Cerpen - 'Kilauan Kerlipan Bintang'
Cerpen - 'Kilauan Kerlipan Bintang'
Kilauan Kerlipan Bintang - Part-1- Sinopsis; Cerpen - Cerita pendek ini adalah hanya cerita fiction - rekaan semata, sebagai selingan hiburan pembaca blog ini. Inspirasi dan khayalan sang penulis, Romy Mantovani yang di adaptasi dari kisah sebenar yang berlaku dalam perjalanan hidup sang penulis, sekitar lebih kurang 20 tahun dahulu.
- So, nama yang digunakan serta watak, lokasi kisah ini tidak ada kaitan sama ada dengan orang yang hidup ataupun telah wafat.
- Kisah cerpen ini dilakonkan dengan watak lelaki dengan nama Ranga-(dibaca dengan Rangga) Dan perempuannya dengan nama Puteri Dhira.
- Mohon koreksi juga tentang cerpen ini. Bagaimana menurut Anda?Selamat membaca, Semoga terhibur. Thank's.
FORTUNA MEDIA -- Hari itu, langit dihiasi oleh gemerlap bintang-bintang yang bersinar terang di atas kota kecil itu. Di sela-sela pepohonan rindang, terdapat sebuah taman yang menjadi saksi bisu dari kisah cinta dua remaja, Ranga dan Puteri Dhira.
Ranga, seorang pemuda yang tampan dengan senyum yang mampu meluluh-lantakkan hati siapapun yang melihatnya. Sedangkan Puteri Dhira, seorang gadis yang ceria dengan mata yang memancarkan keceriaan tiada tara.
Mereka bertemu di taman itu setiap malam, berbagi tawa, cerita, dan mimpi. Di bawah cahaya rembulan yang memancar, Ranga dan Puteri Dhira saling berbagi segala rahasia, termasuk perasaan cinta yang tumbuh di dalam hati mereka.
Namun, seperti halnya bintang yang bersinar di langit malam, cinta mereka juga tidak lepas dari cobaan. Ibu-Bapa Puteri Dhira menentang hubungan mereka kerana perbedaan status sosial. Ranga berasal dari keluarga yang mampu. Sementara Puteri Dhira dari keluarga sederhana yang hidupnya serba kekurangan.
Kilauan Kerlipan Bintang- Part-2
Hari-hari berlalu, Ranga dan Puteri Dhira semakin erat menjalin hubungan. Mereka menjadi inspirasi bagi banyak orang di sekitar mereka, menunjukkan bahwa cinta sejati tidak mengenal batasan.
Namun, seperti yang sering terjadi dalam kehidupan, ujian datang tanpa diduga. Puteri Dhira jatuh sakit secara tiba-tiba, dan kondisinya semakin memburuk setiap harinya. Ranga, yang tidak bisa berbuat banyak selain menemani dan mendukung Puteri Dhira, merasa putus asa.
Saat malam datang, Ranga duduk di samping tempat tidur Puteri Dhira di hospital, menatap langit yang gelap. Kilauan kerlipan bintang di atasnya terasa seperti mengingatkannya pada semua kenangan manis bersama Puteri Dhira di taman.
"Tidak mungkin aku kehilangan dia," bisik Ranga, air mata berlinang di pipinya.
Puteri Dhira, yang mendengar kata-kata Ranga, menggenggam tangannya erat. "Jangan khawatir, Ranga. Kita telah melewati begitu banyak bersama, dan kita akan melewati ini juga," ucap Puteri Dhira dengan suara yang lemah.
Waktu terus berlalu, dan meskipun Puteri Dhira semakin lemah, cinta mereka semakin kuat. Ranga menjaga Puteri Dhira dengan penuh kasih sayang, tidak pernah meninggalkannya sendiri. Mereka terus bertahan, memperjuangkan cinta mereka sebagaimana mereka perjuangkan mimpi-mimpi mereka.
Pada suatu malam yang sunyi, di bawah kilauan bintang yang bersinar redup, Puteri Dhira mengambil nafas terakhirnya di pelukan Ranga. Namun, cinta mereka tidak pernah mati. Meskipun Puteri Dhira telah pergi, Ranga tahu bahwa kilauan kerlipan bintang yang bersinar di atasnya adalah pengingat bahwa cinta mereka abadi.
Ranga melanjutkan hidupnya, membawa cinta Puteri Dhira dalam hatinya setiap langkahnya. Dan di bawah kilauan kerlipan bintang yang terang, Ranga tahu bahwa Puteri Dhira selalu ada di sana, mengawasinya dari tempat yang lebih baik.
Dari kisah cinta mereka, kita belajar bahwa cinta sejati tidak mengenal batas waktu atau ruang. Dan meskipun Puteri Dhira telah pergi, kilauan kerlipan bintang di langit malam akan selalu mengingatkan kita pada keabadian cinta mereka yang indah.
Meskipun demikian, Ranga dan Puteri Dhira bertekad untuk melawan segala rintangan demi cinta mereka. Mereka menyusun rencana agar Ibu-Bapa Puteri Dhira bisa melihat bahwa cinta mereka sungguh tulus dan murni.
Dengan tekad yang kuat dan bantuan dari sahabat-sahabat mereka, akhirnya orIbu-Bapa Puteri Dhira luluh dan menerima hubungan mereka. Taman di bawah kilauan kerlipan bintang pun menjadi saksi bisu dari perjuangan cinta mereka yang indah.
Setiap malam, Ranga dan Puteri Dhira masih bertemu di taman itu. Namun kali ini, bukan lagi untuk berbagi rahasia dan mimpi, melainkan untuk merencanakan masa depan mereka bersama. Di bawah langit yang sama, di bawah kilauan kerlipan bintang yang sama, mereka berjanji untuk saling mencintai dan mendukung satu sama lain selamanya.
Dari cerita cinta mereka, kita belajar bahwa cinta sejati mampu mengalahkan segala rintangan, bahkan yang paling sulit sekalipun.Dan di bawah kilauan kerlipan bintang, cinta mereka akan terus bersinar, memancarkan kebahagiaan dan keindahan kepada mereka dan dunia di sekitar mereka.
Kilauan Kerlipan Bintang - Part-3
Hari-hari berlalu tanpa Puteri Dhira, Ranga merasa hampa. Taman di mana mereka dulu sering bertemu kini terasa sunyi. Namun, satu hal yang tetap tidak berubah: 'kilauan kerlipan bintang yang bersinar di langit malam, mengingatkannya pada cinta mereka yang abadi'.
Ranga memutuskan untuk mengabdikan hidupnya untuk memperjuangkan mimpi-mimpi mereka bersama. Dia mulai bekerja keras, mengejar cita-cita yang pernah mereka impikan bersama. Tiap malam, sebelum tidur, Ranga akan mengangkat pandangannya ke langit, menyapa bintang-bintang, seperti menyapa Puteri Dhira.
Tak lama kemudian, Ranga berhasil mencapai banyak kesuksesan. Namun, di balik semua itu, ada kesedihan yang tak terungkap. Meskipun hidupnya kini dipenuhi dengan prestasi dan keberhasilan, Ranga tetap merasa ada yang kurang tanpa Puteri Dhira di sampingnya.
Suatu malam, ketika langit cerah dan bintang-bintang bersinar terang, Ranga kembali ke taman di mana mereka dulu sering berbagi cerita dan canda tawa. Di sana, di bawah pepohonan yang teduh, dia duduk sendirian, membiarkan kenangan tentang Puteri Dhira mengalir memenuhi fikirannya.
"Tidak ada yang bisa menggantikanmu, Puteri Dhira," bisik Ranga perlahan, tatapan matanya terpaku pada langit yang terang benderang.
Namun, di tengah keheningan malam, Ranga mendengar suara lembut yang membuatnya terkejut. "Aku selalu bersamamu, Ranga," suara itu terdengar akrab bagaikan melodi yang menenangkan.
Ranga menoleh ke sekeliling, mencoba mencari sumber suara itu. Namun, dia tidak melihat siapa-siapa di sekitarnya. Hanya bintang-bintang yang bersinar di langit malam.
"Terima kasih, Puteri Dhira," ucap Ranga dengan suara penuh haru, Ranga tahu bahwa meskipun Puteri Dhira telah pergi, cintanya masih hadir di setiap kilauan kerlipan bintang yang bersinar di langit malam.
Dari kisah cinta mereka, kita belajar bahwa meskipun kehilangan seseorang yang kita cintai sangatlah menyakitkan. Namun cinta sejati akan selalu abadi di dalam hati kita, dan kilauan kerlipan bintang akan selalu mengingatkan kita akan keindahan cinta yang pernah kita miliki. [HZ/CG]
To be Continued..
Disclaimer,
Cerpen ini karya penulis (romymantovani) Jika ada penulis/blogger mahu menulis ulang atau mencetak/membukukan dipersilahkan ! Asalkan tidak merobah bait - kalimat cerpen dan menyertakan nama penulis dan website ini fortuna media
No comments
Post a Comment