KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [158]

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [158]">
the illustration of Sayidina Umar Al-Khattab Radhiallahu 'Anhu turning his back

KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [158]

KISAH RASULULLAH ﷺ صل الله عليه و سلم

  • Bagian-158 

  • السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ  وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

       اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد

     Saat nazak mendatangi Rasulullah صلى الله عليه وسلم ﷺ

      FORTUNA MEDIA --  Saat nazak- sakaratul maut-mendatangi Rasulullah صلى الله عليه وسلمﷺ,  Siti Aisyah Radhiallahu 'Anha membiarkan Rasulullah صلى الله عليه وسلم ﷺ  bersandar di dadanya.
Hal ini beliau ceritakan olehnya:

   "Sebenarnya di antara nikmat anugerah Allah Ta'ala kepadaku pada saat  Rasulullah صلى الله عليه وسلم wafat di rumahku. Di hari giliranku, di antara dada dan leherku, dan menautkan antara liurku dan liur Rasulullah صلى الله عليه وسلم  Ketika Rasulullah صلى الله عليه وسلم  wafat.

    Sebelum itu Abdul Rahman bin Abu Bakar telah masuk ke kamar dengan memegang kayu suginya, dan aku membiarkan Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersandar,  kulihat Rasulullah ﷺ memperhatikan ke arahnya. Aku sadar bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم  ﷺ  suka akan siwak (sugi) tersebut.

    Maka aku bertanya: "Mahukah aku ambil untukmu Rasulullah صلى الله عليه وسلم? " Rasulullah ﷺ pun mengangguk.  Kemudian aku berikan siwak kepada Rasulullah, tetapi siwaknya agak keras dan aku berkata: "Biarkan aku melunakkannya?"

  Rasulullah صلى الله عليه وسلم menganguk, kemudian aku pun melembutkannya, kemudian Rasulullah ﷺ pun bersugi dengannya".

     Dalam satu riwayat lain diriwayatkan, 

   Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersugi dengan sepuas-puasnya. Pada waktu itu ada sebuah bejana berisi air di depan Rasulullah صلى الله عليه وسلمRasulullah صلى الله عليه وسلم  memasukkan tangannya kemudian menyapukan air ke mukanya sambil berkata: "Sebenarnya kematian ini ada sakaratnya" -- Al-Hadits.

    Tidak berapa lama setelah Rasulullah صلى الله عليه وسلم  selesai menyugi giginya,  Rasulullah صلى الله عليه وسلم pun mengangkat tangannya dan jarinya menunjuk ke langit diikuti dengan renungan mata yang sayu, disusuli dengan gerakan bibirnya. Siti Aisyah Radhiallahu 'Anha mendengar ungkapan terakhir yang dilafazkan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم  seperti berikut:

     "Bersama-sama dengan mereka yang telah Engkau kurniai dan golongan para Nabi, Siddiqin, Syuhada' dan Salihin, Ya Allah Ya Tuhanku ampunilah aku dan kasihanilah aku, letakkanlah aku dengan Kekasih yang Tertinggi, Ya Allah Ya Tuhanku Kekasih yang Tertinggi."

    Rasulullah صلى الله عليه وسلم  mengulangi lafaz yang terakhir sebanyak tiga kali dan tangan Rasulullah صلى الله عليه وسلم pun layu turun ke bawah. Maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم pun kemudian bersama Kekasih Yang Tertinggi. Inna lillaahi Wa Innaa Ilaihi Raaji'uun.😭

     "Sesungguhnya kita adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kita kembali".  [Al-Qur'an, surah- Al-Baqarah 156]

   Peristiwa wafatnya Rasulullah صلى الله عليه وسلم  ini terjadi pada saat pagi matahari sudah mulai naik. Pada hari Isnin dua belas (12) Rabiul Awwal tahun kesebelas (11) Hijriah di waktu usia Rasulullah genap enam puluh tiga (63) tahun lebih empat (4) hari.

    Kepiluan Menyelubungi Para Sahabat Radhiallahu 'Anhum

     Kini berita wafatnya Rasulullah صلى الله عليه وسلم  yang memilukan itu tersebar luas. Suasana muram menyelubungi tanah Madinah, kata Anas Radhiallahu 'Anhu:

   "Tidak pernah aku melihat satu hari lebih ceria dan bercahaya dari hari kedatangan Rasulullah صلى الله عليه وسلم  ke Madinah dan tidak pernah pula aku lihat satu hari yang lebih buruk dan muram dari hari wafat Rasulullah صلى الله عليه وسلم"

   Setelah wafatnya  Rasulullah صلى الله عليه وسلم  puteri Rasulullah, Siti Fatimah هنع ﷲ يضر  telah mengucapkan suatu ungkapan: "Duhai Ayahku, engkau menyahut seruan Tuhanmu. Duhai Ayahku, Syurga Firdaus akhirmu. Duhai Ayahku, kepada Jibril jua kami bertakziah mengenai kewafatanmu"

      Sikap Sayidina Umar Al-Khattab Radhiallahu 'Anhu.

   Di hari itu 
Sayidina Umar Al-Khattab Radhiallahu 'Anhu telah berdiri di depan khalayak dan menurut riwayat menceritakan bahwa dia telah mengigau dengan berkata:

    "Sebenarnya ada beberapa orang munafiqin telah menyebut  bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم  telah wafat. Sesungguhnya Rasulullah صلى الله عليه وسلم  tidak wafat, cuma dia pergi menemui Tuhannya seperti Musa bin Amran pergi menemui Tuhannya, Musa menghilang diri untuk selama empat puluh malam, kemudian Musa pulang kembali setelah orang berkata, Ya Musa telah mati. Demi Allah, Rasulullah صلى الله عليه وسلم  ﷺ  pasti akan pulang kembali. Siapa pun yang menyangka bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم  ﷺ telah wafat mesti dipotong tangan dan kaki-kaki mereka.

      Pendirian Sayidina Abu Bakar As-Siddiq Radhiallahu 'Anhu.

    Sayidina Abu Bakar As-Siddiq Radhiallahu 'Anhu menyambuk kudanya, berlari dari rumahnya di Sanh. Sesampainya di perkarangan Masjid beliau kemudian masuk ke dalam Masjid. Tanpa bicara sepatah kata pun dengan orang banyak, beliau memasuki kamar Siti Aisyah Radhiallahu 'Anha menuju ke tempat Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang sedang berbaring ditutup dengan kain. Beliau membuka tutup muka Rasulullah صلى الله عليه وسلم ﷺ,  kemudian memeluk dan mencium muka Rasulullah صلى الله عليه وسلم  sambil menangis dan berkata:

     "Demi dikaulah Ibu Ayahku, Allah tidak akan mengenakan kau dua kematian, adapun kematian yang telah ditentukan kepada mu ini sudah kau hadapinya".

     Setelah itu Abu Bakar AsSiddiq dan Umar Ibn Al-Khattab keluar menemui orang banyak.  Abu Bakar AsSiddiq berkata:

    "Wahai Umar silakan duduk" Namun Umar enggan untuk duduk. Orang banyak pun mengerumuni Abu Bakar dan membiarkan Umar di situ. Abu Bakar berkata kepada semua yang hadir:

       "Setelah mengucap tahmid dan syukur maka ingin aku sampaikan di sini, siapa pun di antara kamu yang menyembah Muhammad sesungguhnya Muhammad telah wafat dan siapa pun yang menyembah Allah maka sesungguhnya Allah itu hidup dan tidak akan mati ".

      Kemudian beliau membaca ayat Allah Subhanahu Wa Ta'ala:

    "Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang Rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang Rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh, kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang. Maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.

    (Al-Qur'an, Surah-Ali 'Imran 3:144) 

    Kata Ibn Abas: "Demi Allah, pada waktu itu manusia banyak yang tidak mengetahui bahwa Allah telah menurunkan ayat ini kecuali setelah Abu Bakar membacanya, dengan itu orang banyak pun menerima dan membacanya".

      Kata Ibn Musaiyab: Umar Ibn Al-Khattab telah menyebut:

    "Demi Allah, setelah aku mendengar apa yang disampaikan oleh Abu Bakar, kakiku merasa tidak berdaya lagi untuk berdiri, kemudian aku terkulai ke tanah, kerana apa yang disampaikan oleh Abu Bakar itu, telah memastikan bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم  wafat".  [HSZ] 

Shallu 'alan Nabi...

💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah 'Azza Wa Jalla.

آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك

Untuk Anda yang belum baca siri ini yang sebelumnya,

Anda boleh baca disini ; The Story of The Prophet Muhammad SAW

Editor ; Helmy Network

Ilustrasi Image, Doc ; Helmy Network


No comments