KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [64]

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [64]">

KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [64]

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ  وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

KISAH RASULULLAHﷺ صل الله عليه و سلم

Bagian-64

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد

"Allahumma Shalli 'Ala Muhammad"

Rasulullah Tiba di Quba

FORTUNA MEDIA - Kaum Muslimin di Yatsrib sudah mendengar bahwa Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah meninggalkan Kota Makkah. Oleh sebab itu mereka menanti-nanti dan berharap-harap kedatangan beliau. Bahkan beberapa dari mereka pergi ke Quba, suatu kampung yang letaknya beberapa mil dari Yatsrib untuk menyambut Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Setiap pagi mereka pergi bersama-sama ke tempat itu. Jika sampai siang Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam belum datang, mereka pergi dan berteduh sebentar di tempat lain. Ketika petang tiba, dan Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam belum juga tiba, mereka pulang ke Yatsrib. Begitu terus setiap hari.

Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan rombongan memang masih agak jauh dari Yatsrib. Suatu hari ketika panas matahari tengah begitu terik, Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam tiba di Quba. Saat itu, penduduk Quba juga sudah banyak yang memeluk Islam. Mereka juga tengah menanti-nanti kedatangan Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Namun, tidak seorang pun yang sudah mengenal wajah Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan Abu Bakar Radhiallahu 'Anhu. Oleh sebab itu, ketika beliau dan Abu Bakar Radhiallahu 'Anhu berteduh di bawah pohon kurma, tidak seorang pun yang datang menyambut. Sampai akhirnya, lewatlah seorang Yahudi yang mengetahui Rasulullah dan Abu Bakar Radhiallahu 'Anhu yang tengah berteduh itu. Yahudi itu segera naik ke tempat yang tinggi dan berteriak sekeras-kerasnya, 

"Hai orang-orang Arab! Itulah orang yang kamu harap-harap dan kamu nanti-nanti kedatangannya! Ia telah berada di sini! Ia telah datang!"

Demikian teriak orang Yahudi itu berulang-ulang. Orang-orang Quba datang berduyun-duyun ke tempat Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam berteduh. Ketika tiba, mereka memberi hormat kepada Abu Bakar Radhiallahu 'Anhu. Melihat itu, Abu Bakar Radhiallahu 'Anhu segera membuka selendangnya dan meneduhi Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Barulah orang-orang sadar bahwa mereka telah salah menyalami orang.

Orang-orang meminta Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam beristirahat selama beberapa hari di Quba. Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam pun mengabulkan permintaan itu. Beliau tinggal di rumah seorang sahabat Anshar bernama Kaltsum bin Hadam.

  Baca juga;

Novel Collection
The Story of The Prophet Muhammad SAW

Kerinduan pada Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam

Banyak penduduk Muslim Yatsrib yang belum melihat Nabi Muhammad  Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Kerinduan akan sosok Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam melambung saat menanti kedatangan beliau. Mereka ingin bertemu lelaki yang telah menderita jiwa dan raga dalam berjuang, terusir dari kampung halaman, tetapi tetap bersemangat, percaya diri, kokoh, berhati tulus, dan terus berdakwah, tanpa pernah berhenti.

Hijrah Ali bin Abu Thalib Karamallahu Wajhah

Bagaimana dengan Ali bin Abu Thalib Karamallahu Wajhah, sesuai dengan pesan Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam, setelah mengembalikan barang-barang titipan kepada pemiliknya, Ali bin Abu Thalib Karamallahu Wajhah berangkat hijrah. Ali pergi mengawal keluarga Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan keluarga Abu Bakar Radhiallahu 'Anhu. Mereka adalah Fatimah, Ummu Kultsum, Saudah, Ummu Aiman dan anaknya, Usamah. Selain itu juga turut Istri Abu Bakar Radhiallahu 'Anhu, Ummu Ruman dan anak-anaknya, Aisyah, Asma, dan Abdullah. Juga ada orang-orang Muslim lain yang lemah dan tidak berdaya.

Terbayang dengan jelas betapa beratnya tugas Ali bin Abu Thalib Karamallahu Wajhah saat berhijrah. Apalagi mereka semua kekurangan, sehingga Ali bin Abu Thalib Karamallahu Wajhah harus berjalan kaki menempuh jarak lebih dari 400 kilometer di tengah padang pasir itu.

Selama perjalanan, mereka berhenti dan bersembunyi pada siang hari  untuk menghindari kejaran pasukan Quraisy. Jika malam tiba, barulah mereka berangkat dan meneruskan perjalanan.

Akhirnya, tibalah rombongan hijrah Ali bin Abu Thalib di Quba. Di sana, mereka berjumpa dengan Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam, yang masih berada di tempat itu.

Begitu jauh dan beratnya perjalanan, kaki Ali bin Abu Thalib Karamallahu Wajhah, membengkak dan dipenuhi luka di sana-sini.

Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam, merasa sangat hiba kepada sepupunya ini. Beliau berdoa kepada Allah Ta'ala memohon agar Allah berkenan menyembuhkan semua luka di kaki Ali bin Abu Thalib Karamallahu Wajhah, dan memulihkan kekuatannya seperti sedia kala. 

Dengan kedua tangan beliau yang mulia itu, Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam, mengusap kaki Ali bin Abu Thalib Karamallahu Wajhah. Alhamdulillah, segera saja pulihlah semua luka, kempislah bengkak, dan lenyaplah semua rasa sakit dari kaki Ali bin Abu Thalib Karamallahu Wajhah.

Saat Ali bin Abu Thalib Karamallahu Wajhah dan orang-orang yang dikawalnya tiba di Quba, Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam, telah berhenti di sana selama lebih dari sepuluh hari. Dalam sepuluh hari itu, beliau dan para sahabat yang lain telah membangun sebuah Masjid. Itulah Masjid pertama dalam sejarah Islam. Di dalam Al Qur'an, Allah menyebut Masjid itu dengan nama Masjid Taqwa. Sampai kini, Masjid itu dikenal sebagai Masjid Quba.

Masjid Quba

Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam, adalah orang pertama yang meletakkan batu untuk mendirikan Masjid Quba. Setelah itu, beliau menyuruh Abu Bakar Radhiallahu 'Anhu lalu Umar bin Khattab dan setelahnya Utsman bin Affan Radhiallahu 'Anhu.Ammar bin Yasir Radhiallahu 'Anhu adalah orang yang pertama kali membangun temboknya. Kemudian, para sahabat Muhajirin dan Anshar membangunnya bersama-sama.

Begitu Masjid selesai kaum Muslimin di Quba menyangka Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam, akan tinggal di Quba lebih lama lagi. Namun, Allah memerintahkan Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam, untuk berangkat ke Yatsrib. Begitu mengetahui hal itu, dengan wajah sedih, Kaum Muslimin Quba mendatangi Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam, dan bertanya perlahan, 

"Ya Rasulullah apakah Tuan memang menghendaki rumah yang lebih baik daripada rumah kami?"

Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam, mengerti betapa besar rasa sayang kaum Muslimin Quba terhadap dirinya. Beliau pun menjawab dengan kata-kata yang sangat halus, 

"Oh tidak begitu, Allah memerintahkan saya berangkat ke Yatsrib. Kerananya, hendaklah Tuan-Tuan membiarkan unta saya terus melanjutkan perjalanan."

Sebelum berangkat, Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam, berdiri di Masjid Quba. Para sahabat berkumpul dihadapan beliau. Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam, bertanya kepada mereka, 

"Apakah Anda sekalian orang-orang beriman?"

Semuanya terdiam, tidak seorang pun yang berani menjawab. Kemudian, Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam, bertanya lagi, 

"Apakah Anda sekalian orang-orang yang beriman?"

Kembali semua orang terdiam kecuali Umar bin Khattab Radhiallahu 'Anhu. Saat itu Umar menjawab, 

"Ya Rasulullah, sesungguhnya mereka semua orang-orang beriman dan saya termasuk salah seorang dari mereka."

Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam, bertanya lagi, 

"Apakah anda sekalian percaya pada keputusan Allah?"

Kali ini semuanya menjawab, "Ya."

"Apakah Anda sekalian bersabar akan malapetaka yang menimpa?"

"Ya, ya Rasulullah."

"Dan apakah Anda sekalian bersyukur saat mendapat kebahagiaan?" "Bersyukur saat mendapat kebahagiaan?"

"Ya, kami bersyukur ya Rasulullah."

"Demi Tuhan, kalau begitu Anda sekalian orang-orang beriman."

Mengapa Masjid Dibangun Lebih Dulu?

Masyarakat Islam tidak akan tegak jika tidak ada Masjid. Oleh kerana itu, perbedaan pangkat, kekayaan, kedudukan, dan lainnya akan terhapus jika umat Islam selalu bertemu setiap hari di Masjid untuk menyembah Allah. Masjid juga merupakan tempat berkumpulnya kaum Muslimin untuk mempelajari syariat Allah.[hsz] 

Shallu 'alan Nabi...

💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah 'Azza Wa Jalla.

آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك
Editor ; Helmy Network

Ilustrasi Image, Doc, Helmy Network

Follow me at;
twitter.com/romyschneider
facebook.com/romyschneider
linkedin.com/in/helmy-network
pinterest.com/ryanschneider

 #kisahrasulullah, #nabimuhammadSAW, #risalahkenabian, #sirahrasulullah,

VIDEO ; 

Syeikh Asy-Syahid Prof.Dr.Ramadhan Al- Buthi ; Wasiat Rasulullah SAW Tidak Terucap Atau Tertulis

No comments