María Corina Machado Parisca: Pemenang Nobel Perdamaian 2025, Singkirkan Trump!
![]() |
(FOTO FAIL) Maria Corina Machado bersama penyokongnya di Caracas, Venezuela, pada 9 Januari 2025 (dikeluarkan semula pada 10 Oktober 2025). |
María Corina Machado Parisca: Pemenang Nobel Perdamaian 2025, Singkirkan Trump!
🕊️ Kutipan Inspiratif María Corina Machado:
“Kita tidak akan berhenti. Demokrasi bukan hadiah — ia hasil dari keberanian dan keyakinan rakyat yang menolak menyerah.”
(Pidato pasca pengumuman Nobel Perdamaian 2025, Caracas)
“Kita tidak akan berhenti. Demokrasi bukan hadiah — ia hasil dari keberanian dan keyakinan rakyat yang menolak menyerah.”
(Pidato pasca pengumuman Nobel Perdamaian 2025, Caracas)
Latar Belakang:
- María Corina Machado Parisca lahir di Caracas, Venezuela, pada 7 Oktober 1967. Ia adalah seorang politisi, aktivis demokrasi, dan jurutera industri (industrial engineer). María Corina Machado Parisca aktif di dunia politik dan gerakan sivil/awam (civil movement) selama bertahun-tahun, khususnya sebagai oposisi terhadap rejim sayap kiri di Venezuela. (Wikipedia+2TIME+2)
- María Corina Machado Parisca, mendirikan organisasi pemantau pilihan-raya bernama Súmate, yang bertujuan mempromosikan transparansi dan keadilan dalam proses demokrasi. (Wikipedia+1)
- María Corina Machado Parisca juga menjabat sebagai anggota Majelis Nasional (National Assembly) dari tahun 2011 hingga 2014. Namun, setelah konflik politik dengan pemerintah, ia kehilangan posisinya dalam parlimen. (Wikipedia+2News24+2)
Mengapa Dia Dilarang dan Dampaknya
- Pada pemilihan pendahuluan oposisi/pembangkang tahun 2023, María Corina Machado meraih kemenangan yang cukup meyakinkan untuk menjadi calon tunggal oposisi pada pilihan raya presiden 2024. Namun, pemerintah Venezuela di bawah Nicolás Maduro melarangnya maju dalam pemilihan dengan alasan administratif dan hukum, yang oleh banyak pihak dianggap sebagai langkah politik untuk mengabaikannya. (News24+3Wikipedia+3TIME+3)
- Akibatnya, María Corina Machado harus menyokong calon alternatif melalui proksi (pengganti simbolik), yaitu Edmundo González Urrutia. (TIME+1)
- Selain itu, kerana tekanan politik dan ancaman terhadap keselamatannya, María Corina Machado sempat hidup dalam persembunyian. TIME+1
Prestasi Internasional
Sebelum Nobel Perdamaian 2025, María Corina Machado sudah beberapa kali menerima penghargaan internasional atas upayanya di bidang demokrasi dan hak asasi manusia:
-
Sakharov Prize (2024) dari Parlimen Eropah — diberikan kepada María Corina Machado dan Edmundo González Urrutia atas perjuangan mereka dalam memulihkan kebebasan politik dan demokrasi di Venezuela. (European Parliament+2European Parliament+2)
-
Václav Havel Human Rights Prize (2024) … penghargaan lain sebagai pengakuan atas tahanan untuk kebebasan dan hak-hak sivil/awam. (TIME+1)

(FOTO FAIL) Maria Corina Machado berucap kepada penyokongnya di Caracas, Venezuela, pada 9 Januari 2025 (dikeluarkan semula pada 10 Oktober 2025). Jawatankuasa Nobel Norway telah mengumumkan di Institut Nobel Norway di Oslo, Norway, pada 10 Oktober 2025, bahawa Hadiah Nobel Keamanan 2025 dianugerahkan kepada pemimpin pembangkang Venezuela, Maria Corina Machado - Foto EPA
Cakrawala News - OSLO: Pemimpin oposisi dan aktivis demokrasi Venezuela, Maria Corina Machado Parisca, memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2025 pada Juma'at (10/10/2025) kerana dinilai berjasa sebagai pengiktirafan atas perjuangannya yang berani memperjuangkan demokrasi dan menentang rejim autoritarian di negaranya yang kini bergelut dengan krisis kemanusiaan dan ekonomi.
Maria Corina Machado, seorang jurutera industri berusia 58 tahun yang kini hidup dalam persembunyian→ dilarang oleh Mahkamah Venezuela pada tahun 2024 untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Larangan itu menghalanginya untuk menantang Presiden Nicolas Maduro, yang telah berkuasa sejak 2013 dan dituduh menggerogoti (menjejaskan) lembaga-lembaga demokrasi di negara kaya minyak tersebut.
(Photo pasca pengumuman Nobel Perdamaian 2025, Caracas) |
Presiden Nicolas Maduro, berulang kali menegaskan bahwa kebijakan dan peranannya dalam berbagai perundingan damai seharusnya membuatnya menjadi penerima penghargaan tahun ini.
Walaupun perjanjian itu merupakan langkah penting ke arah menamatkan perang Gāzā - Pālësṭīne, keputusan muktamad mengenai Hadiah Nobel telah pun dibuat → jadi usaha diplomatik itu tidak dipertimbangkan.
Versi desain infografik by Chat/GPT |
🌍 Dampak Nobel Perdamaian 2025
Ke Venezuela:
-
Legitimasi internasional terhadap perjuangan oposisi/pembangkang meningkat.
-
Tekanan diplomatik ke rejim Presiden Nicolas Maduro makin kuat.
-
Meningkatkan semangat rakyat & kelompok HAM lokal/tempatan.
Ke Dunia & ASEAN:
-
Jadi simbol bahwa perjuangan damai tetap dihargai global.
-
Memotivasi negara demokrasi (seperti Indonesia) agar tetap menjaga kebebasan sivil/awam & HAM-Hak Asasi manusia.
-
Mengingatkan bahwa kekuasaan tanpa transparansi/ketelusan bisa berubah menjadi represi/penindasan.
📌 Catatan Editor: Artikel ini di adaptasi dan dengan izin di publish untuk website ini-Via.cnbcindonesia.com/news)•[HSZ] ✨🌵
📌 Disclaimer: Artikel ini disusun berdasarkan laporan media terpercaya.Sumber Referensi: Berbagai media online & OfflineMohon bijak dalam membaca dan membagikan informasi ini.[Editor]
Editor: Helmy El-Syamza
Follow me at;⭐
facebook.com/helmyzainuddin
CAKRAWALA NEWS:
https://t.me/cakranews
www.tiktok.com/@romymantovani
twitter.com/romymantovani
TAGS : International, News & Politics, Featured,
No comments
Post a Comment