KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [44]
KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [44]
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
KISAH RASULULLAHﷺ صل الله عليه و سلم
Bagian-44
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد
"Allahumma Shalli 'Ala Muhammad"
Derita Pemboikotan
FORTUNA MEDIA- Pemboikotan kecil-kecilan terhadap kaum Muslimin sebenarnya telah lama dijalankan. Kalau ada seseorang saudagar menjadi Muslim, Abu Jahal akan mengatakan, "Akan kami boikot barang-barangmu dan mengubahmu sampai jadi pengemis."
Rasulullah ﷺ, Bani Hasyim dan kaum Muslimin diasingkan ke dalam Syi'ib, benteng kecil milik Abu Thalib. Kaum Quraisy menegaskan bahwa jika Bani Hasyim menyerahkan Rasulullah ﷺ, pemboikotan kepada mereka akan dicabut. Namun, bukannya merasa takut, Bani Hasyim malah semakin setia kepada Rasulullah ﷺ yang merupakan anggota keluarga mereka.
Pemboikotan ini berjalan tiga tahun lamanya. Selama itu, hanya musim haji saja Rasulullah ﷺ dan para pengikutnya bebas berdakwah keluar Syi'ib. Itu pun selalu diikuti Abu Lahab sambil mengolok-olok Rasulullah ﷺ dengan kata-kata kasar. Pada musim haji itu, Kota Makkah ramai didatangi para peziarah dari pelosok jazirah Arab.
Akibat adanya pelarangan hubungan dagang, saat itu, Rasulullah ﷺ tidak dapat membeli makanan yang cukup. Pada waktu-waktu yang sulit, mereka sering terpaksa makan daun-daunan dan kulit-kulit pohon yang tipis. Anak-anak menangis pada malam hari kerana kelaparan. Sementara itu, orang-orang dewasa mengganjal perutnya dengan batu agar tidak masuk angin.
Perbuatan kejam itu juga menimbulkan rasa kasihan sebagian orang Quraisy. Apalagi yang memiliki hubungan saudara dengan Bani Hasyim. Orang-orang itu sering dengan berbagai cara menolong keluarga mereka di dalam Syi'ib.
Suatu ketika Abu Jahal sedang meronda di sekitar Syi'ib, memergoki Hakim bin Hisyam bin Khuwailid dan budak lelakinya berusaha meyelundupkan gandum dan makanan lain untuk bibi'nya yang tidak lain Saiditina Khadijah Radhiallahu 'Anha Istri Rasulullah ﷺ.
Tanpa ampun, Abu Jahal memukuli budak lelaki itu dan merampas karung gandumnya.
"Aku bersumpah....!" teriak Abu Jahal terengah-engah sambil terus memukul. "Aku bersumpah tidak seorang pun dapat menyelundupkan makanan kepada Muhammad!"
Pada saat itu, Al Bakhtari datang sambil berseru kepada Abu Jahal. " Hei makanan ini tadinya milik bibi"nya. Bibi"nya lalu mengirimkan kepadanya, mengapa engkau melarangnya mengantarkan makanan tersebut kepada bibi"nya lagi?"
Kemudian keduanya berkelahi Abu Jahal terluka kerana dipukul dengan tulang unta.
Be Smart, Read More;
PUISI: Sang Nenek
PUISI "Negeriku Sedang Dilahap Rayap"
PUISI Aku Pengemis di Negeri Ku SendiriPUISI, Kibarkan Panji – Panji. Anak-Bangsa Merdeka
Syi'ib Abu Thalib
Syi'ib Abu Thalib, tempat kaum muslimin digiring, dikurung dan dijaga, dikelilingi dinding batu tinggi yang tidak dapat dipanjat. Letaknya di Bukit Abu Qubays, sebelah timur Kota Makkah. Pintu masuknya berupa celah sempit dengan tinggi kurang dari dua meter yang hanya dapat dimasuki unta dengan susah payah.
Derita di Pengasingan
"Ibuuu aku lapar,"...tangis seorang anak di dalam Syi'ib.
"Besok ya nak! Besok kita dapat kiriman makanan," jawab ibunya.
"Tidak mahu, aku mahu makan sekaraaaang....." Kerana tidak kuat menahan perutnya yang perih, anak itu menangis dan menjerit-jerit.
Tangis dan jerit anak-anak terdengar hampir setiap malam dari dalam Syi'ib. Sebagian penduduk Makkah mulai tidak tega melihat penderitaan Bani Hasyim, tetapi mereka takut untuk membantu.
Ada empat ratus orang keluarga Bani Hasyim yang bertahan di dalam Syi'ib. Kehidupan mereka begitu keras dan penuh dengan kekurangan, tetapi tidak satupun yang berniat mengkhianati Rasulullah ﷺ. Padahal, tidak semua anggota keluarga telah memeluk agama Islam, termasuk Abu Thalib, sang pemimpin Bani Hasyim.
Kehadiran Rasulullah ﷺ di tengah-tengah mereka sudah cukup membuat mereka lupa akan segala kecemasan dan membuat mereka selalu berbahagia. Mereka mengerti bahwa Allah telah memilih mereka untuk melindungi utusan-Nya dari semua musuh. Bagi Bani Hasyim, itu sebuah kehormatan yang membuat mereka tidak mahu menukar Rasulullah dengan apa pun, bahkan dengan sebuah kerajaan sekali pun. Mereka bahkan menjalankan tahun-tahun pengasingan yang pahit itu dengan rasa bangga.
Tidak satu pun dari empat ratus orang itu berniat untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Padahal, mereka tidak tahu bila pengasingan itu akan berakhir. Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan dijalani dengan penuh harapan. Mereka semua sudah bertekad mengikuti Rasulullah ﷺ kemana pun. Mereka lebih suka menjadi tawanan dari pada bebas tanpa Rasulullahﷺ. Bagi mereka, hidup tanpa Rasulullah ﷺ adalah hidup yang tidak layak di jalani.
Selama masa-masa sulit itu, ada sosok penting selain Rasulullah ﷺ yang menjadi sosok teladan bagi semua penghuni Syi'ib, bagaimana mereka harus menjalani hidup dengan penuh ketabahan.[hsz]
Shallu 'alan Nabi...
💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah Azza Wa Jalla.
آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك
Editor ; Helmy Network
Ilustrasi Image, Doc, Helmy Network
Follow me at;⭐
twitter.com/romyschneider
facebook.com/romyschneider
linkedin.com/in/helmy-syamza
pinterest.com/hsyamz
#kisahRasulullah, #nabimuhammadSAW, #risalahkenabian,
#sirahrasulullah, #makkahalmukarramah, #madinahalmunawarah,
VIDEO :
No comments
Post a Comment