KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [2]



<img src="https://fazryan87.blogspot.com.jpg" alt="KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [2]">
 

KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [2]

KISAH RASULULLAHﷺ صل الله عليه و سل

Bagian-2 

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم

Nenek Moyang Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam

Salah seorang Nenek-Moyang Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, bernama Hasyim bin Abdul Manaf, Beliau adalah pemuka masyarakat Arab dan orang yang berkecukupan. Masyarakat Makkah mematuhi dan menghormatinya.

"Wahai, penduduk Makkah, Aku membagi perjalanan kalian menurut musim. Jika musim dingin tiba, pergilah berdagang ke Negeri Yaman yang hangat cuacanya. Jika musim panas, giliran kalian pergi ke Negeri Syam yang sejuk" Demikian keputusan Hasyim bin Abdul Manaf.

Hasyim tambah disayangi penduduk Arab Makkah kerana pada suatu musim kemarau yang mencekam, beliau pernah membawa persediaan makanan dari tempat yang jauh. Padahal, saat itu makanan amat sulit diperolehi.

"Terima Kasih, Wahai, Hasyim! Engkau menolong kami dengan pemberian makanan ini,!" seru penduduk Makkah.

Dibawah kepimpinan Hasyim bin Abdul Manaf, Kota Makkah berkembang menjadi pusat perniagaan yang makmur. Pasar-pasar didirikan sebagai tempat berniaga para kafilah-kafilah (Kabilah)dagang yang datang dan pergi silih berganti, baik pada musim panas mahupun musim dingin. Demikian pandainya penduduk Makkah berdagang, sampai-sampai tidak ada pihak lain yang mampu menyaingi mereka.

Akan tetapi,disamping kemajuan yang besar itu, Masayarakat Arab juga mengalami kemunduran luar biasa. Itulah sebabnya mereka dijuluki, sebagai Masyarakat Jahiliyah atau masyarakat yang diliputi kebodohan. Mungkin itu juga salah satu sebab Allah Ta'ala mengutus Rasul-Nya yang terakhir di kawasan ini.

READ MORE
The Story of The Prophet Muhammad SAW

Pembahagian Tugas

Beberapa jabatan pemerintahan di Kota Makkah diantaranya;
Hijabah ; Pemegang kunci Ka'bah.
Siqayah ; Penyedia air dan makanan buat para peziarah.
Rifadah ; Mengatur pembagian dana dari orang kaya untuk fakir miskin.
Qiyadah ; Mengatur urusan peperangan.

Percaya Tahayul

"Oh, tidak! Burung itu terbang kekiri! Aku pasti akan tertimpa sial!"
keluh umpat,rungutan seseorang yang kebetulan melihat seekor burung yang terbang diatas kepalanya berbelok kearah kiri. Sepanjang hari itu, dia jadi mrung kerana yakin dia bernasib sial walaupun belum tahu kesialan macam apa yang akan menimpanya.

Orang-orang Arab pada masa jahiliyah memiliki banyak kepercayaan  tidak berdasar yang biasa kita sebut sebagai tahayul. Kisah diatas adalah salah satu contohnya. Mereka percaya jika burung yang mereka lihat terbang kekiri, nasib sial akan menimpa mereka. Sebaliknya jika burung terbang arah kekanan, nasib baik akan datang. Kepercayaan semacam ini disebut "At-Tathayyur"

Selain itu, mereka percaya bahwa jika seseorang mati, rohnya akan menjadi burung. Mereka juga percaya bahwa didalam perut manusia ada ular. Ular inilah yang menggigit di dalam perut manusia, sehingga orang merasa lapar.

"Lihat cincin tembaga ku ini", kata seorang kepada temannya dengan bangga. "Cincin ini adalah pemberian seorang dukun kepadaku. Tidak sia-sia aku memberinya wang banyak agar membuatkan cincin ini. Jangan coba-coba menantangku berkelahi sekarang. Berkat cincin ini, aku merasa jauh lebih kuat!".

Masih banyak kebodohan serupa yang mereka perlihatkan. Mereka juga amat taat menyembah berhala-berhala berbentuk patung. Jika mereka, meminta pertolongan kepada berhala, tidak segan-segan mereka mengorbankan binatang ternak dan mengoleskan darahnya di tubuh berhala. Bahkan mereka terkadang sampai hati mengorbankan anak-anaknyasendiri demi mengharap keredhaan sang berhala tersebut.

Awal Mula Penyembahan Berhala

Awal mula penyembahan berhala di Makkah, ketika seorang bernama Amar bin Lubay membawa berhala besar bernama Hubal yang dibelinya dari Negeri Syam. Di makkah, berhala Hubal di taruh di Ka'bah dan disuruhnya orang-orang datang menyembahnya.

Menjelang penaklukan Makkah oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, Ka'bah dipenuhi oleh tiga ratus enam puluh berhala yang terbuat dari batu, kayu, perak, bahkan dari emas.

Gemar Mabuk dan Berjudi

Bangsa Arab pada masa itu sangat gemar meminum arak. Hampir semua orang adalah peminum, kecuali beberapa orang saja yang tidak peminum. Para pelayan datang membawakan baki dan botol-botol minuman. Orang-orang datang berkumpul sambil tertawa.

Para penari datang disambut tepukan dan sorak-sorai. Ketika minuman mulai membuat mereka mabuk, seseorang berseru, "Bawakan alat-alat judi kemari!".

Orang pun membawakan alat-alat judi berupa bilah-bilah kayu dan sebuah kantong kulit. Beberapa ekor unta dipotong, yang kalah berjudi harus membayar unta-unta tersebut. Selain berjudi dengan memotong unta, mereka juga berjudi dengan bermacam cara.

Demikianlah, minum sambil berjudi adalah kebiasaan yang amat digemari oleh Bangsa Arab saat itu. Bahkan, setelah Nabi Muhammad mengajarkan Agama Islam, masih banyak pemeluk baru agama Islam yang masih suka meminum arak sampai turunlah perintah Allah Ta'ala yang berangsur-angsur mengharamkan orang meminum minuman keras.

Barm

Judi memotong Unta adalah jenis judi yang paling digemari Orang Arab jahiliyah. Bilah-bilah kayu dikocok dalam kantong kulit dan dibagikan. Orang yang mendapat undi kosong dinyatakan kalah dan harus membayar unta yang dipotong. Daging Unta kemudian dibagikan kepada fakir miskin. Orang yang tidak suka berjudi semacam ini dipandang sebagai orang kikir, pelit, yang biasa disebut "Barm" [hsz]

 💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Berkah dan Rahmat Allah Azza Wa Jalla.

آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك
Rep, Editor ; Helmy Zainuddin
Ilustrasi Image, Doc,Helmy Zainuddin 

No comments