Masalah Imigran Rohingya Di Malaysia Semakin Complicated dan Meresahkan
Masalah Imigran Rohingya Di Malaysia Semakin Complicated dan Meresahkan
KUALA LUMPUR---Apabila kita membaca berita dari media-media Indonesia dimana imigran (pelarian) Rohingya melarikan diri dari kem penampungan sementara di Acheh, kita sudah menduga mereka akan melarikan diri untuk menyeludup masuk ke Negara Malaysia.
Seperti berita dari Pejabat Berita, Antara, Selasa (26/1/2021).
Sebanyak 249 orang dari 352 imigran Rohingya yang ditampung di Balai Latihan Kerja (BLK) Daerah Lhokseumawe, Acheh, melarikan diri. Mereka kabur dari penampungan sehingga hanya tersisa 103 orang imigran.
Para imigran itu ditampung di Balai Latihan Kerja(BLK) Desa Meunasah Mee Kandang, Muara Dua, Lhokseumawe, sejak Jun 2020. Para imigran itu diketahui kabur setelah team dari United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) melakukan check, perhitungan terhadap jumlah imigran di lokasi itu.
"Team kami di lapangan menghitung secara rutin dan terakhir pada 8 Januari lalu. Pada saat itu terhitung jumlah pengungsi Rohingya sebanyak 103," kata Public Information Officer UNHCR, Mitra Suryono.[1]
Apabila kita meneliti berita diatas, 70% Imigran Rohingya HILANG dari Kem di Acheh tersebut, kem dijaga & dikawal oleh pegawai UNHCR Indonesia. Jika yang melarikan diri itu sekitar 10 orang kita boleh percaya mereka kabur atau melarikan diri, Tetapi kalau sudah ratusan imigran yang begitu mudah untuk melarikan diri dari ke penampungan yang dikawal, ini sudah pasti ada sindiket penyeludupan dan pemerdagangan manusia antarabngsa yang bergiat di Indonesia dan Malaysia.
So, Siapa kah sebenarnya Agen Pemerdagangan Manusia tersebut?Adakah MEREKA ini SENGAJA nak halalkan yang haram untuk takluk sesebuah negara kelak "secara halus"?
Fikir-fikirkan lah sebelum terlambat,
Fikir-fikirkan lah demi anak cucu kita !!!
READ MORE;
It's Getting Hot! Myanmar Coup & Pertarungan Ekonomi Politik China-India
Bagaimana sewajarnya sikap pihak Kerajaan Malaysia menghadapi fenomena pelarian Rohingya ini !
Kita semakin runsing dengan fenomena Imigran Rohingya ini yang telah berakar-umbi masalahnya dari akhir dekad tahun 1980 an lagi, ditambah meruncing di zaman Regime Gagalkrasi, D4P/PH (Pakatan Harapan) dimana ramai para NGO-NGO pro D4P/PH sangat lantang mengutarakan dan mem-backing masalah pelarian Rohingya ini hingga ke dunia luar, akhirnya menjadikan image Kerajaan Malaysia menjadi buruk dimata dunia, khususnya pihak Human Right & Amnesty Internasional. Untuk pengetahuan Rakyat Malaysia, Imigran-Pelarian Rohingya ini, sebenarnya sudah sejak di dua (2) Kem penampungan pelarian, pertama di Cox' Bazaar Bangladesh. Dan di beberapa Kem pelarian Acheh, Indonesia, mereka itu sudah siap dikeluarkan atau dibagi Kad taraf pelarian oleh #UNHCR di dua negara berkaitan.
twitter.com/romy schneider
facebook.com/romy.schneider.
linkedin.com/in/helmy-syamza
pinterest.com/hsyamz
No comments
Post a Comment