KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [87]

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [87]">

KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [87]

  • KISAH RASULULLAH ﷺ صل الله عليه و سلم
  • Bagian-87

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ  وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد

"Allahumma Shalli 'Ala Muhammad"

  • Pada siri ke-86 Diriwayatkan oleh Ibnu Hisyam dari Abu Aun bahwasanya. Ada seorang wanita Arab datang ke pasar Bani Qainuqa untuk menjual barang dagangannya.Dia mendatangi tukang sepuh dan duduk di sana.Tiba-tiba beberapa orang Y4hudi menginginkan wanita itu untuk membuka penutup mukanya.Tetapi wanita itu menolak.Tanpa diketahui oleh wanita itu secara diam-diam tukang sepuh itu menyangkutkan ujung pakaian yang menutup seluruh tubuh wanita Arab itu pada bagian punggungnya. Ketika wanita itu berdiri terbukalah aurat bagian belakangnya.

  • Orang-orang Y4hudi yang melihatnya tertawa terbahak-bahak. Wanita itu kemudian berteriak meminta pertolongan. Mendengar teriakan itu salah seorang dari kaum Muslimin menyerang tukang sepuh Y4hudi itu dan membunuhnya. 

  • Orang-orang Y4hudi yang berada di tempat itu kemudian mengeroyoknya dan membvnuhnya. Peristiwa itulah yang menyebabkan terjadinya peperangan antara kaum Muslimin dan orang-orang Y4hudi dari Bani Qainuqa.

  • Melihat peristiwa biadab yang dilakukan oleh orang-orang Y4hudi dari Bani Qainuqa, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam hilang kesabaran. Beliau menyerahkan urusan Kota Madinah kepada Abu Lubabah bin Abdul Mundzir, menyerahkan bendera kaum Muslimin kepada Hamzah bin Abdul Mutholib Radhiallahu 'Anhu, dan bersama tentara Allah beliau berangkat menuju Bani Qainuqa.
     
     
  • Ketika Y4hudi dari Bani Qainuqa melihatnya, mereka segera berlindung di dalam benteng benteng mereka. 

FORTUNA MEDIA - Kemudian Kaum Muslimin mengepung mereka dengan ketat yaitu pada hari Sabtu pertengahan bulan Syawal tahun kedua Hijrah.

Pengepungan itu berlangsung selama 15 hari sampai awal bulan Zulqaidah. Allah Subhanahu Wa Ta'ala, timpakan rasa takut ke dalam hati mereka. 

Akhirnya mereka menyerah dan bersedia menerima hukumannya yang akan diputuskan oleh RasulullahﷺShallallahu 'Alaihi Wasallam  menyangkut budak-hamba sahaya, harta, Istri, dan anak keturunan mereka. 

Ketika itu Bangkitlah Abdullah bin Ubay bin Salul memainkan peran kemunafikannya. Dia mendesak Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam agar memaafkan mereka, dengan mengatakan, 

"Wahai Muhammad perlakukanlah para Sahabatku itu dengan baik". (Mereka adalah para sekutu kabilah Khazraj yang salah seorang pemimpin nya adalah Abdullah bin Ubay). 

Permintaannya itu tidak ditanggapi oleh Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Abdullah bin Ubay mengulangi permintaannya tetapi beliau berpaling darinya, sambil memasukkan tangannya ke dalam baju besinya lalu berkata kepadanya, 

"Tinggalkan Aku!" Beliau marah dan wajahnya tampak berubah, lalu berkata lagi, 

"Celakalah kau, tinggalkan Aku!" 

Tetapi sang munafik tersebut tetap saja pada keinginannya dan berkata, 

"Tidak, demi Allah, Aku tidak akan meninggalkan Engkau sebelum Engkau memperlakukan para Sahabatku itu dengan baik."

"400 orang tanpa perisai dan 300 orang bersenjata lengkap yang telah membela ku terhadap semua musuh-musuhku itu. Apakah Engkau habisi nyawanya dalam waktu sehari? Demi Allah Aku betul-betul menghawatirkan terjadinya bencana itu." 

Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam, memperlakukan si munafik tersebut yang baru sebulan menampakkan ke-Islamannya dengan memberikan perhatian kepadanya. 

Dia serahkan orang-orang Y4hudi itu kepadanya dengan syarat mereka harus keluar dari Kota Madinah dan tidak boleh hidup berdekatan dengan kota Madinah. 

Mereka pun keluar menuju Daerah di sekitar Negeri Syam, dan tidak lama kemudian sebagian besar dari mereka meninggal dunia. 

Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam menerima harta kekayaan mereka. Dari harta tersebut beliau mengambil tiga keping wang, dua baju besi, tiga pedang, tiga tombak, dan seperlima harta ghanimah. Orang yang bertanggung jawab mengumpulkan ghanimah adalah Muhammad bin Maslamah.

Perang Sawiq

Ketika Shafwan bin Umayyah, orang-orang Yahudi, dan orang-orang munafik melakukan makar, Abu Sufyan berfikir untuk melakukan suatu tindakan yang kecil resikonya, tetapi jelas pengaruhnya. 

Ia berupaya untuk segera melakukan tindakan untuk memelihara kedudukan kaumnya, dan menunjukkan kekuatan mereka. 

Abu Sufyan bernazar tidak akan membasahi rambutnya dengan air kerana junub sebelum menyerang Muhammad. Maka ia pun keluar membawa 200 tentara untuk memenuhi nazarnya.  

Mereka tiba di suatu terusan yang menghadap ke Gunung Naib, dari Kota Madinah sekitar satu barid atau 12 mil. Tetapi ia tidak berani menyerang Kota Madinah secara terang-terangan. 

Ia melakukan suatu tindakan seperti tindakan pembajakan yaitu memasuki pinggiran Kota Madinah secara sembunyi-sembunyi di tengah-tengah kegelapan malam. 

Dia mendatangi Huyai bin Al-Khattab dan meminta dibukakan pintu. Namun Huyai tidak mahu dan merasa ketakutan. Kemudian ia mendatangi Salam bin Musykam, pemimpin Bani Nadlir pada saat itu. 

Setelah meminta izin ke Salam bin Musykam, Ia pun diberi izin, diberi minum khamer dan memperoleh informasi tentang keadaan kaum Muslimin pada saat ini darinya. 

Kemudian pada malam itu juga Abu Sufyan keluar dan menemui para Sahabatnya, lalu mengutus satu pasukan dari mereka dan menyerang suatu tempat di pinggiran kota Madinah yang bernama Aridl. 

Mereka menebang dan membakar beberapa pohon kurma dan di sana mereka membunuh seorang lelaki Anshor dan sekutunya yang sedang berada di kebun mereka. Setelah itu mereka melarikan diri ke Kota Makkah.

Peristiwa tersebut sampailah ke telinga Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Lalu Beliau segera mengejar Abu Sufyan dan kawan-kawannya.

Akan tetapi, mereka segera melarikan diri dengan sangat cepat, mereka melemparkan bekal makanan mereka yang berupa tepung (sawiq) dalam jumlah yang banyak untuk memperingan beban dan agar dapat lari lebih cepat lagi. 

Rasulullahﷺ Shallallahu 'Alaihi Wasallam pun, sampai di Qarqaratul Kadar, kemudian kembali pulang. Dan kaum Muslimin membawa tepung (sawiq) yang dilemparkan oleh orang-orang kafir itu. Sehingga peristiwa ini dinamakan dengan P3rang Sawiq. 

Peristiwa ini terjadi pada bulan Zulqaidah tahun kedua Hijriyah dua bulan setelah peristiwa Badar.

Dalam perang ini Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyerahkan urusan Kota Madinah kepada Abu Lubabah bin Abdul Mundzir. [HSZ]

Shallu 'alan Nabi...

💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah 'Azza Wa Jalla.

آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك

Untuk Anda yang belum baca siri ini yang sebelumnya,

Anda boleh baca disini ; The Story of The Prophet Muhammad SAW

Editor ; Helmy Network
Ilustrasi Image, Doc, Helmy Network

#kisahrasulullah, #nabimuhammadSAW, #risalahkenabian, #sirahrasulullah,

VIDEO : 
 


No comments