KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [4]

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [4]">
Illustrasi Image Zam-Zam Well by pinterest.com

KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [4]

  • KISAH RASULULLAH ﷺ صل الله عليه و سلم
  • Bagian-4

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ  وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد

"Allahumma Shalli 'Ala Muhammad"

Harta Abdul Muthalib

FORTUNA MEDIA -- Setelah tumbuh dewasa, Abdul Muthalib pun menjadi seorang pemuka Kota Makkah sebagaimana Hasyim, Ayahnya.

Sementera itu, ketika Hasyim meninggal, hartanya dikuasai oleh Naufal, adiknya yang terkecil.

Setelah dewasa, Abdul Muthalib hendak meminta harta Ayahnya, tetapi Naufal menolak. Abdul Muthalib pun meminta bantuan kerabat Ibunya yang tinggal di Yatsrib. Orang-orang Yatsrib mengirimkan 80 pasukan berkuda. Naufal pun ketakutan dan menyerahkan harta Hasyim kepada Abdul Muthalib

Pada zaman pemerintahannya, Abdul Muthalib melakukan sebuah perbuatan yang akan dikenang orang sepanjang zaman. 

Sumber Air Makkah

Abdul Muthalib adalah pengurus air dan makanan bagi teamu yang datang ke Kota Makkah. Setelah ratusan tahun Sumur-Telaga Zamzam tertimbun, air harus didatangkan dari beberapa sumur yang terpencar-pencar di sekitar Makkah.

MENGGALI SUMUR ZAMZAM

Saat itu, Sumur Zamzam telah terkubur dan dilupakan orang selama ratusan tahun. Namun, Abdul Muthalib tidak pernah lupa pada sejarah Makkah, bahwa dulu pernah ada mata air yang menghidupi penduduk Makkah, mata air yang memancar keluar oleh kaki Nabi Ismail عليه ااسلام .

"Aku harus menemukannya!" fikir Abdul Muthalib.
 "Aku harus menemukan kembali Sumur Zamzam yang telah dilupakan orang! Apalagi aku bertugas menyediakan air dan makanan bagi penduduk Makkah."

Fikiran seperti itu tidak pernah hilang dari mindanya,
"Aku harus menemukannya! Aku harus menemukannya!"

Setelah itu, Abdul Muthalib mengambil tembilang (alat untuk menggali bertangkai panjang) dan memanggil putra satu-satunya,
"Harits, temani Ayah mencari dan menggali kembali Sumur Zamzam!"

Harits mengangguk. Kemudian, mereka mulai mencari di mana dulu letak Mata Air Zamzam berada. Setelah beberapa kali mencoba menggali di beberapa tempat, Sumur Zamzam tidak juga ditemukan.

"Ayah, mungkin Sumur Zamzam memang telah hilang," kata Harits.

"Tidak Nak, Ayah yakin Sumur itu masih ada! Kita harus menemukannya! Orang-orang Makkah akan hidup lebih baik jika Sumur Zamzam ada di tengah kita!"

Dengan gigih keduanya pun terus mencari sumur Zam-Zam. 

Orang-orang Quraisy, penduduk asli Makkah, melihat perbuatan mereka dengan hairan.

"Mengapa engkau masih terus menggali, Abdul Muthalib? Bukankah dulu nenek - moyang kita, Mudzaz bin Amr pernah menggalinya, tapi tidak berhasil?"

Abdul Muthalib menaruh tembilangnya dan duduk. 

Ya, ratusan tahun yang lalu Mudzaz bin Amr, mertua Nabi Ismail عليه ااسلام pernah mencoba menggali Sumur Zamzam tapi tidak berhasil. 

Padahal, saat itu Mudzaz telah mempersembahkan "sesaji" (offerings) berupa pedang dan pelana berpangkal emas agar Sumur Zamzam ditemukan. [HSZ]

Shallu 'alan Nabi...

💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah 'Azza Wa Jalla.

آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك

Untuk Anda yang belum baca siri ini yang sebelumnya,

Anda boleh baca disini ; The Story of The Prophet Muhammad SAW

Editor ; Helmy Network
Ilustrasi Image, Doc, Helmy Network

#kisahrasulullah, #nabimuhammadSAW, #risalahkenabian, #sirahrasulullah,

   RELATED POST

Novel Collection
Misteri Nusantara
KISAH SUFI, SANG KYAI


No comments