Ketika peristiwa ini terjadi, akankah segala sesuatunya berubah dan berubah selamanya?
Tom Hurndall |
Ketika peristiwa ini terjadi, akankah segala sesuatunya berubah dan berubah selamanya?
- 💥 Tom Hurndall, a 22 year old British photographer and a peace activist, while he was in G@z4 he saw Isr43li forces senselessly shooting a group of Palestinian children playing. Several children ran away but some were "paralyzed" with fear. Tom went to take one of the girls out of the range of fire, which he did successfully. But when he went back, and knelt down to grab another, he was shot in the head by an Isr43li sniper on 11th April 2003.
- 💥 Tom Hurndall, seorang photografer Inggeris berusia 22 tahun dan seorang aktivis perdamaian, ketika dia berada di Semenanjung G@z4 dia melihat pasukan Isr43l tanpa alasan menembaki sekelompok kanak-kanak Palestine yang sedang bermain. Beberapa, orang anak melarikan diri namun ada juga yang “lumpuh-paralyzed” kerana ketakutan. Tom Hurndall pergi untuk membawa salah satu gadis keluar dari jangkauan t3mbakan, dan dia berhasil melakukannya. Tetapi ketika dia kembali, dan berlutut untuk mengambil yang lain, dia ditembak di kepala oleh penemb4k tepat-sniper z10n15 Isr43l Laknatullahi 'Alaihim pada 11 April 2003.
Tom Hurndall |
FORTUNA MEDIA - KUALA LUMPUR - On this day, January 13, 2004: Pelajar photography British, Tom Hurndall meninggal dunia selepas dit3mbak oleh penembak tepat-sniper Isr43l di G@z4, Palestine, sembilan bulan sebelum itu (11 April 2003). Tom Hurndall dit3mbak di kepala pada April 2003 ketika cuba menyelamatkan kanak-kanak daripada t3mbakan Isr43el Laknatullahi 'Alaihim di G@z4. Dia berusia 21 tahun ketika pen3mbak tepat tentera Isr4hell menemb4knya di kepala ketika dia menyelamatkan gadis muda Palestine daripada temb4kan Isr43el Laknatullahi 'Alaihim. Tom Hurndall memakai jaket pendarfluor oren untuk menandakan dirinya sebagai orang awam yang tidak bersenjata. "Apa yang saya mahu dari hidup ini? Saya ingin berbangga dengan diri saya sendiri. Apabila saya mati, saya ingin tersenyum kerana perkara yang telah saya lakukan, bukan menangis kerana perkara yang tidak saya lakukan. Saya akan mati dengan imej syurga duniawi di mata saya" - Tom Hurndall [Via, https://x.com/Kahlissee] READ MORE: "In 100 Days Genocide In G@za" Mengenang Syahidnya Syaikh Saleh Al-Arouri
Rachel Corrie |
Shireen Abu Aklel |
Kata-kata terakhirnya adalah "Sepertinya punggungku patah"
Itu tidak mengubah apa pun.!!🙎
It didn't changed a thing.!! 🙍
💔Tom Hurndall, seorang photografer Inggris berusia 22 tahun dan seorang aktivis perdamaian, ketika dia berada di G@za dia melihat pasukan Isr43l tanpa alasan menembaki sekelompok kanak-kanak Palestina yang sedang bermain. Beberapa anak melarikan diri namun ada juga yang “lumpuh” kerana ketakutan. Tom pergi untuk membawa salah satu gadis keluar dari jangkauan temb4kan, dan dia berhasil melakukannya. Tetapi ketika dia kembali, dan berlutut untuk mengambil yang lain, dia ditemb4k di kepala oleh penembak tepat(Snipper) Isr43l Laknatullahi 'Alaihim pada 11 April 2003.
Namun, segalanya tidak berubah !! 🙎
And yet, things did not changed !! 🙎
💔Shireen Abu Aklel, seorang Palestinian American, Christian, seorang Journalist. Saat meliput kekejaman di Tebing Barat (West Bank) dengan mengenakan rompi pers biru (wearing a blue press vest), dia dit3mbak di kepala oleh seorang tentara Isr43l Laknatullahi 'Alaihim pada 11 Mei 2022.
💔Shireen Abu Aklel, seorang Palestinian American, Christian, seorang Journalist. Saat meliput kekejaman di Tebing Barat (West Bank) dengan mengenakan rompi pers biru (wearing a blue press vest), dia dit3mbak di kepala oleh seorang tentara Isr43l Laknatullahi 'Alaihim pada 11 Mei 2022.
Saat proses pemakamannya berlangsung, pasukan Isr43l Laknatullahi 'Alaihim menyerbu halaman Hospital Jerusalem, dengan kasar memukuli pelayat(penziarah) yang membawa peti matinya – peti matinya hampir jatuh.
Bahkan dalam duka dan duka, mereka tidak diberi kedamaian.
Dengan semua ini, masih ada ribuan cerita lainnya.
Dan Anda bertanya-tanya, kenapa keadaan tidak berubah. Kenapa kita membiarkan hal ini terjadi berulang kali hingga berpuluh-puluh tahun.
Bilakah cukup, cukup? 🙍
When is enough, enough?🙍
With everyone of these, there are hundreds of more stories.
And you wonder, how come things have not changed. How come we let this happen over and over again for decades.
Editor; Romy Mantovani
Ilustrasi Image; Doc, Romy Mantovani
#TAGS : #Topstories, #News & #Politics, #TelAviv, #Israel, #Gaza, #Palestine, #Beirut, #Lebanon
No comments
Post a Comment