KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [93]

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [93]">

KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [93]

  • KISAH RASULULLAH ﷺ صل الله عليه و سلم
  • Bagian-93

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ  وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد

"Allahumma Shalli 'Ala Muhammad"

Semangat Bani Quraisy

FORTUNA MEDIA - Semangat membalas dendam menyala berkobar-kobar di hati setiap tentara Bani Quraisy.

Apalagi, mereka ingin memamerkan kemampuan tempur di hadapan bunga-bunga Quraisy yang kini terus menyanyi mengorbankan semangat.

Genderang bertalu-talu dan wewangian nan semerbak merebak mewangi.

Belum pernah sebelumnya orang-orang Bani Quraisy berangkat perang dengan tekad sekuat ini.

Di depan, Abu Sufyan memegang komando.

Dua pasukan berkuda kavaleri yang dipimpin Khalid bin Walid dan Iqlima Bin Abu Jahal mengawali Sisi kiri dan kanan.

Di Dusun Abwa, beberapa prajurit Bani Quraisy hampir saja membongkar kuburan Siti Aminah Radhiallahu 'Anha, ibunda Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Untung saja para Pembesar Bani Quraisy segera datang dan melarang.

"Nanti mereka juga akan membongkar makam-makam kita,"  cegah pembesar itu.

Pasukan tersebut terus bergerak semakin dekat ke Kota Madinah, mereka sudah siap beraksi bagai angin puyuh yang akan menerjang.

Angin puyuh yang diliputi nyala api kemarahan dan angan-angan kemenangan yang memabukkan.

Mereka mendekati Madinah dari dataran tinggi.

Di tempat itu, Gunung Uhud yang kasar menggunduk bagai makhluk besar yang siap menerkam.

Kaum Muslimin di Madinah pasti akan sangat terkejut, jika mereka tidak mengetahui meningkatnya pasukan yang jumlahnya tiga kali lebih banyak daripada pasukan yang pernah mereka taklukan di perang Badar.

Apakah kaum Muslimin mengetahui gerakan ini ?

Jika mereka mengetahui, strategi apa yang akan dilakukan Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam ?

Akankah beliau memimpin kaum Muslimin bergerak menyongsong musuh atau bertahan di Madinah ?

Kaum Muslimin Bermusyawarah

Paman Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam, Abbas bin Abdul Muthalib ikut dalam pasukan Bani Quraisy itu.

Beliau memang masih mencintai agama nenek moyangnya. Tetapi hatinya sudah semakin kagum kepada keponakannya (Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam) itu.

Abbas bin Abdul Muthalib ingat ketika beliau diperlakukan dengan baik sebagai tawanan pada Perang Badar.

Kerana itulah sebelum pasukan Bani Quraisy berangkat, diam-diam Abbas bin Abdul Muthalib mengirimkan surat kepada seorang Bani Ghifar untuk disampaikan kepada Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Surat ini berisi berita pemberangkatan pasukan perang Bani Quraisy.

Seorang utusan Abbas bin Abdul Muthalib memberitakan keberangkatan pasukan Bani Quraisy kepada Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam

Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam segera mengajak para Sahabat bermusyawarah.

Kita akan pergi ke luar kota atau menyongsong di dalam kota.

Abdullah bin Ubay mengatakan ingin bertahan di dalam kota.

Musyawarah membuat semua orang jadi mengetahui sepenuhnya bahaya dan kesulitan yang mereka hadapi.

Hal itu akan membuat anggota pasukan saling mempercayai.

Setiap orang akan menganggap dirinya benar-benar bagian dari pasukan, sehingga mampu berjuang saling bahu-membahu.

Keberanian Para Pemuda

Para Sesepuh (Ninik mamak/elders)  Kaum Anshor angkat bicara,

"Ya Rasulullah, tetaplah tinggal di Madinah.

Jangan pergi menghadapi musuh kerana itu berarti musuh sudah menang.

Andaikata musuh yang datang menyerbu, kita pasti yang menang.

Biarkan saja mereka di sana mengepung kita.

Jika mereka memaksakan diri bertahan, berarti mereka justru berada dalam keadaan merugikan diri sendiri."

Sebetulnya, Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam ingin agar kaum Muslimin menyepakati usul ini.

Para sesepuh Kaum Anshor yang telah berjuang mempertahankan kota selama puluhan tahun tentu tahu benar bahwa mereka lebih baik bertahan di dalam kota.

Namun tidak demikian halnya dengan para pemuda Muslim yang semangatnya sedang menyala-nyala.

Mereka terpukau atas kemenangan 300 orang para Sahabat Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam menghadapi 1000 orang musuh pada Perang Badar.

Sebenarnya, Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam memang cenderung pada pendapat para sesepuh Anshar itu.

Akan tetapi, di balik itu, Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga mengetahui bahwa apabila mereka bertahan di dalam kota, sangat mungkin akan terjadi pengkhianatan dari kaum munafik atau orang Yahudi.

Tiba-tiba Bilal mengumandangkan Azan.

Rapat perang pun dihentikan dan Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam memimpin mereka melaksanakan shalat Juma'at.

Khutbah Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam kali itu berisi ajakan agar kaum Muslimin menabahkan hati untuk memperoleh kemenangan.

Kemudian dimintanya kaum Muslimin bersiap menghadapi musuh.

Setelah sholat Juma'at, rapat dilanjutkan lagi, Saad bin Khaitsama berkata,

"Semoga Allah memberikan kemenangan atau mati syahid".

Dalam perang Badar saya amat mendambakan mati syahid, tapi ternyata meleset.

Justru anak saya yang mendapatkannya.

Semalam, saya bermimpi bertemu dengan anak saya dan dia berkata,

"Ayah susullah kami dan kita bertemu di dalam Syurga."

Sudah saya dapatkan apa yang dijanjikan Allah kepada saya."

"Ya Rasulullah, sungguh rindu saya akan menemui anak saya di dalam Syurga.

Saya sudah tua, tulang sudah rapuh.

Saya ingin bertemu Allah."

Kata-kata itu semakin menguatkan semangat kaum Muslimin untuk menyongsong musuh ke luar kota.

"Saya khawatir kamu akan kalah jika pergi ke luar kota," demikian Sabda Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Namun suara terbanyak kaum Muslimin adalah agar mereka menyongsong musuh.

Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam pun segera mengetahui keputusan mana yang akan diambil.

Setiap pemuda tentulah tidak sama.

Pemuda masa kini yang berangan-angan memiliki mobil mewah wang yang banyak dan hidup berfoya-foya dengan pemuda yang bertekad bulat dan kuat untuk mewujudkan kemenangan serta kemuliaan Islam. [HSZ]

Shallu 'alan Nabi...

💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah 'Azza Wa Jalla.

آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك

Untuk Anda yang belum baca siri ini yang sebelumnya,

Anda boleh baca disini ; The Story of The Prophet Muhammad SAW

Editor ; Helmy Network
Ilustrasi Image, Doc, Helmy Network

#kisahrasulullah, #nabimuhammadSAW, #risalahkenabian, #sirahrasulullah,

VIDEO :  

YANG DI NUBUATKAN RASULULLAH SAW KETIKA DAHULU -USTAZ ZULKIFLI ALI


No comments