María Corina Machado Parisca: Pemenang Nobel Perdamaian 2025, Singkirkan Trump!

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="María Corina Machado Parisca: Pemenang Nobel Perdamaian 2025, Singkirkan Trump!">
(FOTO FAIL) Maria Corina Machado bersama  penyokongnya di Caracas, Venezuela, pada 9 Januari 2025 (dikeluarkan semula pada 10 Oktober 2025).

María Corina Machado Parisca: Pemenang Nobel Perdamaian 2025, Singkirkan Trump!

🕊️ Kutipan Inspiratif María Corina Machado:

“Kita tidak akan berhenti. Demokrasi bukan hadiah — ia hasil dari keberanian dan keyakinan rakyat yang menolak menyerah.”
(Pidato pasca pengumuman Nobel Perdamaian 2025, Caracas)

Latar Belakang:

  • María Corina Machado Parisca, mendirikan organisasi pemantau pilihan-raya bernama Súmate, yang bertujuan mempromosikan transparansi dan keadilan dalam proses demokrasi. (Wikipedia+1)

  • María Corina Machado Parisca juga menjabat sebagai anggota Majelis Nasional (National Assembly) dari tahun 2011 hingga 2014. Namun, setelah konflik politik dengan pemerintah, ia kehilangan posisinya dalam parlimen. (Wikipedia+2News24+2)

Mengapa Dia Dilarang dan Dampaknya

  • Pada pemilihan pendahuluan oposisi/pembangkang tahun 2023, María Corina Machado meraih kemenangan yang cukup meyakinkan untuk menjadi calon tunggal oposisi pada pilihan raya presiden 2024. Namun, pemerintah Venezuela di bawah Nicolás Maduro melarangnya maju dalam pemilihan dengan alasan administratif dan hukum, yang oleh banyak pihak dianggap sebagai langkah politik untuk mengabaikannya. (News24+3Wikipedia+3TIME+3)

  • Akibatnya, María Corina Machado harus menyokong calon alternatif melalui proksi (pengganti simbolik), yaitu Edmundo González Urrutia. (TIME+1)
  • Selain itu, kerana tekanan politik dan ancaman terhadap keselamatannya, María Corina Machado sempat hidup dalam persembunyian. TIME+1

Prestasi Internasional

Sebelum Nobel Perdamaian 2025, María Corina Machado sudah beberapa kali menerima penghargaan internasional atas upayanya di bidang demokrasi dan hak asasi manusia:

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="María Corina Machado Parisca: Pemenang Nobel Perdamaian 2025, Singkirkan Trump!">
(FOTO FAIL) Maria Corina Machado berucap kepada penyokongnya di Caracas, Venezuela, pada 9 Januari 2025 (dikeluarkan semula pada 10 Oktober 2025). Jawatankuasa Nobel Norway telah mengumumkan di Institut Nobel Norway di Oslo, Norway, pada 10 Oktober 2025, bahawa Hadiah Nobel Keamanan 2025 dianugerahkan kepada pemimpin pembangkang Venezuela, Maria Corina Machado - Foto EPA

 Cakrawala News OSLO: Pemimpin oposisi dan aktivis demokrasi Venezuela, Maria Corina Machado Parisca, memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2025 pada Juma'at (10/10/2025) kerana dinilai berjasa sebagai pengiktirafan atas perjuangannya yang berani memperjuangkan demokrasi dan menentang rejim autoritarian di negaranya yang kini bergelut dengan krisis kemanusiaan dan ekonomi.

Hal ini menjadi sebuah kemenangan simbolik di tengah tekanan dan pelarangan politik yang terus ia hadapi.

Maria Corina Machado, seorang jurutera industri berusia 58 tahun yang kini hidup dalam persembunyian  dilarang oleh Mahkamah Venezuela pada tahun 2024 untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Larangan itu menghalanginya untuk menantang Presiden Nicolas Maduro, yang telah berkuasa sejak 2013 dan dituduh menggerogoti (menjejaskan) lembaga-lembaga demokrasi di negara kaya minyak tersebut.

"Ketika para rejim autoritarian merebut kekuasaan, sangat penting untuk mengenali para pembela kebebasan yang berani bangkit dan melawan," ujar Komite Nobel Norway dalam pernyataannya, laporan Reuters.

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="María Corina Machado Parisca: Pemenang Nobel Perdamaian 2025, Singkirkan Trump!">
(Photo pasca pengumuman Nobel Perdamaian 2025, Caracas)

Kemenangan Maria Corina Machado datang di tengah perhatian besar publik terhadap Donald Trump, Presiden Amerika Syarikat, yang selama berminggu-minggu secara terbuka menyatakan dirinya layak menerima Hadiah Nobel Perdamaian.

Donald Trump, yang selama ini juga dikenal sebagai pengkritik keras 

Presiden Nicolas Maduro, berulang kali menegaskan bahwa kebijakan dan peranannya dalam berbagai perundingan damai seharusnya membuatnya menjadi penerima penghargaan tahun ini.

Namun, Komite/Jawatankuasa Nobel tampaknya menegaskan independensinya/kemerdekaannya dengan memberikan penghargaan kepada tokoh yang mewakili nilai-nilai kebebasan dan perjuangan demokrasi bukan kepentingan politik.

"Saya fikir mesej utama keputusan ini ialah komite/ jawatankuasa itu sekali lagi menunjukkan kemerdekaannya - mereka tidak akan dipengaruhi oleh pendapat popular atau tekanan daripada pemimpin politik," kata Halvard Leira, pengarah penyelidikan di Institut Hal Ehwal Internasional Norway.

Menurut Halvard Leira, keputusan itu sejajar dengan nilai yang telah lama disokong oleh Washington. "Pembangkang demokrasi Venezuela adalah sesuatu yang telah lama disokong oleh Amerika Syarikat. Jadi dalam konteks itu, sukar untuk sesiapa melihat keputusan ini sebagai penghinaan kepada Trump," katanya.

Penilaian akhir Jawatankuasa Nobel dibuat sebelum perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tebusan di Gāzā - Pālësṭīne, sebahagian daripada fasa pertama inisiatif damai yang dicadangkan Trump, diumumkan Rabu lalu (8 Oktober 2025).

Walaupun perjanjian itu merupakan langkah penting ke arah menamatkan perang 
Gāzā - Pālësṭīne, keputusan muktamad mengenai Hadiah Nobel telah pun dibuat  jadi usaha diplomatik itu tidak dipertimbangkan.

Pemerhati Nobel sebelum ini meramalkan bahawa Donald Trump hampir pasti tidak akan menang  memandangkan dasar luar negaranya sering dilihat menggugat tatanan dunia internasional yang telah lama dipertahankan oleh Jawatankuasa Nobel.

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="María Corina Machado Parisca: Pemenang Nobel Perdamaian 2025, Singkirkan Trump!">
Versi desain infografik  by Chat/GPT

🌍 Dampak Nobel Perdamaian 2025

Ke Venezuela:

  • Legitimasi internasional terhadap perjuangan oposisi/pembangkang meningkat.

  • Tekanan diplomatik ke rejim Presiden Nicolas Maduro makin kuat.

  • Meningkatkan semangat rakyat & kelompok HAM lokal/tempatan.

Ke Dunia & ASEAN:

  • Jadi simbol bahwa perjuangan damai tetap dihargai global.

  • Memotivasi negara demokrasi (seperti Indonesia) agar tetap menjaga kebebasan sivil/awam & HAM-Hak Asasi manusia.

  • Mengingatkan bahwa kekuasaan tanpa transparansi/ketelusan bisa berubah menjadi represi/penindasan.

Maria Corina Machado telah lama menjadi salah seorang tokoh yang paling lantang menentang rejim Presiden Nicolas Maduro. Beliau mengetuai pergerakan pembangkang   Unidad Venezuela, menyeru pilihan raya yang bebas dan adil serta menuntut pembebasan tahanan politik. Sokongannya tersebar luas di kalangan diaspora Venezuela dan masyarakat internasional  Walaupun di rumah- dia berdepan penelitian yang sengit dan ancaman penangkapan.

Pengharaman pencalonannya tahun lalu mendapat kritikan internasional yang meluas, termasuk dari Kesatuan Eropah dan Amerika Syarikat, yang menyifatkannya sebagai percubaan sistematik untuk menutup mulut pembangkang menjelang pilihan raya.

Kini, pengiktirafan internasional melalui Hadiah Keamanan Nobel dilihat sebagai satu bentuk legitimasi moral bagi perjuangan rakyat Venezuela untuk memulihkan demokrasi.

Hadiah Nobel Keamanan bernilai 11 juta kronor Sweden, atau lebih kurang AS$1.2 juta. Anugerah itu akan disampaikan di Oslo, Norway, pada 10 Disember 2025, ulang tahun kematian Alfred Nobel  industrialis Sweden yang menubuhkan anugerah itu melalui wasiatnya pada 1895(Via.cnbcindonesia.com/news)

📌 Catatan Editor: Artikel ini di adaptasi dan dengan izin di publish untuk website ini-Via.cnbcindonesia.com/news)[HSZ] ✨🌵  



📌 Disclaimer: Artikel ini disusun berdasarkan laporan media terpercaya.Sumber Referensi: Berbagai media online & OfflineMohon bijak dalam membaca dan membagikan informasi ini.[Editor]

Editor:  Helmy El-Syamza

Follow me at;
facebook.com/helmyzainuddin
CAKRAWALA NEWS:
https://t.me/cakranews

www.tiktok.com/@romymantovani
twitter.com/romymantovani

 TAGS : International, News & Politics, 



No comments

Cakrawala News Logo