Serangan Penj4jah ke Qatar, Global Sumud Action dan Tadabbur Sejarah Menggetarkan
 |
| Ilustrasi Image by GenSa |
Serangan Penj4jah ke Qatar, Global Sumud Action dan Tadabbur Sejarah Menggetarkan
🌿 CAKRAWALA NEWS -- Bagaimana perasaanmu melewati hari-hari penuh kejutan tragedi dan berita unik ini -- Sahabat?
Yang pertama terlintas di fikiranku melihat situasi hari-hari ini -- adalah kutipan dari Abu Al-Baqa ar-Rundi, seorang penyair Andalusia - Sepanyol tatkala ia berkata:
"Segala urusan itu, sebagaimana ku saksikan, pasti silih berganti".Abu al-Baqa ar-Rundi, adalah saksi hidup saat peradaban Andalusia yang megah itu mulai hancur pada abad-13.
Mungkin Umat Muslimin kala itu juga terkejut, "Bagaimana Andalusia sehebat itu bisa jatuh?" Rasanya tidak mungkin. Tapi ya, nyatanya terjadi.
Saat semuanya terbolak--balik...
Ya -- Pada akhirnya semua silih berganti. Dan jika engkau peka, Anda harus benar-benar melihat hari ini dengan mata hati: penjajah yang dalam 48 jam terakhir telah menyerang 6 (enam) Negeri Muslimin —termasuk Negara Qatar yang beritanya sangat mengejutkan— Tetapi Umat Islamnya diam -- sementara ratusan aktivis yang kebanyakan dari Eropah bertekad untuk membelah gelombang laut Mediterranean untuk menolong Gāzā.
Lihat? Keadaan begitu terbolak-balik. Namun, kita yakin semua ini ada di genggaman kuasa Allah Azza Wa Jalla, maka Dia pasti telah menyiapkan takdir paling indah.
Keadaan memang kalut sekali.
Membuat kita berdiri mematung--beku dan bertanya-tanya:
"Bagaimana penjajah/penceroboh bisa sebrutal-sekejam ini ya"?
"Bagaimana bisa Umat Islam sesakit ini ya"?
"Dan bagaimana bisa malah orang Eropah yang lebih peduli?"
Namun, belum lama ini aku membaca salah satu tulisan dari pakar sejarah bernama Syaikh Ali Al Ghamidi.
Beliau menulis sebuah kalimat yang membuatku mengernyitkan-berkerut dahi:
"Allah ﷻ tidak menetapkan keburukan murni secara mutlak; "Justru dari sesuatu yang tampak sebagai keburukan -- yang pada akhirnya -- dengannya Allah Ta'ala mendatangkan kebaikan."
Sebentar. Mungkin kita perlu menyederhanakan.
Pakar sejarah itu menjelaskan pada kita bahwa setiap takdir Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang rasanya tidak enak-- ternyata menyimpan kebaikan luar biasa.
Dan hal-hal/perkara seperti ini bisa Anda tangkap jika melihat ke masa lalu;
"Bagaimana bencana dan musibah yang gelap, justru menjadi cara Allah Ta'ala menerbitkan sebuah jalan cerita yang tidak pernah manusia sangka-sangka".
Dalam hal ini -- masa lalu tersebut akan memberi contoh pada kita dengan kata kunci: Mongol.
Anda pernah mendengar Mongol?
Jika Z10N1S !srāhell Laknatullahi "Alaihim adalah monster abad 21-- Maka Mongol adalah monster abad 13-14 M.
Mongol pernah datang menggilas/menghancurkan apa yang ada di hadapan mereka -- menerjang Asia dan Eropah -- berkuasa 160 tahun -- membakar 30 kota-kota besar dan ribuan kota kecil -- membunuh 20-40 juta jiwa dan menjadikannya salah satu tragedi terbesar dalam sejarah manusia.
Tetapi, Syaikh Ali Al Ghamidi menulis, "Akibat lari dari pedang Mongol-- banyak sekali orang Turki penyembah berhala yang mengungsi ke Asia Kecil. Dan kemudian bertemu para Ulama dan memeluk agama Islam."
Cara Allah Ta'ala mengantarkan Bangsa Turki kepada momentum takdirnya...
Beliau, Syaikh Ali Al Ghamidi melanjutkan, "Merekalah kemudian cikal bakal suku-suku Turki yang ikut serta mendirikan Negara Utsmaniyah kelak-- yang akan membawa Islam ke Eropah Timur, 600 tahun lamanya menjaga umat, dan membebaskan Constantinople!"
Allahu Akbar! Merinding lepas baca ini!!.
Serangan Mongol itu-- justru adalah cara Allah Azza Wa Jalla untuk menggerakkan roda-roda sejarah.
Mengantarkan Bangsa-bangsa Turki dari Stepa--padang rumput Asia Tengah menuju wilayah Muslimin-- belajar Islam -- hingga akhirnya Allah Ta'ala mempertemukan mereka dengan takdir besar berdirinya Negara Utsmaniyah yang legendaris itu.
Dan --Anda tahu? Kisah itulah yang kemudian membantuku (penulis-red) melihat Gāzā dengan kacamata berbeza.
Mereka adalah hamba-hamba Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang keteguhannya membuat dunia kini belajar Islam.
Dan bukan tidak mungkin -- sebagaimana orang Turki yang dulunya mendirikan Khilafah Utsmani -- orang-orang Eropah inilah yang jadi tulang punggung dakwah kemudian hari.
Dan-akhirnya -- semua harapan itu kita genapi dengan sebuah bingkai harapan, sambilmembaca ayat Al-Qur'an:
....."boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya." (Al-Qur'an--Surah, An Nisa 19)
Seorang aktivis Yahoodi pro--Pālësṭīne —Alon Mizrahi— menulis di detik-detik setelah penjajah menyerang kapal Global Sumud Flotilla di Tunisia dan menembakkan p3luru berpandu (rudal) ke Doha-- Qatar,
Secara keseluruhan, kita bisa melihat bahwa tindakan Z10N1S Isrāhell Laknatullahi "Alaihim semakin ekstrim dan putus asa -- serta semakin terang-terangan.
Pola ini menunjukkan bahwa mereka tahu sedang kalah dan hampir tidak memiliki dukungan/sokongan untuk 'Perang Salib Yahudi' mereka yang gila itu."
Bayangkan, yang bicara begini adalah orang Yahudi sendiri.👤
Kita juga merasa mungkin "agak gembira" bahwa mereka memb0m Qatar dan Tunisia: ...."Tindakan Z10N1S Isrāhell Laknatullahi "Alaihim seperti itu -- yang diawasi ketat oleh seluruh mekanisme keamanan dunia-- akan membantu membangkitkan perlawanan dan memberi kesempatan bagi pihak-pihak yang berfikir jernih secara politik di mana saja untuk menegaskan apa itu Z10N1Sme dan apa yang diperjuangkan Isrāhell Laknatullahi "Alaihim".
Tidak ada kompromi, dan tidak akan pernah ada perdamaian dengan siapa pun. Jangan tanya kenapa, itu tidak penting!
Z10N1S Isrāhell Laknatullahi "Alaihim sedang berada di bulan-bulan terakhirnya. Ia akan menjadi semakin tidak stabil, semakin brutal, dan semakin berbahaya bagi dunia sebelum akhirnya dijatuhkan oleh kombinasi tekanan internasional dan perlawanan Islam/Arab.
Namun, ini adalah akhir dari jalan bagi Z10N!Sme !!.
Mari kita pamerkan diri kita agar Allah Azza Wa Jalla tidak ganti kita dengan umat lain yang lebih kuat sambutannya pada seruan perjuangan.
Aku teringat pada seorang penulis masyhur, Waddhah Khanfar ketika beliau meneliti kondisi umat Islam sekarang, "Kita berada di persimpangan jalan bersejarah: antara bangkit dan sadar, atau hidup satu abad lagi dalam kehinaan.”
Generasi sebelumnya telah gagal kerana lupa. Kita, jangan !!.
Hari ini (9 Sepet 2025) Isrāhell Laknatullahi "Alaihim membombardir:
Gāzā -- Pālësṭīne (meratakan menara-menara kediaman dan membunuh puluhan orang)
Syria ( Kota-kota Homs, Latakia, Palmyra) Lebanon (Hermel, Bekaa)
Tunisia---Itu berarti empat negara dalam 24 jam.
Tetapi tentu saja dunia hipokrit: Isrāhell Laknatullahi "Alaihim-lah yang disebut sebagai mangsa.
📌 Catatan Editor: Artikel ini di adaptasi dan dengan izin di publish untuk website ini--dari gensaberilmu.com• Media Berteraskan Islam untuk Dakwah Sejarah Islamiyah dan Ke-Pālësṭīnean• "Learn History, Repeat Victory"• [HSZ] ✨🌵
👉 CTA (Call To Action):
💬 Bagaimana menurut Anda, apakah artikel ini bagus dan bermanfaat? Sampaikan pandangan Anda di kolom komentar dan jangan lupa bagikan/share artikel ini agar semakin banyak orang peduli dengan Sejarah Islamiyah dan kisah-kisah para Nabi-Nabi عَلَيْهِ السَلاَمُ Radhiallahu 'Anhum 🤲🤲 InsyaAllah 😘 Aamiin Ya Rabbal 'Alamin🤲🤲🤲
Editor: Helmy El-Syamza
Follow me at;⭐
facebook.com/helmyzainuddin
CAKRAWALA NEWS:
https://t.me/cakranews
www.tiktok.com/@romymantovani
twitter.com/romymantovani
TAGS : Kisah Rasulullah Jazirah Arab Makkah Al-Mukarramah Featured, Islamic History
No comments
Post a Comment