5 Alasan Manchester United Singkirkan Manager Ole Gunnar Solskjaer
5 Alasan Manchester United Singkirkan Manager Ole Gunnar Solskjaer
FORTUNA MEDIA_KUALA LUMPUR- Manchester United kembali meraih hasil yang buruk dalam event Premier League. The Red Devils (MU) baru saja kalah 2-4 dari tuan rumah Leicester City, Sabtu (16/10/2021) malam-WMB (Waktu Malaysia Barat) .
Kekalahan itu membuat The Red Devils masih belum keluar dari krisis. Pasalnya Marcus Rashford dan kolega hanya menang sekali dalam lima pertandingan terakhirnya.
Dengan skuad yang dimiliki, Ole Gunnar Solskjaer diharapkan bisa membentuk team yang tangguh. Namun, perform The Red Devils sejauh ini justru tidak memuaskan.
Alhasil, majoriti pendukung Manchester United telah kehilangan kepercayaan kepada manager Ole Gunnar Solskjaer. Terkait hal itu, hashtag #OleOut kembali menggema di media sosial.
Berkut ini lima (#5) alasan mengapa Manchester United sebaiknya berpisah dengan Ole Gunnar Solskjaer.
Be Smart, Read More;
TIPS Cara Mohon Visa Schengen Yang Berlaku Untuk 26 Negara Eropah
Top 10 Super Easy Countries To Immigrate To
1. Pemilihan Pemain yang Salah
2. Terlalu Andalkan Kemampuan Individu Pemain
Ole Gunnar Solskjaer tampaknya terlalu bergantung#CristianoRonaldo di line-depan. Pada musim sebelumnya, dia cenderung terlalu mengandalkan #BrunoFernandes.
David De Gea masih terus menjadi penyelamat meski pemain bertahan mereka berantakan. Musim ini, dia melakukan beberapa penyelamatan penting dalam liga melawan Wolverhampton Wanderers, West Ham dan Villarreal.
Berkali-kali para pemain telah menunjukkan kemampuan individu mereka untuk menciptakan gol atau menyelamatkan mereka dan membantu perjuangan MU. Skuad racikan Solskjaer tidak pernah terlihat seperti unit yang sinkron.
3. MU Sering Kalah dari Team yang Lebih Lemah
Manchester United punya skuad yang bagus pada musim ini. Namun, The Red Devils terlihat kesulitan saat menghadapi team-team yang levelnya berada di bawah mereka.
Pada Premier League 2021/22, MU telah kehilangan poin melawan team-team seperti Southampton, Aston Villa, dan Everton. Mereka juga disingkirkan West Ham dalam event Carabao Cup dan takluk dari Young Boys di Liga Champions.
Di Premier League, MU selanjutnya akan menghadapi Tottenham, Liverpool dan Manchester City. Itu akan menjadi ujian berat bagi Solskjaer
4. Tak Bisa Manfaatkan Kualiti Pemain
Manchester United memiliki skuad bertabur bintang. Namun, Ole Gunnar Solskjaer belum memanfaatkannya sebaik mungkin.
Contoh yang terkenal adalah Donny Van de Beek yang mengkilap bersama #AjaxAmsterdam. Namun, pemain asal Belanda tersebut tak banyak bermain di bawah asuhan Solskjaer.
#JadonSancho belum menunjukkan permainan terbaiknya sejauh ini. Solskjaer juga kesulitan dalam menggunakan dua striker berpengalamannya yaitu Cristiano Ronaldo dan #EdinsonCavani
5. Tak Punya Identity Permainan
Saat melihat team-team seperti #Liverpool, #ManchesterCity, dan #Chelsea, mereka punya identity permainan yang dibawa pelatih mereka masing-masing. #ManchesterUnited tidak memiliki identity itu.
The Red Devils tentu tidak bisa disebut sebagai team dengan pendekatan menyerang. Sebab, mereka sering kesulitan untuk menciptakan peluang pada kesempatan yang berbeda.
Skuad racikan Solskjaer tidak memiliki plan- B ketika team tertinggal. Satu-satunya plan permainan mereka adalah menciptakan ruang di sayap serta kemudian melakukan umpan silang atau bermain ke dalam kotak, yang dapat diprediksi dan seringkali mudah digagalkan.
Sumber: Sportskeeda Via, www.bola.net
Kredit Image by www.bola.net
Editor ; Helmy Network
Follow me at;⭐
twitter.com/romyschneider
facebook.com/romyschneider
linkedin.com/in/helmy-syamza
pinterest.com/hsyamz
#editorial, #sportybase, #beritabola, #PictureFirst,
VIDEO:
No comments
Post a Comment