KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [154]
KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [154]
KISAH RASULULLAH ﷺ صل الله عليه و سلم
- Bagian-154
- السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد
Khotbah Rasulullah صلى الله عليه وسلم
FORTUNA MEDIA -- Sampai di Arafah di kawasan Namirah, Rasulullah صلى الله عليه وسلم melihat sebuah kemah yang sudah didirikan untuk beliau. Rasulullah صلى الله عليه وسلم pun singgah sampai matahari terbenam di ufuk barat.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم minta agar unta Quswa' dibawa ke tempatnya, dari situ Rasulullah صلى الله عليه وسلم pun bergerak menuju ke Batan Wadi. Di sana sudah banyak orang berkumpul kurang lebih seratus ribu empat puluh empat orang.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم berdiri di depan mereka, kemudian menyampaikan khotbahnya:
"Wahai umatku sekalian, dengarlah kata-kataku ini, sebenarnya aku tidak tahu apakah aku masih bisa menemui kalian setelah tahun ini. Sesungguhnya darahmu dan hartamu adalah haram seperti haramnya hari ini, bulan ini, dan tanah ini".
"Ketahuilah bahwa semua urusan jahiliah sudah tertanam di bawah kakiku ini, darah-darah jahiliah telah tertanam. Darah jahiliah yang pertama kali aku hapuskan adalah darah Ibn Rabiah bin Harith, kejadiannya dia ini dibvnuh, ketika sedang mengambil susuan dari ibu susuannya Bani Saad. Riba jahiliah juga sudah dihapuskan, dan riba pertama yang aku hapuskan adalah riba Abbas bin Abdul Mutalib, bahkan semuanya telah dihapuskan sama sekali".
"Bertaqwalah kamu kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala demi untuk melaksanakan hak kaum wanita, kerana kamu telah mengambil mereka sebagai Isteri dalam bentuk amanah Allah Subhanahu Wa Ta'ala, kamu halal jima' dengan mereka dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dan kaum wanita juga berkewajiban menjaga agar tidak ada seorang pun masuk ke kamarmu. Sekiranya mereka berbuat demikian maka pukullah mereka dengan pukulan yang tidak parah, kepada mereka, kamu berkewajiban memberi rezeki dan pakaian dengan baik. Sesungguhnya telah aku tinggalkan kepadamu agar kamu tidak sesat setelah ini, berpeganglah kamu dengannya, yaitu kitab Allah Subhanahu Wa Ta'ala".
"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada Nabi setelah aku, dan tidak ada umat lain selain kamu, ingatlah agar kamu menyembah Tuhanmu, tunaikanlah fardhu sholat lima waktu, berpuasalah kamu di bulan Ramadhan, tunaikan zakat hartamu dengan ikhlas, tunaikan haji ke Baitullah, dan taatilah pemerintahmu niscaya kamu masuk ke dalam syurga Rabb-mu".
"Besok kamu semua akan ditanya mengenai diriku, apa yang akan kamu katakan?"
Maka kata mereka semua: "Kami menyaksikan bahwa engkau telah menyampaikan, menunaikan dan menasihati kami".
Dengan mengangkat jari telunjuknya ke arah langit kemudian Rasulullah صلى الله عليه وسلم berkata lagi:
"Ya Allah Ya Tuhanku, saksikanlah." (sebanyak tiga kali).
Adapun orang yang berteriak (sebagaimana pengeras suara) meneruskan ucapan Rasulullah صلى الله عليه وسلم kepada orang banyak di padang Arafah adalah Rabi'ah bin Umaiyah bin Khalaf.
Setelah Rasulullah صلى الله عليه وسلم selesai menyampaikan khotbah, turunlah firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging b4b1, (daging haiwan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-redhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa kerana kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
[Al-Qur'an, surah Al-Ma'idah/ 5:3]
Ketika Umar bin Khattab Radhiallahu 'Anhu mendengar firman Allah Ta'ala itu beliau kemudian menangis dan ketika ditanya, mengapa beliau menangis?
Jawab beliau: "Kerana setelah kesempurnaan akan menyusul pula kekurangan".
Setelah khotbah Rasulullah صلى الله عليه وسلم itu Bilal pun melantunkan azan dan iqamah untuk sholat zuhur. Kemudian dia iqamah pula untuk sholat Ashar tanpa melakukan sholat lain di antara kedua-duanya.
Sesudah itu Rasulullah صلى الله عليه وسلم menaiki untanya dan bergerak hingga sampai ke suatu tempat perhentian dengan membiarkan perut untanya Quswa' menyentuh bongkahan batu di situ, sedang barisan pejalan-pejalan kaki berjalan tidak melebihi sejauh pandangan ke depan. Di situ Rasulullah صلى الله عليه وسلم menghadap ke arah qiblat,
Rasulullah صلى الله عليه وسلم kemudian berdiri sampai matahari terbenam di ufuk langit sebelah barat dan cahaya kuning berangsur-angsur hilang. Usamah pun mengendalikan unta Rasulullah صلى الله عليه وسلم sampai ke Muzdalifah, di sana Rasulullah صلى الله عليه وسلم menunaikan sholat Maghrib dan sholat Isya' dengan satu azan dan dua iqamah tanpa membaca apa-apa, tasbih sekali pun di antara kedua sholat itu.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم beristirahat, dan tidur hingga Subuh. Rasulullah صلى الله عليه وسلم pun menunaikan sholat Subuh, kemudian Rasulullah صلى الله عليه وسلم menaiki unta Quswa' dan berjalan sampai ke kawasan Haram (masyh'ar Haram), muka Rasulullah صلى الله عليه وسلم menghadap ke arah kiblat sambil berdoa, bertakbir, bertahlil dan bertahmid. Rasulullah صلى الله عليه وسلم berdiri di situ sampai waktu pagi.
Kemudian Rasulullah صلى الله عليه وسلم bergerak lagi dari Muzdalifah ke Mina sebelum matahari naik. Di sini Fadhil bin Abbas mengikuti dari belakang unta Rasulullah صلى الله عليه وسلم sampai ke Batan Mahsar, dengan melalui jalan tengah yang menuju ke Jumrah Kubra.
Sampai di sana ada sebuah pohon yang dikenal dengan nama Jumrah Aqabah. Kemudian Rasulullah صلى الله عليه وسلم melontar tujuh batu sambil bertakbir di setiap lontarannya dari Batan Wadi.
Setelah itu Rasulullah صلى الله عليه وسلم menuju ke tempat pemotongan haiwan. Sebanyak enam puluh tiga (63) ekor unta Rasulullah صلى الله عليه وسلم ﷺ berqurban, kemudian diserahkannya kepada Sayidina Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhah tiga puluh tujuh (37) ekor unta untuk dipotong dan membagikannya, jadi jumlah semuanya ada sebanyak seratus ekor unta.
Setelah selesai penyembelihan Rasulullah صلى الله عليه وسلم menyuruh agar mengambil sebagian daging dari setiap sembelihan dan dimasaknya. Setelah masak Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan Sayidina Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhah pun memakan sedikit dari masakan daging itu dan mencicipi kuahnya.
Kemudian Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengendarai untanya dan bergerak sampai ke Ka’bah, di sana Rasulullah صلى الله عليه وسلم sholat zuhur, setelah itu mengunjungi orang-orang Bani Abdul Muttalib yang menjaga air zam-zam dan memberi minum kepada para pengunjung.
Melihat situasi itu Rasulullah صلى الله عليه وسلم berkata:
"Ayo! Rebut Bani Abdul Muttalib, kalau tidak mengganggu orang banyak, pasti aku ikut serta merebutnya bersama-sama dengan kamu, hadirin pun mengulurkan air kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan Rasulullah صلى الله عليه وسلم pun meminumnya dengan senang hati. [HSZ]
Shallu 'alan Nabi...
💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah 'Azza Wa Jalla.
آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك
Untuk Anda yang belum baca siri ini yang sebelumnya,
Anda boleh baca disini ; The Story of The Prophet Muhammad SAW
Editor ; Helmy Network
Ilustrasi Image, Doc ; Helmy Network
No comments
Post a Comment