𝐊𝐈𝐒𝐀𝐇 𝐒𝐘𝐄𝐊𝐇 𝐀𝐁𝐔 𝐘𝐀𝐙𝐈𝐃 𝐀𝐋 𝐁𝐔𝐒𝐓𝐇𝐀𝐌𝐈 𝐃𝐄𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐒𝐄𝐄𝐊𝐎𝐑 𝐀𝐍𝐉𝐈𝐍𝐆
𝐊𝐈𝐒𝐀𝐇 𝐒𝐘𝐄𝐊𝐇 𝐀𝐁𝐔 𝐘𝐀𝐙𝐈𝐃 𝐀𝐋 𝐁𝐔𝐒𝐓𝐇𝐀𝐌𝐈 𝐃𝐄𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐒𝐄𝐄𝐊𝐎𝐑 𝐀𝐍𝐉𝐈𝐍𝐆
"Jangan pernah merasa baik dari orang lain, kerana bisa jadi orang itu lebih baik dari kita di mata Allah Ta'ala."FORTUNA MEDIA -- Keutama'an Tawadhu' (Rendah Hati).
Di tengah perjalanan malamnya, Abu Yazid Al-Busthami bertemu dengan seekor anjing. Dengan sigap, diangkatlah gamisnya (baju jubah), dengan maksud agar tidak terkena najisnya anjing.
Spontan anjing tersebut berhenti dan memandang Abu Yazid. Atas kuasa Allah Azza Wa Jalla.., Abu Yazid mendengar anjing tersebut berbicara, kepadanya,
"Wahai Yazid, tubuhku ini kering, tidak akan menimbulkan najis kepadamu.
Jika pun terkena najisku, engkau tinggal membasuhnya 7 kali, dengan air dan tanah, maka najisku akan hilang, namun jika engkau angkat gamismu, kerana berbaju manusia, engkau merasa lebih mulia dan menganggap aku hina, maka najis di dalam hatimu, tidak akan mampu terhapus, walaupun kau bersihkan dengan air dari 7 samudera ....!!!"
Abu Yazid terkejut mendengar perkata'an anjing tersebut. Dia menunduk malu, dan segera meminta ma'af kepada si anjing. Diajaknya anjing tersebut bersahabat dan mengikuti perjalanannya, tetapi anjing itu menolak.
Kemudian anjing itu berkata,
"Engkau tidak mungkin bersahabat dan berjalan denganku, kerana orang-orang yang memuliakanmu akan mencemooh kamu dan melempari'ku dengan batu".
"Aku juga tidak tahu mengapa mereka menganggap aku hina, padahal aku telah berserah diri kepada Penciptaku atas wujud'ku ini.."
Lihatlah....!!!
Tidak ada yang aku bawa, bahkan sepotong tulang sebagai bekalku saja tidak aku bawa.
Sementara engkau masih membawa bekal sekantong gandum."
Kemudian anjing tersebut berlalu.
Maka Menangis'lah Abu Yazid.
Dari jauh Abu Yazid memandangi anjing tersebut, berjalan meninggalkannya. Tidak terasa air mata Abu Yazid menetes, dan ia berkata dalam hati,
"Ya, Rabb...., untuk berjalan dengan seekor anjing cipta'an-Mu saja aku merasa tidak pantas/patut....!!!
Bagaimana aku bisa pantas berjalan dengan-Mu....???
Ampunilah kami Ya, Allah...., sucikan'lah najis di dalam kalbuku ini....!!!"
ما شاء الله
Jangan pernah MERASA LEBIH MULIA daripada seluruh makhluk cipta'an Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Jangan pula merasa lebih baik, dan lebih terhomat daripada orang lain, kerana Allah Ta'ala melihat kalbumu bukan penampilan fisik dan lahirmu..
Kebaikan hati tidak perlu diungkapkan, Allah Maha Mengetahui ketulusan dan keikhlasan kita. Tawadhu' di dalam iman dan akhlak. Bening hati dengan zikrullah dan qiyamul lail.
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu : "Bertakwa kepada Allah, berakhlak mulia, tawadhu', memiliki derajat yang mulia di sisi Allah
Subhanahu Wa Ta'ala.[HSZ]
ﺁَﻣِﻴـٍـِﻦْ ﻳَﺂﺭَﺏْ ﺁﻟٌﻌَﺂﻟَﻤِِﻴِﻦْ
Sumber; Fb. Qalam Ilmu ✍️
Editor ; Helmy Network
Tazkirah, Tausiyah, Firqah, Motivasi, Kisah Inspiratif,
Follow me at;⭐
twitter.com/romymantovani
facebook.com/romyschneider
linkedin.com/in/RyanSchneider
pinterest.com/helmynetwork
Related Post
Misteri Nusantara
Novel Collection
KISAH SUFI, SANG KYAI
The Story of The Prophet Muhammad SAW
No comments
Post a Comment