MISTERI KUNCEN Kisah Perjalanan Menggapai Menara Gading [Chapter 3 Part 40]
MISTERI KUNCEN Kisah Perjalanan Menggapai Menara Gading [Chapter 3 Part 40]
Cerbung (Cerita Bersambung) Horor, Humor, Komedi, Lucu, untuk hiburan para SahabatWAITING FOR GAMA
LANJUTAN CERBUNG KUNCEN
KAGET
FORTUNA MEDIA - "Lho, kan sampean yang nyuruh..," jelasku tak kalah kaget. (sampean-kamu)"Duuh.. lali reeek, awakmu arek kulonan. Gak isa dijak guyon!" kata Fadil sambil minta maaf berulang-ulang.
(lali-lupa. awakmu arek kulonan-kamu anak kampungan)
(Gak isa dijak guyon- tak bisa diajak bergurau/bercanda)
Owalah..
Tapi soal makan, beruntunglah, di depan kantor PS (Majalah Panyebar Semangat) saya menemukan warung templek yang mirip-mirip Maido. Namanya Warung Cak Salam, singkatannya Warsal. Jualannya nasi bungkus, kopi, teh, teh ais, tahu-tempe, gorengan. Sayangnya tak pakai pisuhan, he he... Sayangnya lagi, bicaranya bahasa Madura, sehingga saya roaming berat!
"Cak.. nasinya ada?" tanyaku saat pertama kali maksi di Warsal.
"Ade, kak!" jawabnya pendek.
Oke, minta satu ya.."
"Seporah, kak. Ade.. Nasekna sobbung," imbuhnya.
"Gak papa, Cak. Nasi sop bung saya suka kok."
Saya tunggu bermenit-menit, kok nasinya gak keluar-keluar?
"Cak.. sudah mateng sop bungnya?" tanyaku lagi.
"Anu.. sobbung, ade.. wah, de remmak nekah..," kata Cak Salam bingung sambil mbebeki. Saya yang gak dhong pun ikut mbanyaki...
Untunglah pada siniasi yang kritis itu, Cak Iryan percetakan datang menengahi. Setelah tahu duduk perkaranya, ia ngakak tak tertahan.😂
"Ha ha ha..😅 ade itu artinya gak ada, Mas. Kalau ada, bilangnya bede. Sobbung itu artinya juga tak ada, suwung, habis!" terangnya.
Jindul ik! Tiwas dithongkrongi je, malah ora sida mangan sop bung. He he he..😁
READ MORE
Misteri Nusantara
youtube.com/HELMY NETWORK
Novel @Horror, Mystery, Ghost, Fantasy & Romance
Kerja di PS seminggu, new vocab saya meningkat pesat, khususnya kalimat pisuhan yang memang luar biasa kuantitas dan kualitasnya. Anehnya, alih-alih membuat permusuhan atau perpecahan, pisuhan itu justru digunakan untuk saling mengakrabkan.
Kata janc*k misalnya, biasa digunakan untuk saling sapa antar kawan saat bertemu, menggantikan kata apa khabar. Jadi kalau arek Surabaya sudah saling cuk-cukan, artinya semua 'mandali tika seksi', 'aman terkendali tiada kurang suatu apa sukses kompak serasi!
Baru tahu juga, bagian tubuh: mata, kuping, dengkul, untu, lambe, ternyata sangat digemari untuk bahan baku pisuhan. Cukup ditambah mu dan diucapkan secara njenthit, sudah jadi pisuhan yang afdol.
Tapi akan lebih syahdu kalau organ itu ditambah kata sifat misalnya, suwek, krowak, ciker, gowang, remuk, pethal, pedhot, dhedhel. He he..😉
Bahkan anggota keluarga pun bisa untuk misuh, jika ditambah aktivitas atau profesi yang tidak biasa. Misalnya makmu kiper, pakmu sarungan seng, mbahmu salto, likmu kayang, mbokmu legend! Entah yang terakhir asalnya dari mana, tapi saat itu cukup tenar di Surabaya.
Tapi di dalam ruang redaksi, bahasa kasar nan akrab ini dilarang keras untuk digunakan.
"PS adalah penjaga kelestarian budaya Jawa yang adiluhung, termasuk di dalamnya sopan-santun berbahasa. Maka jangan sampai redaktur PS bicara jelek, baik lisan maupun tulisan," kata Pak Ali pada rapat redaksi perdana yang saya ikuti.
Saat sedang bicara itulah, tiba-tiba AC mati. Ruangan pun menjadi panas seperti dalam oven. Keringat peserta rapat berdleweran sejagung-jagung.
Awalnya Pak Ali hanya kipas-kipas dengan majalah bekas. Namun setelah panasnya tak tertahankan, beliau mendesis sambil berkata lirih, "Janc*k, puanaseee, reeek!"
Hua ha ha ha!😂 Kontan para redaktur ngakak sengakak-ngakaknya.
Misuh memang sudah ada di dalam DNA arek Surabaya! [hsz]
To be Continued...
Untuk Anda yang belum baca siri cerbung yang sebelumnya,
Anda boleh lihat disini linknya; Misteri Nusantara
Courtesy and Adaptation of Novels by, Nursodik Gunarjo
Editor; Romy Mantovani
Kredit Ilustrasi Image; Doc,Romy Mantovani
No comments
Post a Comment