KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [124]

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [124]">

KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [124]

  • KISAH RASULULLAH ﷺ صل الله عليه و سلم
  • Bagian-124

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ  وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد

Seruan Rasulullah صلى الله عليه وسلم agar Bekerja

      FORTUNA MEDIA -- Di Madinah masih ada orang-orang Muslim yang hidup tanpa rumah dan tanpa pekerjaan. Mereka ini tinggal di Masjid dan hidup tenang dari harta zakat yang diberikan oleh orang lain. Setiap hari yang mereka lakukan adalah berzikir dan sholat di Masjid.

      Sebagian masyarakat sangat menghormati orang-orang yang tiada henti-hentinya berzikir, sholat, dan berdoa itu. Rasulullah ﷺصلى الله عليه وسلم menemukan salah seorang di antara mereka yang benar-benar mengkhususkan dirinya untuk beribadah. Orang itu terlihat begitu kurus kerana sholat setiap siang dan malam hari.

     Rasulullah ﷺصلى الله عليه وسلم juga melihat kekaguman orang-orang kepada lelaki tadi. Dahi Rasulullah ﷺصلى الله عليه وسلم sedikit berkerut sehingga beliau bertanya kepada orang-orang, "Siapa yang memberi dia makan?"

    "Saudaranya ya Rasulullah." jawab seseorang.

    "Saudaranya itu jauh lebih ahli ibadah daripada dia," demikian Sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم

     Setelah itu Rasulullah صلى الله عليه وسلم  pun menghimbau semua orang yang hidup menganggur agar mahu bekerja. Jika kita masih mempunyai kaki dan tangan, tidak ada alasan untuk tidak bekerja. Yang terbaik bagi seseorang adalah makan dari hasil pekerjaannya sendiri.

     Rasulullah صلى الله عليه وسلم menceritakan kisah Nabi Daud 'Alaihis Salam. Walaupun dia seorang Raja yang berkuasa dia tetap makan dari hasil pekerjaannya sendiri.

     Maka tersentaklah orang-orang, ternyata ibadah itu mempunyai arti sangat luas. Bekerja untuk menafkahi keluarga termasuk ibadah besar jika diniatkan dengan ikhlas kerana Allah Ta'ala semata.

    Sejak itu kaum Muslimin pun bekerja dengan giat. Apa pun yang halal mereka kerjakan, apalagi banyak ladang-ladang gembala dan sumur-sumur peninggalan orang Yahudi yang kini menjadi milik kaum Muslimin.

    Bekerja sebagai gembala, pencari kayu bakar dan pembuat tembikar jauh lebih baik daripada orang yang terus berdiam diri di Masjid hanya untuk berzikir.

     Rasulullah صلى الله عليه وسلم adalah teladan kesungguhan yang sempurna. Apabila beliau telah memusatkan perhatiannya pada ibadah, maka dipusatkan lah perhatiannya sepenuhnya. Dan apabila melaksanakan suatu pekerjaan lain maka takkan beliau sudahi pekerjaan itu sebelum benar-benar selesai.

     Larangan Minum Khamr (Arak)

Setelah itu muadzin Rasulullah صلى الله عليه وسلم berseru, "Setelah azan, orang mabuk jangan ikut sholat!"

     Maka banyaklah kaum Muslimin yang mulai mengurangi minum khamr sedapat mungkin. Namun Umar kembali berkata lagi, "Ya Allah jelaskanlah kepada kami hukum khamr itu. Jelaskanlah dengan tegas Ya Allah. Hal ini menyesatkan fikiran dan harta."  

      Umar berkata begitu kerana pernah ada sekelompok Muslimin Anshar dan Muhajirin yang berkelahi sambil mabuk. Khamr betul-betul membuat mereka saling menarik janggut dan memukul kepala orang lain.

      Akhirnya turun ayat yang melarang khamr dengan tegas,

     "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan."

Al-Qur'an, Surah Al-Ma'idah (5:90)

      "Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu dengan jalan (meminum) khamar dan berjudi, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan dari sholat; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)."

 Al-Qur'an, Surah Al-Ma'idah (5:91)

     Begitu ayat ini turun para Sahabat langsung menghentikan kebiasaan minum khamr.

     "Semua umatku selamat kecuali orang-orang yang berbuat maksiat secara terang-terangan" (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)

     Termasuk orang-orang yang berbuat maksiat secara terang-terangan adalah orang yang dengan bangga menceritakan perbuatan hinanya agar mendapat pujian serta kekaguman dari teman-temannya.

      Kerajaan Romawi [Rom] dan Persia [Parsi]

     Saat Rasulullah صلى الله عليه وسلم hidup, ada dua kerajaan besar yang saling bermusuhan, yaitu Romawi dan Persia. Perang di antara keduanya menghasilkan kemenangan yang silih berganti. Pada suatu saat Romawi yang menang, pada saat yang lain Persialah yang menaklukkan lawannya.

     Pada mulanya Persia yang menang, mereka menguasai Palestine dan Mesir, menaklukkan Baitul Maqdis atau Jerusalem dan berhasil merebut salib besar (the truth cross) yang disucikan orang Romawi yang beragama Kristian.

    Setelah itu berganti Romawi yang menang. Mereka berhasil merebut kembali Mesir, Syam, dan Palestine.

     Heraklius, sang Kaisar Romawi saat itu memenuhi nazarnya dengan berziarah ke Jerusalem sambil berjalan kaki untuk mengembalikan salib besar ke tempatnya semula.

      Nama dua kerajaan besar itu benar-benar menggetarkan hati para penguasa-penguasa kecil di daerah sekitarnya. Tidak ada sebuah kerajaan kecil pun yang mempunyai fikiran untuk menentang kehendak kedua ke-Kaisaran itu. Yang mereka inginkan adalah berdamai dengan keduanya.

     Termasuk hal itulah yang selama ini telah dilakukan oleh negeri-negeri Arab. Yaman dan Iraq berada di bawah pengaruh Persia. Sementara itu Mesir sampai ke Negeri Syam dibawah kekuasaan Romawi. [HSZ] 

Shallu 'alan Nabi...

💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah 'Azza Wa Jalla.

آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك

Untuk Anda yang belum baca siri ini yang sebelumnya,

Anda boleh baca disini ; The Story of The Prophet Muhammad SAW

Editor ; Helmy Network
Ilustrasi Image, Doc, Helmy Network

    VIDEO:





No comments