INGAT, KINI RING TERBUKA, JANGAN MANJA & BERPELUK TUBUH

<img src="fazryan87.blogspot.com.jpg" alt="INGAT, KINI RING TERBUKA, JANGAN MANJA & BERPELUK TUBUH">

INGAT, KINI RING TERBUKA, JANGAN MANJA & BERPELUK TUBUH


Tulisan ini sama sekali bukan 'endorsement'. Saya tidak terima apa-apa dari Pizza Hut. Ini murni tulisan penuh rasa hormat dan kagum pada gerak-kerja pengelolaan 'bisnis franchise' di Indonesia ini.

Pizza Hut sebagai brand franchise Asing dikelola oleh perusahaan nasional dalam Negeri Indonesia, @Sarimelati Kencana Tbk adalah perusahaan pengelola. Mengelola Pizza Hut Restaurant (PHR), Pizza Hut Delivery (PHD) dan Pizza Hut Express (PHE).

Pada laporan kewangan terbuka perusaahan ini, tercatat ada 516 outlet di akhir tahun 2019. Kurang lebih setengahnya PHD (Pizza Hut Delivery) dan setengahnya PHR (Pizza Hut Restaurant). Untuk PHE (Pizza Hut Express) masih dalam tahap percobaan di market nampaknya. Belum agresif.

Pizza Hut Restaurant (PHR) berfokus melayani market ekonomi atas. Mereka yang siap dine in di restaurant dan siap bayar mahal. Komponen menunya pun lebih deluxe.

Tapi Pizza Hut mengerti kalau segmen atas ini terbatas dan masa depan kuliner ini ada di Delivery. Maka dilancarkanlah Pizza Hut Delivery (PHD). Jika sahabat bisa melihat jeli, PHD ini cukup menggunakan ruko(rumah/ruang toko) sempit, lalu hadir di perumahan-perumahan, menyasar segmen tengah.

Konsep PHD juga lebih ringkas, simple dan cepat. Janji mereka 30 menit sampai. Dan memang sampai untuk radius tertentu. Harganya pun lebih low dari PHR. Jika lidah Anda sensitif, memang rasa dibawah PHR. Ada harga, ada rasa. Nampaknya ini konsep Pizza Hut agar pasar PHR tak turun ke bawah.

Setelah hampir 200an outlet PHD di install, Pizza Hut juga sadar ada segmen yang lebih low lagi. Maka meluncurlah Pizza Hut Express yang bentuknya mini booth di Mall-mall. Walau yang ini belum banyak. Nampak juga terhambat tumbuh kerana pandemic.

Inilah Metode Pizza Hut. Sarimelati Kencana Tbk yang sudah melisting sejak 2018 ini, sangat agresif memasuki semua segmen market Tak heran, omset Sales Pizza Hut di 2019 ini mencapai 3,99 Trilliun ID.

Data kewangan perusahaan ini terbuka. Kerana memang sudah IPO dengan kode listing saham PZZA. Sehingga kita semua perlu ingat bahwa market orang makan pizza khusus brand Pizza Hut ini 3,99 T per tahun, dikerjakan oleh 516 outlet. Ini kerja manajemen yang apik.


Photo image diatas ini saya ambil dari time-line. Seorang kawan memposting team Pizaa Hut yang buka booth kecil pinggir jalan. Bikin promo di kaki lima.

Sebagian mengomentarinya sebagai sebuah kegigihan brand besar yang tidak malu turun ke jalan. Photo ini diarahkan untuk memotivasi pengusaha mikro kecil sederhana yang malu-malu untuk berjualan pinggir jalan.

Sebagian lagi mengomentari bahwa brand besar tidak patut bersaing di kaki lima. Ini bukan wilayah Brand Besar, tidak boleh ada Brand Besar di kaki lima.

Untuk kalimat kedua ini Saya cukup ketawa geli-hati. Kerana komentar kedua ini tidak ada dasar peraturannya. Memangnya ada proteksi untuk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Indonesia.?

Proteksi pada UMKM hanya bisa diterapkan dengan kekuatan politik. Supermarket Carrefour tidak boleh membuka outlet besarnya di tengah kota, di Negara asalnya Perancis. Harus dipinggiran. Itulah cara berfikir negara sosialis.

Di zaman Presiden Almarhum Soeharto, ada undang-undang yang melarang grosir/wholesaler dan eceran/retail perusahaan besar untuk masuk ke perumahan-perumahan/daerah. Silakan perusahaan besar berhenti di supermarket besar/kota besar/provinsi sahaja.

Di zaman Orde Baru, peternakan pembesaran ayam harus dilakukan oleh peternak Rakyat, agar Rakyat kecil kebagian share market dari bisnis ayam. Perusahaan besar hanya sampai penetasan DOC saja. Tidak boleh turun ke peternakan. Lha, Era Reformasi sekarang?

Ini yang harus disadari oleh UMKM di Indonesia. Bahwa tidak ada istilah proteksi di Negeri ini. Ini ring terbuka.

Di Negara lain, pedagang kelas berat hanya boleh berada di ring tinju pedagang kelas berat. Heavy Weight vs Heavy Weight. Kelas berat vs kelas berat.

Pedagang kelas bulu ya, ringnya sama yang kelas bulu. Pedagang kecil dengan pedagang kecil. Ringnya sama.

Di Indonesia ini, Petinju 96 kg juga satu ring dengan petinju 60 kg. Satu ring. Tidak ada ring lain. Ini ring bertarung massal dimana semua petinju jadi satu. Inilah Indonesia,!!.

Lagipula sepengamatan saya UMKM Negeri ini tidak suka Politik Praktis. Sibuk berkomentar politik iya, tapi berjuang untuk membangun kekuatan politik ekonomi arus bawah pada tidak mau. Saya sudah nyoba. Jadi ya, sudah. Terima saja ring terbuka, jangan manja, jangan berpeluk tubuh agi.

   READ MORE; Membangun 'TRIBES' Untuk Menghadapi Persaingan Bisnis Hari Ini 

Semoga faham. Di jalanan saat ini, Anda yang kaki lima akan berhadapan dengan perusahaan yang sudah listing di Bursa Saham. Anda yang omsetnya ratusan ribu rupiah per-hari harus berhadapan dengan yang omsetnya hampir 4 Triliyun Rupiah per-tahun

Terima saja, inilah hukum alam ring terbuka di Negeri ini. Para kurcaci harus satu ring dengan raksasa. Jadi terima saja.

Maka kuatkan keilmuwan. Perkuat produk. Perkuat hubungan dengan customer. Jaga kualiti kinerja hari demi hari. Jangan ada waktu yang terbuang percuma.

Semoga bermanfaat, Ingat, ini ring terbuka. Jangan manja lagi,!.
Adaptasi & Courtesy artikel by Rendy Saputra 
Editor ; HSZ/FortunaNetworks.Com
Kredit Ilustrasi Image; 
Rendy Saputra

No comments