”
CAKRAWALA NEWS -- Whataboutism. Apa Anda pernah mendengarnya?
Ia adalah terjemahan kesalahan berpfikir, ketika seseorang mengalihkan topik utama ke sesuatu untuk dibandingkan, dengan maksud untuk "mengurangi esensi" (reduce the essence/kurangkan intipati) topik utama sebelumnya.
Seperti ketika seorang aktivis berkata, "membantu Ghāzzāh itu penting",
lalu seseorang 'nyinyir'(sarcasm/menyindir) berkata,
"Oh, bagaimana dengan bangsa sendiri? Apakah tidak sepenting itu kah?"
Salah satu hikmah dari apa yang terjadi di Pulau Sumatera, adalah ketika engkau menyadari bahwa whataboutism ternyata tidak berlaku.
Nyatanya, orang yang membela Baitul Maqdis, adalah orang yang terjun nyata di lumpur Wilayah Aceh dan kampung-kampung di Pulau Sumatera. Begitupun sebaliknya.
Kita sama-sama punya sepakat kata: jauh dekat, kita bela. Sumatera hingga Ghāzzāh, kita siap-siaga membantu sepenuh jiwa. Dan seperti itulah yang terjadi dalam sejarah Islam.
Nabi Muhammad ﷺ menggambarkan bahwa Umat ini seperti satu tubuh. Sebuah analogi indah sekaligus mendetail.
Dalam redaksinya, Rasulullah ﷺ bersabda, "Engkau melihat orang-orang beriman dalam kasih sayang, saling mencintai, dan saling menyayangi mereka itu seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh turut meresponnya dengan tidak bisa tidur dan merasakan demam.” (HR Al Bukhari)
Perihal ini kelihatan sekali dahulu saat Kota Madinah kering kerontang di masa Khalifah Umar Ibn Khattab Radhiallahu 'Anhu. Bencananya membuat orang-orang mengungsi.
Namun Anda tahu? Beberapa waktu tak lama, bantuan datang dari Negeri Syam dan Mesir. Saudara-saudara Muslim dari negeri yang jauh datang membawa ribuan unta lengkap dengan perbekalannya. Sebuah pemandangan nyata dari satu tubuhnya Umat Islam yang benar-benar utuh penuh cinta
Maka jika ada lagi orang yang whataboutism pada perhatianmu tentang Baitul Maqdis, mungkin mainnya dia kurang jauh (mungkin tidak update berita terkini).
Dan jika ada orang yang peduli pada Indonesia Timur lalu ditanya perhatiannya pada dunia Islam, ia tidak perlu lagi dipecah dan dibezakan.
Jauh dekat, kita bantu. Bahkan ini bukan tentang pada Muslim saja. Amanah kita sebagai Khalifah di bumi, membuatmu merasa bertanggungjawab menjaga flora dan fauna, mendidik generasi untuk mencintai lingkungan dan menjaga kedamaian antar manusia.[]
بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Ucapan Bela Sungkawa dan Solidarity kepada Republik Indonesia dan Kerajaan Malaysia atas Bencana Banjir
Kami di Gerakan Perlawanan Islam (Hā∆mā§) menyampaikan belasungkawa terdalam dan simpati setulusnya kepada Republik Indonesia dan Kerajaan Malaysia, dua Negeri Sahabat, atas bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di kedua negara tersebut.
Kami menyatakan solidarity mendalam kepada dua Bangsa Bersaudara, Rakyat Indonesia dan Malaysia, dalam tragedi yang berat ini. Kami memohon kepada Allah Yang Mahatinggi agar melimpahkan rahmat-Nya kepada para korban, memberikan kesembuhan segera bagi para tercedera, serta menjaga kedua negara dari segala mara bahaya dan keburukan.
🔹 Gerakan Perlawanan Islam (Hā∆mā§)
Rabu, 12 Jumadil Akhir 1447 H
Bertepatan: 03 Desember 2025 M
📌 Catatan Editor: Artikel ini di adaptasi dan dengan izin di publish untuk website ini--dari gensaberilmu.com• Media Berteraskan Islam untuk Dakwah Sejarah Islamiyah dan Ke-Pālësṭīnean• "Learn History, Repeat Victory"• [HSZ] ✨🌵
Editor: Helmy El-Syamza
Illustration Image, Doc: CAKRAWALA NEWS
Follow me at;⭐
facebook.com/helmyzainuddin
CAKRAWALA NEWS:
https://t.me/cakranews
www.tiktok.com/@romymantovani
twitter.com/romymantovani
TAGS: International, IslamicWorld, Featured, Islamic History







No comments:
Post a Comment