KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [123]


<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [123]">

KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [123]

  • KISAH RASULULLAH ﷺ صل الله عليه و سلم
  • Bagian-123

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ  وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد

Kelompok Abu Bashir

     FORTUNA MEDIA -- Tidak lama kemudian datanglah Abu Bashir dengan membawa pedang terhunus. Abu Bashir tahu bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم sangat teguh memegang perjanjian. Jika saat itu ia menetap di Madinah, Rasulullah صلى الله عليه وسلم  pasti akan memulangkannya kembali. 

     Maka Abu Bashirpun berkata, "Rasulullah, jaminan Tuan sudah terpenuhi dan Allah sudah melaksanakannya buat tuan. Tuan menyerahkan saya ke tangan mereka dan dengan agama saya ini saya tetap bertahan supaya saya jangan dianiaya atau dipermainkan kerana keyakinan agama saya ini."

    Setelah berkata begitu Abu Bashir pergi meninggalkan Madinah. Rasulullah صلى الله عليه وسلم tahu maksud Abu Bashir. 

    Beliau pun memandang kagum orang itu kerana keberaniannya. Dalam hati Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengharapkan Abu Bashir mempunyai anak buah. 

    Sesuai dugaan Rasulullah صلى الله عليه وسلم Abu Basir tidak kembali ke Makkah ia pergi ke Daerah Al-Ish. Tempat itu adalah jalur perdagangan Bani Quraisy menuju Negeri Syam, tepat di tepi laut. Kepergian Abu Bashir ke Daerah ini didengar oleh kaum Muslimin yang tinggal di Makkah. Mereka juga mendengar betapa kagumnya Rasulullah صلى الله عليه وسلم pada keberanian Abu Bashir. 

    Maka diam-diam 70 Muslim yang selama ini hidup tertindas di Makkah pergi menyusul Abu Bashir. Abu Jandal tentu saja berada di antara mereka itu.

    Ketika mereka tiba, kaum Muslimin yang tertindas itu mengangkat Abu Bashir sebagai pemimpin. Mulai sejak itulah mereka menyerang setiap kafilah dagang Bani Quraisy yang lewat. 

     Ini berbahaya! Sangat berbahaya! gerutu seorang pemimpin Bani Quraisy, "Kita tidak bisa menyalahkan Muhammad kerana para pengikutnya itu tidak lari ke Madinah! Mahu tidak mahu kita harus meminta Muhammad menampung mereka ke Madinah agar jalur dagang kita aman!" 

     "Tapi itu tidak sesuai dengan perjanjian Hudaibiyah," jawab yang lain. 

    "Kita terpaksa mengalah, tidak ada jalan lain, bukan!" 

     Akhirnya orang Bani Quraisy meminta Rasulullah صلى الله عليه وسلم menerima Abu Bashir dan pasukannya. Mereka sadar bahwa orang yang imannya sangat kuat lebih berbahaya daripada membebaskannya. 

     Dengan demikian, gugurlah salah satu isi perjanjian yang mengatakan bahwa Kaum Muslimin yang melarikan diri dari Bani Quraisy harus dikembalikan. 

    Kini setiap Kaum Muslimin Makkah bisa bergabung setiap saat dengan Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan para Sahabatnya di Madinah. Ini adalah salah satu tanda kemenangan Kaum Muslimin. 

      Istri-istri Rasulullah صلى الله عليه وسلم

    Kedudukan yang telah Rasulullah صلى الله عليه وسلم berikan kepada para Istrinya belum pernah didapati oleh wanita-wanita Arab sebelum mereka. Rasulullah صلى الله عليه وسلم sangat lembut, selalu tersenyum, dan penuh kasih sayang kepada para Isterinya. 

     "Lelaki terbaik di antara kamu adalah yang berlaku paling baik kepada Isterinya," demikian Sabda beliau. 

     Maka wajar saja, Isteri-Isteri Rasulullah صلى الله عليه وسلم menjadi sedikit manja. Mereka begitu mencintai Rasulullah صلى الله عليه وسلم sehingga saling berebut perhatian Beliau. Aisyah sangat cemburu jika Rasulullah صلى الله عليه وسلم sedang memberi perhatian kepada Hafshah, demikian pula sebaliknya. Bahkan Aisyah sampai cemburu kepada Almarhumah  Khadijah. Hal seperti itu tentu mengganggu ketentraman hati Rasulullah صلى الله عليه وسلم .

     Tidak cukup sampai di situ, para Ibu, Kaum Muslimin itu pun mengeluh kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم tentang keserderhanaan hidup mereka. Dengan mata berkaca-kaca, beberapa Istri Rasulullah صلى الله عليه وسلم pernah memohon agar Rasulullah صلى الله عليه وسلم juga memperhatikan pakaian mereka yang sederhana. 

     Para ibu kaum Muslimin itu tahu bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم adalah pemimpin negara yang cukup besar saat itu. Dengan mudah, Rasulullah صلى الله عليه وسلم akan dapat memberikan mereka pakaian dari sutra, kain katun Negeri Mesir, dan baju halus dari Negeri Yaman. Bahkan, Rasulullah صلى الله عليه وسلم juga bisa saja memberikan setiap Isterinya perhiasan dari emas. Jadi, mengapa mereka harus hidup sederhana. 

     Dengan cara halus, Rasululllah صلى الله عليه وسلم berusaha menyadarkan para Isteri beliau. Sebagai Isteri Rasulullah صلى الله عليه وسلم , mereka tidak sama dengan wanita-wanita lain. Mereka memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki wanita lain, yaitu bersuamikan Rasulullah صلى الله عليه وسلم . Mereka harus menjadi wanita penyabar dan patuh kepada Suami sehingga pantas diteladani oleh Isteri-Isteri Sahabat. Namun, Isteri-Isteri beliau secara halus tetap menuntut agar Rasulullah صلى الله عليه وسلم memberi wang belanja yang lebih layak. 

     Kerana sudah tidak ada jalan lain. Rasulullah صلى الله عليه وسلم pun memutuskan hidup terpisah dari Isteri-Isterinya. Masalah yang harus dihadapi masih segunung, termasuk ancaman Kaum Yahudi dari Khaibar. Para Isteri yang harusnya menentramkan malah mengeruhkan batin Rasulullah صلى الله عليه وسلم .

     Mengetahui hal tersebut, Abu Bakar Radhiallahu 'Anhu datang dan memarahi Siti Aisyah Radhiallahu 'Anha. Umar bin Khatab Radhiallahu 'Anha juga memarahi putrinya Hafshah. 

    Akhirnya para Isteri Rasulullah صلى الله عليه وسلم itu menyadari kelalaian mereka. Sambil menangis, mereka memohon ampun pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan mereka. Rasululllah صلى الله عليه وسلم memaafkan mereka dan kembali hidup tenteram seperti semula. [HSZ] 

Shallu 'alan Nabi...

💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah 'Azza Wa Jalla.

آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك

Untuk Anda yang belum baca siri ini yang sebelumnya,

Anda boleh baca disini ; The Story of The Prophet Muhammad SAW

Editor ; Helmy Network
Ilustrasi Image, Doc, Helmy Network

    VIDEO:


No comments