KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [117]
KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [117]
- KISAH RASULULLAH ﷺ صل الله عليه و سلم
- Bagian-117
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد
- Pada siri ke-116 Diriwayatkan, Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam, memberikan bendera kepada Ali bin Abi Tholib Karamallahu Wajhah. Namun, begitu Ali bin Abi Tholib tiba di depan benteng Bani Quraizhah, ia mendengar orang-orang Yahudi mencaci-maki Nabi Muhammad Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan hendak mencemarkan nama Istri-Istri baginda.
- Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam segera menampakkan diri dan mendadak semua cacian itu berhenti.
- "Wahai golongan kera (beruk), Allah Subhanahu Wa Ta'ala sudah menghinakan kamu, bukan? Allah Subhanahu Wa Ta'ala sudah menurunkan murkanya kepada kamu sekalian bukan?" Demikian seru Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
- Kaum Muslimin mengepung Bani Quraizhah selama 25 hari terus menerus.
Keputusan Saad Bin Muadz
FORTUNA MEDIA -- Setelah dikepung sekian lama, Bani Quraizhah mengirim utusan. Mereka ingin kepungan dihentikan agar mereka bisa pergi seperti Bani Qainuqa dan Bani Nadhir. Namun Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi WasallamRasulullah menolaknya sebab pengkhianatan Bani Quraizhah jauh lebih berbahaya daripada kedua suku Yahudi itu. Akhirnya Bani Quraizhah pun menyerah tanpa syarat.
Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam setuju untuk mengangkat Saad bin Muadz sebagai Hakim untuk menjatuhkan hukuman kepada Bani Quraizhah. Tindakan Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam ini sangat adil dan murah hati kaerana Saad bin Muadz dan Suku Aus yang dipimpinnya dulu bersahabat dengan Bani Quraizhah seperti halnya persahabatan Khazraj dengan Bani Qainuqa.
Bani Quraizhah sendiri menyambut gembira keputusan itu, Baik kaum Muslimin mahupun Bani Quraizhah menyatakan rela atas keputusan yang akan diambil Saad bin Muadz.
Pada saat itu Saad bin Muadz masih berada di kemah seorang tabib wanita yang dengan sukarela mengobati para prajurit Muslim yang terluka. Saad bin Muadz dinaikkan ke atas unta dengan tangan terbalut dan menuju ke perkampungan Bani Quraizhah.
Dengan tenang Saad bin Muadz memikirkan apa yang akan diputuskannya. Saad bin Muadz teringat betapa baiknya perlakuan Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam kepada orang Yahudi, beliau senantiasa mengingatkan para Sahabatnya agar berbuat baik kepada mereka. Namun kebaikan itu dibalas Yahudi dengan tipu daya, kelicikan, kerusakan ekonomi dan penyebaran desas-desus untuk menjatuhkan Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Jika Bani Quraizhah dimaafkan dan dilepaskan mereka akan berlaku seperti halnya Bani Nadhir dan Bani Qainuqa, yang terus melancarkan permusuhan. Bukankah kedatangan pasukan Ahzab akibat hasutan Huyay bin Akhtab, pemimpin Bani Nadhir? Jika tidak datang pertolongan Allahﷻ kemungkinan besar kaum Muslimin dari wanita hingga kanak-kanak akan musnah dibantai oleh musuh.
Di hadapan kaum Muslimin dan orang Yahudi Saad bin Muadz berkata,
"Aku memutuskan untuk membunuh kaum lelaki Bani Quraizhah, membagi harta benda mereka serta menawan anak-anak dan kaum wanitanya."
Hukuman itu pun dilaksanakan. Setelah itu kaum Muslimin kembali ke Madinah dalam keadaan yang amat disegani oleh seluruh suku yang ada di Jazirah Arab sampai ke pelosok Jazirah.
Perintah Berjilbab
Islam adalah agama yang sangat menghormati kaum wanita. Sebelum Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam diutus, kebanyakan hubungan kaum wanita dengan kaum lelaki tidak lebih baik dari hubungan antara haiwan betina dengan haiwan jantan.
Di Negeri Arab dan beberapa tempat lain, kaum wanita biasa mempertontonkan diri untuk mempamerkan kecantikan dengan berbagai perhiasannya kepada orang-orang lain selain Suaminya. Wanita-wanita seperti itu biasa bertukar pandang dan saling melontarkan kata-kata pujian yang manis kepada kaum lelaki.
Wahyu yang dibawa Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengatur hubungan antara wanita dan lelaki menjadi hubungan yang saling membantu sebagai sesama saudara dengan penuh kasih sayang. Hak dan kewajiban wanita serta lelaki sama. Hanya saja, dengan cara yang sopan, lelaki diberi kelebihan dalam beberapa hal.
Peristiwa diganggunya wanita Muslimah oleh orang Yahudi dan munafik membuat Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam berfikir sungguh-sungguh untuk mencegahnya. Seandainya para Muslimah menutup auratnya, tentu mereka akan lebih dikenal dan terjaga. Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam sendiri telah lebih dahulu memberi contoh dengan memerintahkan Istri-istrinya mengenakan hijab (tabir) jika ada tetamu yang datang ke rumah baginda Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Dalam keadaan ini, turunlah firman Allahﷻ,
وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا
"Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang Mukmin dan Mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata."
Al-Qur'an, Surah Al-Ahzab (33:58)
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
"Hai Nabi, katakanlah kepada Isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan Isteri-isteri orang Mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, kerana itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Al-Qur'an, Surah Al-Ahzab (33:59)
لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ وَالْمُرْجِفُونَ فِي الْمَدِينَةِ لَنُغْرِيَنَّكَ بِهِمْ ثُمَّ لَا يُجَاوِرُونَكَ فِيهَا إِلَّا قَلِيلًا
"Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (dari menyakitimu), niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar,"
Al-Qur'an, Surah Al-Ahzab (33:60)
مَلْعُونِينَ ۖ أَيْنَمَا ثُقِفُوا أُخِذُوا وَقُتِّلُوا تَقْتِيلًا
"dalam keadaan terlaknat. Di mana saja mereka dijumpai, mereka ditangkap dan dibunuh dengan sehebat-hebatnya."
Al-Qur'an, Surah Al-Ahzab (33:61)
سُنَّةَ اللَّهِ فِي الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلُ ۖ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَبْدِيلًا
"Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum(mu), dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati perubahan pada sunnah Allah."
Al-Qur'an, Surah Al-Ahzab (33:62) [HSZ]
Shallu 'alan Nabi...
💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah 'Azza Wa Jalla.
آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك
Untuk Anda yang belum baca siri ini yang sebelumnya,
Anda boleh baca disini ; The Story of The Prophet Muhammad SAW
Editor ; Helmy Network
Ilustrasi Image, Doc, Helmy Network
No comments
Post a Comment