KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [94]

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [94]">

KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [94]

  • KISAH RASULULLAH ﷺ صل الله عليه و سلم
  • Bagian-94

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ  وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد

"Allahumma Shalli 'Ala Muhammad"

Baju Perang Rasulullah

FORTUNA MEDIA - Selepas sholat Asar, Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam masuk ke rumah untuk mempersiapkan diri.

Abu Bakar Shiddiq dan Umar bin Khattab Radhiallahu 'Anhum membantu Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengenakan serban, pedang, dan baju besi.

Ketika Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam di rumah para Sahabat di luar sedang ramai kaum Muslimin bertukar fikiran.

Usaid bin Hudair dan Saad bin Muadz Radhiallahu 'Anhum adalah orang yang berpendapat bahwa lebih baik bertahan di dalam kota.

   BACA JUGA;

Novel Collection

Misteri Nusantara
KISAH SUFI, SANG KYAI

Mereka pun berkata kepada kaum Muslimin yang berniat menyongsong musuh ke luar.

"Tuan-tuan mengetahui, Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam    berpendapat mahu bertahan dalam kota namun tuan-tuan berpendapat lain lagi dan memaksa beliau bertempur ke luar.

Padahal lihatlah Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam agak enggan melaksanakan strategi itu.

Serahkan sajalah soal ini ke tangan Beliau.

Apa yang diperintahkan-nya kepadamu, jalankanlah !"

Mendengar kata-kata itu, sikap para pemuda yang ingin menyongsong musuh pun melunak.

Mereka sadar bahwa mereka telah menentang pendapat Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam, padahal sangat mungkin pendapat Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam itu datang dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.

Maka ketika Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah keluar rumah sambil mengenakan baju besi, mereka berkata,

"Rasulullah bukan maksud kami hendak menentang tuan.

Lakukanlah apa yang tuan kehendaki.

Juga kami tidak bermaksud memaksa tuan.

Kami tahu bahwa kehendak tuan mungkin berasal dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.

"Ke dalam pembicaraan semacam inilah saya ajak tuan-tuan, tetapi tuan-tuan menolak,"  demikian jawab Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

"Tidak layak bagi seorang Nabi yang apabila sudah mengenakan pakaian besinya lalu akan menanggalkannya kembali sebelum Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.  memberikan putusan antara dirinya dan musuhnya.

Perhatikanlah apa yang saya perintahkan kepada kamu sekalian, kemudian ikuti.

Atas ketabahan hatimu, kemenangan akan berada di tanganmu."

Demikianlah, Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam selalu memegang keputusan hasil musyawarah, keputusan seperti itu tidak dapat dibatalkan oleh keinginan-keinginan tertentu.

Keputusan hasil musyawarah harus dilaksanakan dengan cara sebaik-baiknya.

Lalu berangkatlah kaum Muslimin dipimpin oleh Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam ke arah Uhud.

Di suatu tempat bernama Syaikhan dia berhenti.

Dilihatnya dari kejauhan di atas pasukan tentara yang belum dikenal, siapakah mereka itu ? lawan atau kawan?

Kaum Muslimin Berangkat

Seseorang kemudian memberitahu Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam,

"Itu adalah orang-orang Yahudi sekutu Abdullah bin Ubay."

Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

"Jangan meminta pertolongan orang-orang kafir dalam melawan orang-orang Musyrik sebelum mereka masuk Islam."

Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam memerintahkan pasukan Yahudi itu pulang ke Madinah.

Sebelum pulang, orang-orang Yahudi itu berkata kepada Abdullah bin Ubay,

"Kau sudah menasehati Muhammad dan Kau Berikan pendapatmu berdasarkan pengalaman orang-orang tua dahulu.

Sebenarnya, dia sependapat denganmu lalu ia menolak dan menuruti kehendak pemuda-pemuda yang menjadi pengikutnya."

Abdullah bin Ubay senang sekali mendengar pendapat itu.

"Memang betul," demikian fikir Abdullah bin Ubay, aku sudah menasehati Muhammad dan dia tidak menurut, jadi sudah sepantasnya jika aku tidak ikut dalam perang ini.

Kemudian Abdullah bin Ubay mulai menghasut dan menyebarkan desas-desus untuk membuat hati sebagian orang menjadi ragu.

Keesokan harinya Abdullah bin Ubay berhasil mempengaruhi 300 pengikutnya agar menarik diri dari pasukan Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan kembali ke Madinah menyusul pasukan Yahudi

Kini tinggal Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam beserta 700 orang sahabat yang melanjutkan perjalanan ke gunung Uhud untuk menyongsong musuh.

"Bersabarlah, Bersabarlah," demikian nasihat Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam kepada para sahabat yang tetap bersamanya.

Saat itu pasukan Muslimin sebenarnya sangat memerlukan kuda, tapi Abdullah bin Ubay telah menggiring sebagian besar kuda dan dibawa pulang.

Kini mereka semakin dekat ke Uhud.

Pagi-pagi sekali, sebelum musuh terbangun, pasukan Muslimin bergerak maju ke Uhud dan memotong jalan sedemikian rupa, sehingga musuh berada di belakang mereka.

Dengan strategi itu pasukan Muslimin lebih dulu tiba di Gunung uhud sehingga bisa lebih leluasa menempatkan pasukan

"Bersabarlah, Bersabarlah," demikian nasehat Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam kepada para sahabat yang tetap bersamanya.

Dalam Perang Badar pihak Muslimin hanya memiliki 3 ekor kuda ini berarti satu kuda untuk setiap 100 orang. Namun berkat usaha keras Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam waktu 7 tahun pasukan Muslimin memiliki 10.000 ekor kuda untuk 30.000 tentara berarti satu kuda untuk setiap 3 orang.

Penempatan Pasukan Panah

Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam segera mengatur barisan para sahabat.

Beliau menempatkan 50 pemanah di lereng gunung, kepada mereka Rasulullah ﷺ memberi perintah,

"Lindungi kami dari belakang".

"Bertahanlah kamu, jangan pernah meninggalkan tempat ini".

"Kalau kalian melihat kami dapat menghancurkan mereka sehingga dapat memasuki pertahanannya, kamu jangan meninggalkan tempatmu".

"Jika kamu melihat kami yang diserang, jangan pula kami dibantu, juga jangan kami dipertahankan".

"Tugas kamu adalah menghujani pasukan berkuda mereka dengan panah".

"Dengan serangan panah itu pasukan berkuda tidak dapat maju."

Selain pasukan pemanah, Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam   memerintahkan agar pasukan yang lain tidak menyerang siapa pun, sebelum Beliau memberi perintah menyerang.

Pasukan Quraisy yang tiba belakangan, juga segera menyusun barisan.

Sayap kanan dipimpin oleh Khalid bin Walid, sedangkan sayap kiri dikomando Ikrimah bin Abu Jahal.

Pasukan utama di tengah dipimpin oleh Abu Sufyan dan benderanya dipegang oleh Abdul Uzza Talhah bin Abi Talhah.

Wanita-wanita Quraisy yang memukul genderang dan rebana berjalan di tengah-tengah barisan itu.

Kadang mereka di depan dan kadang di belakang.

Hindun binti Utbah Istri Abu Sufyan berteriak-teriak,

"Ayo Banu Abdul Dar, Ayo ! Ayo ! Pengawal barisan belakang ! hantamlah dengan segala yang tajam !"  [HSZ]

Shallu 'alan Nabi...

💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah 'Azza Wa Jalla.

آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك

Untuk Anda yang belum baca siri ini yang sebelumnya,

Anda boleh baca disini ; The Story of The Prophet Muhammad SAW

Editor ; Helmy Network
Ilustrasi Image, Doc, Helmy Network

#kisahrasulullah, #nabimuhammadSAW, #risalahkenabian, #sirahrasulullah,

VIDEO :   



No comments