KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [80]

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [80]">

KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [80]

  • KISAH RASULULLAH ﷺ صل الله عليه و سلم
  • Bagian-80

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ  وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد

"Allahumma Shalli 'Ala Muhammad"

Sahabat Rasulullah, Hamzah bin Abdul Muthalib Radhiallaahu 'Anhu

FORTUNA MEDIA -  Hamzah bin Abdul Muthalib bersama pasukannya berdiri melakukan penjagaan di dekat kolam pasukan Muslimin. Kolam itu merupakan tempat penting dalam pertempuran Badar. Jika pasukan Quraisy berhasil merebut kolam dan menghilangkan dahaga mereka, pasukan Musliminlah yang akan kehausan.

Kemudian, sepasukan berkuda Quraisy mendekat. Dua penunggang kuda terdepan berhasil ditaklukan Hamzah. Namun, penunggang ketiga lolos dan berhasil membuka celah pertahanan untuk diterobos para penunggang lain yang terkenal tangguh. Namun Hamzah sendiri berdiri menutup celah tersebut dengan pedang siaga di tangan. Satu demi satu para penunggang Quraisy yang kehausan maju. Namun, semuanya tumbang di ujung pedang Hamzah. 

Setelah memukul mundur para penunggang Quraisy, Hamzah menerjunkan diri ke medan tempur dengan niat untuk menghabisi para jagoan kaum Quraisy yang dilihatnya. Tidak lama kemudian, Hamzah berhasil merobohkan Handhalah Bin Abu Sufyan dan Haris bin Amir.

Tiba-tiba Naufal Bin Khuwailid berhasil menerobos ke tengah barisan pasukan Muslimin. Dengan kudanya yang menggila, ia menyerang beringas,  menerjang dan menginjak-injak.  Topi dan baju besi yang dipakai  Naufal sulit ditembus pedang pasukan Muslimin. Namun Hamzah datang dan menyerangnya. Naufal segera menggebrak kudanya dan menyerang. Hamzah melompat ke belakang, berputar, dan balik menyerang. Pedangnya berkelebat membelah udara. Beberapa tentara kedua belah pihak berhenti bertempur dan memperhatikan pertarungan yang mengerikan itu. Kuda Naufal roboh, tetapi Naufal melompat berdiri dan meneruskan pertarungan dengan ganas. Akhirnya, Hamzah berhasil menebas leher Naufal.

Pekik takbir اَللّهُ اَكْبَرُ   membahana. Selangkah demi selangkah, pasukan Quraisy mundur. Pasukan Muslimon yang tanpa perisai, topi, dan baju besi mendesak barisan musuh mundur yang kebanyakan mengenakan baju besi lengkap. 

Demikian gagahnya Hamzah bertempur sampai beberapa pasukan Quraisy yang mundur saling bertanya, 

"Siapakah lelaki yang berbulu-bulu dadanya halus dan wajahnya tertutup debu?"

"Itulah Hamzah!"  Sahut yang lain dengan suara tercekat.

"Dialah yang sebenarnya banyak menyerang kita,"  Sahut yang lain sambil terus berlari.

   RELATED POST

Kisah Sahabat Ukasyah bin Mihshan yang Menuntut Rasulullah SAW
Sejarah Maulidur Rasul Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam

Tewasnya Abu Jahal

Melihat pasukannya mulai terdesak, Abu Jahal berusaha menata kembali barisan. Ia mendengar seseorang berseru:

"Pasukan Muhammad cuma 300 Orang. Mereka tidak mengenakan pakaian pelindung, kecuali pedang belaka. Namun, setiap kali ada yang terbunuh di antara mereka, pasti ada yang terbunuh di pihak kita! Kemudian,  jika dari pihak kita gugur 300 orang,  kita tidak punya peluang untuk hidup! mundur! mundur!"

Abu Jahal mengutus Ikrimah untuk mendorong barisan-barisan Quraisy agar bertahan seraya mengingatkan bahwa merekalah para pemimpin Arab. Namun pasukan Muslimin terus maju tidak tertahankan. Dua prajurit muda Muslim bahkan berhasil mendekati Abu Jahal dan menyerangnya. Abu Jahal yang sombong dan gagah dengan senjata lengkap tak mampu mengalahkan dua pemuda itu dan ia pun terbunuh. 

Kedua prajurit muda itu ialah, Muadz Bin Afra dan Abdullah Bin Mas'ud. Mereka membawa kepala Abu Jahal ke hadapan Rasulullah ﷺ seraya berkata, 

"Ya Rasulullah, inilah kepala Abu Jahal si musuh Allah!"

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, 

"Allah tidak ada Tuhan selain-Nya,  Allah tidak ada Tuhan selain-Nya, Allah tidak ada Tuhan selain-Nya. Demi Allah,  kalian lah yang membunuh Abu Jahal?" 

Saat mereka menjawab, 

" Ya."  Segera Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam  bersujud kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala seraya mengucapkan,

"Segala puji bagi Allah yang benar janji-Nya dan yang telah menolong hambanya yang telah mengalahkan tentara musuhnya."

Setelah itu, pasukan musuh mundur dalam keadaan kocar-kacir. Pasukan besar dan persenjataan lengkap itu telah lumpuh, mundur tergesa-gesa meninggalkan benda-benda berharga di dalam perkemahan. Hanya keselamatan diri yang kini mereka fikirkan.

Strategi yang diterapkan  Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam  terhadap pasukannya adalah bertahan di tempat tanpa bergerak sedikit pun pada awal pertempuran. Maka untuk pertama kali dalam sejarah perangnya, Orang-Orang Quraisy melihat ada pasukan pejalan kaki yang mampu menahan gelombang-gelombang serbuan pasukan berkuda. 

Rasulullah ﷺ terus memerintahkan pasukannya bertahan sampai serangan musuh melemah. Setelah itu barulah beliau yang memerintahkan serangan balasan. Lalu pasukan Muslimin pun maju dan tidak memberikan kesempatan lagi kepada musuh untuk membenahi barisan. 

Setelah Perang

Meski musuh mundur dengan tergesa-gesa,  Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam  mengutus beberapa pengintai untuk mengikuti ekor pasukan Quraisy. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam ingin benar-benar yakin bahwa mereka benar-benar mundur ke Makkah, bukan melakukan tipu daya untuk kemudian menyerang kembali atau malah bergerak ke arah Madinah.

Setelah mendengarkan laporan dari pasukan pengintai barulah beliau benar-benar bisa merasa tenang kerana ternyata musuh kembali ke kota mereka dengan menanggung semua beban kekalahan.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam  mengajak Ammar bin Yasir Melihat mayat Abu Jahal Seraya bersabda, 

"Allah telah membunuh orang yang dulu membunuh Ibumu."

Kemudian, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam   meninjau langsung bekas medan pertempuran. Beliau menemukan 14 sahabatnya gugur sebagai syahid. Sedangkan 70 orang Quraisy terbunuh, 70 lainnya menjadi tawanan kaum Muslimin. Beliau memerintahkan agar para syuhada yang gugur di kuburkan, sementara itu mayat-mayat Quraisy dimasukkan ke dalam sebuah sumur kering lalu ditimbun batu.

Pasukan Muslimin kembali ke Madinah dengan membawa kemenangan gemilang. Rasulullah ﷺ memperhatikan raut wajah para Sahabat yang berseri-seri kecuali Hudzaifah bin Utbah yang telah membunuh Ayahnya sendiri Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam  mendekati Hudzaifah dan bertanya, 

"Barangkali saja duka menyelimuti hatimu kerana kematian Ayahmu?"

"Hatiku sama sekali tak merasa goyah, mengenai Ayahku atau kematiannya. Ya, Rasulullah. Akan tetapi aku mengenal pemikiran kesabaran dan keutamaannya. Aku sebenarnya sangat berharap dia akan mendapat hidayah Allah. Setelah aku melihat kenyataan yang menimpa Ayahku, aku merasa sangat berduka,"  Demikian jawab Hudaifah.

 Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam  mengangguk lalu menghibur hati Hudzaifah dan mendoakannya. Kemudian beliau mendekati barisan para tawanan. Kening Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam berkerut menyaksikan sebagian Sahabatnya mengikat para tawanan dengan kuat dan menertawakan mereka.

"Hendaklah kalian memperlakukan para tawanan dengan baik, " Demikian Sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.  [HSZ]

Shallu 'alan Nabi...

💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah 'Azza Wa Jalla.

آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك

Untuk Anda yang belum baca siri ini yang sebelumnya,

Anda boleh baca disini ; The Story of The Prophet Muhammad SAW

Editor ; Helmy Network
Ilustrasi Image, Doc, Helmy Network

#kisahrasulullah, #nabimuhammadSAW, #risalahkenabian, #sirahrasulullah,

VIDEO :  

Wajib Tahu,! Tentang Rukun Sholat Juma'at Oleh Habib Rifky Al-Aidrus

No comments