KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [22]


<img src="https://fazryan87.blogspot.com.jpg" alt="KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [22]">

KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [22]

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ  وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

KISAH RASULULLAHﷺ صل الله عليه و سلم

Bagian-22

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد

"Allahumma Shalli 'Ala Muhammad"

Perasaan Sayyiditina Khadijah Radhiallaahu 'Anha

Setelah beberapa bulan, kafilah Makkah pun datang kembali. Di tempat perhentian Marr Al Zahran, sehari perjalanan dari Makkah, para agen-ejen biasanya mendahului datang ke Kota Makkah untuk memberi laporan perdagangan. Muhammad pun demikian. Ia lebih dulu tiba di Kota Makkah. Namun, sebelum bertemu Khadijah, ia berthåwaf dulu tujuh keliling mengelilingi Ka'bah.

Dari atas balkonnya yang megah, Khadijah bergegas datang menyambut dan Muhammad pun melaporkan hasil penjualan, barang yang dibeli, serta berbagai pengalaman kecil dalam perjalanan. Saat itu, Khadijah sudah sangat terkesan dengan hasil yang diperoleh Muhammad, tetapi itu belum seberapa. Setelah Muhammad pulang, Maisaråh menceritakan sendiri kesan-kesannya terhadap Muhammad.

"Sungguh, belum pernah Aku melihat pemuda yang demikian sempurna memandang masa depan. Keputusan-keputusannya selalu tepat dan perkiraannya tidak pernah salah. Ia juga sangat jujur dan sopan," demikian sebagian kisah Maisaråh.

Khadijah betul-betul sangat terkesan dengan agen barunya itu. Waraqah bin Naufal pun datang dan mendengar sendiri kisah Maisarah tentang Muhammad. Ada hal yang aneh pada diri Maisarah. Biasanya, ia sangat menekankan laporannya pada masalah-masalah bisnis. Akan tetapi, kini persoalan dagang seolah-olah menjadi hal kecil. Yang dibicarakan Maisarah kali ini hanya tentang Muhammad, Muhammad, dan Muhammad. Padahal, keuntungan yang mereka dapat kali ini benar-benar luar biasa. Jika dikatakan bahwa Khadijah memiliki "Sentuhan Emas", tepatlah apabila Muhammad disebut memiliki "Sentuhan penuh berkah". 

Ketika Waraqah bin Naufal telah mendengar semua itu, ia tenggelam dalam pemikiran yang sungguh-sungguh. Setelah cukup lama berdiam diri, ia berkata kepada Khadijah, 

"Mendengar darimu dan dari Maisarah mengenai Muhammad dan juga dari apa yang kulihat sendiri, aAu berpendapat bahwa ia memiliki semua sifat dan kemampuan sebagai seorang Utusan Allah. Mungkin dialah yang ditakdirkan untuk menjadi salah seorang di antara para Rasul pada masa yang akan datang."

READ MORE

KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [21]
The Story of The Prophet Muhammad SAW



Pernikahan yang Agung

Khadijah memiliki teman seorang wanita bangsawan bernama Nafisah binti Munyah. Nafisah tahu setelah Suami kedua Khadijah meninggal, banyak bangsawan Quraisy yang melamarnya, namun Khadijah menolak. Nafisah tahu bahwa Khadijah takut semua lamaran itu hanya bertujuan mengincar hartanya. Lebih dari itu, Nafisah juga tahu bahwa yang diinginkan Khadijah adalah seorang lelaki berakhlak agung. Nafisah juga tahu bahwa ada seorang lelaki yang seperti itu di Kota Makkah, ia adalah Muhammad.

Kerana itulah, begitu Khadijah membuka diri kepadanya tentang Muhammad, Nafisah tidak terkejut lagi. Khadijah meminta Nafisah mencari jalan untuk mengetahui bagaimana pandangan Muhammad tentang dirinya. Maka, ketika Muhammad dalam perjalanan pulang dari Ka'bah, Nafisah menghentikannya. Nafisah pun bertanya, 

"Wahai Muhammad, Anda telah menjadi seorang pemuda. Banyak lelaki yang lebih muda dari Anda telah menikah dan beberapa di antaranya bahkan telah mempunyai anak. Mengapa Anda tidak menikah?"

"Aku belum mampu menikah, ya Nafisah. Aku belum mempunyai kekayaan yang cukup untuk menikah."

"Apa jawaban Anda jika ada seorang wanita yang cantik, kaya, dan terhormat mahu menikah dengan Anda walaupun Anda belum mampu?"

Muhammad balik bertanya dengan sedikit terperangah, 

"Siapakah wanita itu?"

Nafisah tersenyum, "Wanita itu adalah Khadijah putri Khuwailid."

Alis Muhammad tambah terangkat, 

"Khadijah? Bagaimana mungkin Khadijah mau menikah denganku? Bukankah Anda tahu bahwa banyak bangsawan kaya raya dan ketua-ketua Suku di Arab ini yang telah melamarnya dan ia telah menolak mereka semua?"

"Jika Anda mahu menikahinya, katakan saja dan serahkan semuanya kepadaku. Aku akan mengurus semuanya."

Ketika itu Abu Thalib menyetujuinya, Muhammad pun mengiyakan Nafisah. Maka, pernikahan pun dilangsungkan. 

Sebagai pengantin, Muhammad datang didampingi paman-pamannya yang ikut berbahagia.

Perawakan Muhammad

Jarang ada pernikahan dilangsungkan demikian agung. Dalam acara itu, semua pemimpin Suku Quraisy dan pembesar Kota Makkah diundang. Mempelai lelaki menunggang kuda yang gagah diiringi para pemuda Kaum Bani Hasyim yang menghunus pedang. Sementara itu, kaum wanita Bani Hasyim berjalan lebih dulu dan telah diterima di rumah mempelai wanita.

Rumah Khadijah yang megah saat itu telah diterangi cahaya lilin dalam lampion-lampion yang digantung dengan rantai-rantai emas. Setiap lampion terdiri atas 7 batang lilin.  

Semua pembantu Khadijah diberi seragam khusus untuk menyambut para tamu yang datang menjelang sore hari. Kamar pengantin benar-benar istimewa. Kain sutera dan brokat digantung begitu serasi. Lantainya tertutup karpet putih dan diharumi dupa dari guci perak.

Khadijah sendiri begitu anggun hingga tampak bercahaya seperti matahari terbit. Ia mengenakan pakaian pengantin yang sangat indah dan jarang ada duanya saat itu. Abu Thalib adalah wakil mempelai lelaki dalam memberi sambutan, sedangkan Waraqah bin Naufal adalah wakil pengantin pihak wanita.

Tidak ada lelaki segagah Muhammad. Paras wajahnya tampan dan indah. Perawakannya sedang, tidak terlampau tinggi, juga tidak pendek. Rambutnya hitam sekali dan bergelombang. Dahinya lebar dan rata di atas sepasang alis mata (bulu kening-Malay) yang lengkung, lebat dan bertaut. Sepasang matanya lebar dan hitam, di tepi putih matanya agak kemerahan, tampak lebih menarik dan kuat. Pandangannya tajam dengan bulu mata yang hitam pekat. Hidungnya halus dengan barisan gigi yang bercelah-celah.

Cambangnya-(Jambang-Malay) lebar, berleher jenjang, dan indah. Dadanya lebar dengan kedua bahu yang bidang. Warna kulitnya terang dan jernih dengan kedua telapak tangan dan kaki yang tebal. Jika berjalan, badannya agak condong ke depan, melangkah cepat-cepat, dan pasti. Air mukanya membayangkan renungan dan penuh fikiran, pandangan matanya menunjukkan kewibawaan, membuat orang patuh-taat kepadanya [hsz] 

💐Bersambung ....Semoga Kita Mendapat Barokah Allah Azza Wa Jalla.

آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك
Editor ; Helmy Network
Ilustrasi Image, Doc, Fortuna Media

VIDEO; 

SEJARAH PERJUANGAN BERABAD NAN GETIR YANG TERLUPAKAN DARI NEGERI FATHANI DARUSSALAM

No comments