KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [92]

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [92]">

KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [92]

  • KISAH RASULULLAH ﷺ صل الله عليه و سلم
  • Bagian-92

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ  وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد

"Allahumma Shalli 'Ala Muhammad"

Kesedihan Umar

FORTUNA MEDIA - Setelah perang Badar, beberapa wanita menjadi janda kerana para Suaminya gugur.

Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam berusaha meringankan beban para wanita itu dengan memberikan santunan dari hasil rampasan perang.

Bagi wanita yang masih muda, Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam berusaha menikahkan mereka dengan para Sahabat lain yang mampu.

Hafshah puteri Umar Bin Khattab Radhiallahu 'Anhu, adalah salah seorang wanita muda yang ditinggali Suaminya yang telah syahid.

Umar Bin Khattab Radhiallahu 'Anhu tentu sangat sedih memikirkan nasib puterinya.

   READ MORE,
Novel Collection
Misteri Nusantara
KISAH SUFI, SANG KYAI

Maka, ia pun pergi menemui Utsman bin Affan Radhiallahu 'Anhu, dan bertanya apakah Utsman bersedia menikahi Hafshah ?

"Maaf, saya sedang tidak bersedia untuk menikah lagi." demikian jawab Utsman bin Affan Radhiallahu 'Anhu.

Umar Umar Bin Khattab Radhiallahu 'Anhu, kemudian mendatangi Abu Bakar Radhiallahu 'Anhu dan bertanya apakah Abu Bakar Radhiallahu 'Anhu bersedia menikahi Hafshah Radhiallahu 'Anha.

Namun, Abu Bakar Radhiallahu 'Anhu diam saja.

Dengan sedih, Umar Bin Khattab Radhiallahu 'Anhu  menemui Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan mengadukan nasib Hafshah serta penolakan kedua Sahabatnya itu.

Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam tersenyum menghibur,

"Hafshah akan menikah dengan orang yang lebih baik daripada Abu Bakar dan Utsman."

Umar Bin Khattab Radhiallahu 'Anhu, menatap Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak mengerti.

Siapakah yang lebih baik daripada Abu Bakar dan Utsman ?

Ternyata, Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam sendiri yang melamar Hafshah Radhiallahu 'Anha.

Subhanallah, saat itu juga, perasaan Umar Bin Khattab Radhiallahu 'Anhu meluap dengan kegembiraan yang tidak terlukiskan.

Di tengah perjalanan pulang, ia bertemu Abu Bakar Radhiallahu 'Anhu dan menyampaikan berita gembira itu.

Abu Bakar Radhiallahu 'Anhu  berkata :

"Memang, Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam sudah pernah membicarakan hal itu kepadaku.

Kerana itu, aku tidak ingin membuka rahasianya.

Andaikata saja beliau tidak meminang Hafshah, sudah tentu akulah yang akan memperistrinya,"  demikian jawab Abu Bakar Radhiallahu 'Anhu.

Setelah Hafshah Radhiallahu 'Anha menjadi Istri Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam maka saat itu Ibu kaum Muslimin pun menjadi tiga orang :

Saudah, Aisyah, dan Hafshah Radhiallahu 'Anhum.

Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam menetap di tempat ketiganya secara bergantian.

Pada pagi hari, mereka semua berkumpul untuk mendengar nasihat Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam

Pada petang harinya, mereka kembali berkumpul dan menceritakan semua yang mereka alami hari itu.

Hal demikian menambah indah suasana rumah Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam

Sejak saat itu Umar Bin Khattab Radhiallahu 'Anhu dengan gencar menganjurkan para Sahabat yang lain agar mahu menikahi para janda syuhada.

Persiapan Perang Quraisy

Rasa geram dan gelisah terus menghantui perasaan orang-orang Quraisy di Makkah sejak kekalahan perang Badar.

Akhirnya para pembesar mereka berkumpul di Darun Nadwah.

"Kafilah dagang yang tersisa lebih baik kita jual !

Sebagian keuntungannya kita sisihkan untuk menyiapkan Angkatan Perang agar kita bisa memukul Muhammad !"  demikianlah usul seorang pembesar.

Usul itu pun diterima dengan suara bulat. Rapat-rapat perang terus diadakan.

Ada yang berpendapat supaya kaum wanita diajak ikut.

"Biar kaum wanita bertugas membakar kemarahan dan mengingatkan kepada korban-korban Badar.

Kita adalah masyarakat yang sudah bertekad mati tidak akan pulang sebelum sempat melihat mangsa kita atau kita sendiri mati untuk itu !"

"Saudara-saudara Quraisy," demikian sahut yang lain,

"Melepaskan wanita-wanita kita ke hadapan musuh bukanlah suatu pendapat yang baik,

Apabila kalian mengalami kekalahan wanita-wanita kita pun akan tertawan."

Tiba-tiba Hindun bin Utbah Istri Abu Sufyan berteriak,

"Kamu yang selamat dari Perang Badar bisa kembali bertemu Istrimu, itu sebabnya kamu tidak berjuang mati-matian.

Ya kami kaum wanita akan berangkat dan ikut menyaksikan peperangan.

Jangan ada orang yang menyerukan pulang seperti gadis-gadis kita dulu dalam perjalanan ke Badar.

Mereka disuruh pulang ketika sudah sampai di Juhfah.

Akibatnya orang-orang kesayangan kita terbunuh kerana tidak ada orang yang dapat memberikan semangat kepada mereka !"

Demikianlah, akhirnya kaum wanita Quraisy diizinkan ikut dalam peperangan.

Maka Hindun memanggil Wahsyi seorang budak hitam dari Habasyah.

Wahsyi terkenal sebagai pelempar tombak yang lihai.

"Kau akan kuberikan banyak harta jika berhasil membunuh Hamzah,"  demikian kata Hindun.

Majikan Wahsyi Jubair bin Mut'im juga berkata,

"Kau juga akan ku bebaskan jika berhasil membunuh Hamzah.

Paman ku telah dibunuh orang itu dalam Perang Badar."

Pasukan Quraisy Berangkat

Setelah semua persiapan matang, pasukan Quraisy pun berangkat.

Mereka terdiri atas 3000 orang dengan 3000 unta.

200 di antaranya menunggang kuda dan 700 orang berbaju besi.

Di barisan belakang para wanita Makkah dan budak-budak (hamba sahaya) perempuan yang cantik berjalan mengiringi.

Mereka memakai perhiasan-perhiasan indah dengan wewangian semerbak.

Di tengah-tengah barisan wanita itu, berjalan Hindun binti Utbah dialah yang memegang komando dari barisan wanita untuk menabuh rebana dan menyanyi.

"Kalian tidak boleh mendekati kami wahai kaum lelaki,"  teriak Hindun. Sorot matanya memancarkan kobaran api.

"Kami bersumpah bahwa kaum lelaki tidak boleh mendekati kami sebelum mereka menumpas Muhammad dengan semua pasukannya sehingga kami dapat pulang sambil menjinjing kepala Hamzah !"  [HSZ]

Shallu 'alan Nabi...

💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah 'Azza Wa Jalla.

آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك

Untuk Anda yang belum baca siri ini yang sebelumnya,

Anda boleh baca disini ; The Story of The Prophet Muhammad SAW

Editor ; Helmy Network
Ilustrasi Image, Doc, Helmy Network

#kisahrasulullah, #nabimuhammadSAW, #risalahkenabian, #sirahrasulullah,

VIDEO :  


No comments