PUISI, SENJA NAN GETIR
PUISI, SENJA NAN GETIR
Bergegar senja dalam kabus fana
menggema pekik tanpa arah nyata
langkah tergesa sebelum terjerat
Dengkur nafasmu jadi saksi bisu
di persimpangan waktu nan pilu
serpihan pekat menghujam hati
Cuan -- drama -- dan megalomania
di mana ujung bahagia dan luka?
mungkin kau lupa -- mungkin amnesia
namun darah dan air mata tetap bercerita.
Putarlah waktu -- jika itu bisa
bagaimana kusulam cinta yang sirna?
senyum satire tak beralamat
langit meratap -- doa tersemat.

Selasa, 24 Jumadil Awal 1446 H




No comments
Post a Comment