KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [3]
The Monastery of Bahira, Bushra.Syam Country (Syria)
KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [3]
- KISAH RASULULLAH ﷺ صل الله عليه و سلم
- Bagian-3
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد
"Allahumma Shalli 'Ala Muhammad"
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد
"Allahumma Shalli 'Ala Muhammad"
Begitulah kebiasaan dan tabiat Orang-orang Arab Jahiliyah
FORTUNA MEDIA -- Jenayah seperti m3ncvri dan m3romp4k saat itu adalah perkara yang biasa. Hanya sebagian kecil saja orang yang tidak pernah melakukannya. M3r0mp4k ataupun m3nyamun bukan cuma mengincar - mentarget harta dan benda, tetapi juga orang yang dir0mp4k tersebut. Mereka penjenayah, biasa menjadikan orang - orang yang telah dir0mp4knya menjadi tawanan dan budak belian (hamba sahaya).
Saat itu prilaku Bangsa Arab - Era Arab jahiliyah amat kej4m, sampai melewati batas pri-kemanusiaan. Anak-anak perempuannya sendiri mereka bvnvh. Ada yang dikubur hidup - hidup ke dalam tanah. Bahkan ada pula yang ditaruh dalam tong dan diluncurkan dari tempat yang tinggi. Mereka malu jika mempunyai anak perempuan. Na'uzubillahi min zaalik.
READ MORE,
The Story of The Prophet Muhammad SAW
Mereka juga suka menyiksa binatang. Jika seseorang meninggal, keluarganya mengikat unta diatas kuburan dan tidak memberikan makan serta minum sampai si unta m4ti. Mereka beranggapan unta itu kelak akan menjadi tunggangan sang jenazah.
Musuh yang tertangkap diperlakukan sangat kej4m. Mereka biasa mengikat musuh pada seekor kuda dan membiarkan kuda tersebut berlari sehingga orang yang diikat itu meninggal terseret-seret. Telinga atau hidung musuh yang kalah dijadikan kalung (rantai leher/necklace chain), serta tengkoraknya dijadikan tempat minum ar4k.
Pada zaman orang Arab jahiliyah juga tidak mengenal sopan santun, Mereka biasa berkeliling Ka'bah tanpa memakai pakaian.
"Begitulah kebiasaan Orang Orang Arab jahiliyah saat itu".
Namun, mereka adalah Bangsa yang maju perdagangannya, pandai membuat perkakas, membuat obat, ahli astronomi, serta mahir bersyair. Namun mereka juga mempunyai kebiasaan buruk.
Memakan Bangk4i Binatang
Dalam urusan makan dan minum pun tidak ada yang dilarang. Segala macam binatang boleh dimakan. Binatang yang sudah m4ti pun disayat dagingnya, dibakar, dan dimakan. Mereka juga suka meminum dar4h, binatang, dan makanan dar4h yang dibekukan.
Al Muthalib
Pada suatu hari, Hasyim pergi berdagang menuju Negeri Syam. Ketika melewati Yatsrib, (di kemudian hari disebut Bandar/Kota Madinah), Hasyim melihat seorang wanita baik-baik dan terpandang.
"Siapakah wanita itu?" tanya Hasyim kepada orang-orang Yatsrib.
"Dia adalah Salma binti Amr."
"Suaminya telah tiada. Kini dia seorang janda."
Mendengar jawaban itu, Hasyim melamar Salma dan Salma pun menerimanya. Mereka lalu menikah. Hasyim tinggal di Yatsrib beberapa lama. Ketika Salma mengandung, Hasyim melanjutkan perniagaannya. Namun, itulah kali terakhir Salma melihat Suaminya kerana Hasyim tidak pernah kembali lagi. Ia meninggal dunia di Palestine.
Salma melahirkan seorang anak lelaki yang kemudian diberi nama Syaibah. Sementara itu, sepeninggal Hasyim, kedudukannya sebagai pemuka masyarakat Kota Makkah dipegang oleh adik Hasyim yang bernama Al Muthalib.
Al Muthalib juga seorang lelaki terpandang yang dicintai penduduk Makkah. Orang-orang Quraisy menjulukinya dengan sebutan 'Al Fayyadh' yang berarti Sang Dermawan.
Suatu hari, Al Muthalib mendengar khabar bahwa Syaibah, keponakannya yang tinggal di Yatsrib, sedang tumbuh remaja.
"Aku harus menemuinya," fikir Al Muthalib,
"Dia adalah anak Abangku. Dulu Ayahnya adalah pemuka Kota Makkah, maka dia harus pulang untuk melanjutkan kekuasaan Ayahnya menggantikan aku."
Ketika Al Muthalib bertemu Syaibah di Yatsrib, dia tersentak,
"Anak ini benar-benar mirip Hasyim."
"Mari Nak, ikut Paman ke Makkah," peluk Al Muthalib.
"Tetapi, jika Ibu tidak mengizinkan pergi, aku akan tetap tinggal di sini," jawab Syaibah
Syaibah
Nama Syaibah diberikan kerana ada rambut putih (uban) di kepalanya sejak dia kecil. Selain Syaibah, Hasyim telah memiliki empat putra dan lima putri yang tinggal di Kota Makkah.
ABDUL MUTHALIB
"Tidak. Aku tidak akan membiarkannya pergi" jawab Salma.
"Dia buah hatiku satu-satunya. Wajahnya lah yang senantiasa mengingatkan aku akan wajah Ayahnya".
"Aku juga menyayangi Hasyim", jawab Al Muthalib,
"Bukan cuma aku, tetapi penduduk Kota Makkah juga menyayanginya. mereka pasti akan gembira sekali menyambut kedatangan putra Hasyim. Begitu melihat wajah anak ini, rasa sayangku timbul kepadanya. Seolah-olah aku melihat Hasyim hidup kembali dan berdiri di hadapanku.
Izinkan aku membawanya pergi. Sesungguhnya Makkah adalah kerajaan Ayahnya dan Makkah adalah Tanah Suci yang di cintai oleh seluruh Bangsa Arab. Tidakkah pantas putramu pergi ke sana dan melanjutkan pemerintahan Ayahnya?".
Salma memandang Syaibah dengan mata berkaca-kaca. Hatinya ingin agar putra satu-satunya itu tetap tinggal di sisinya. Namun, ia tahu masa depan Syaibah bukan di Yatsrib, melainkan di Makkah. Akhirnya, ia pun mengangguk, "Baiklah, kuizinkan ia pergi."
Dengan amat gembira, Al Muthalib mengajak keponakannya itu pulang. Syaibah duduk membonceng-menaiki unta di belakang pamannya.
Ketika mereka tiba di Kota Makkah, orang-orang menyangka bahwa anak yang duduk di belakang Al Muthalib adalah budaknya (hamba sahaya).
"Abdul Muthalib (Budak Al Muthalib)! Abdul Muthalib!" panggil mereka kepada Syaibah.
"Celaka kalian! Dia bukan budakku, dia anak saudaraku, Hasyim!"
Namun, orang-orang sudah terlanjur menyebutnya demikian sehingga akhirnya nama Syaibah pun terlupakan. Setelah itu, beliau dikenal dengan nama Abdul Muthalib. Dia kelak menjadi kakek/datuk Nabi Muhammad Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam. [HSZ]
Shallu 'alan Nabi...
💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah 'Azza Wa Jalla.
آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك
Untuk Anda yang belum baca siri ini yang sebelumnya,
Anda boleh baca disini ; The Story of The Prophet Muhammad SAW
Editor ; Helmy Network
Ilustrasi Image, Doc, Helmy Network
#kisahrasulullah, #nabimuhammadSAW, #risalahkenabian, #sirahrasulullah,
VIDEO
No comments
Post a Comment